• AUTHOR POV •
Mervin perlahan mendekat saat kehadirannya mulai di sadari oleh Feira. Feira tersenyum menatapnya yang tampak menikmati harinya bersama Olivia dan juga Guene.
"Sepertinya kita sudah harus kembali, Guene" goda Olivia tertawa.
Olivia mengajak Guene masuk ke dalam rumah meninggalkan Feira dan Mervin di halaman rumahnya.
"Kenapa kau tidak bilang kalau ingin datang?" tanya Mervin.
"Aku menghubungi mu, tapi kau tidak menjawabnya. Aku begitu kesepian di rumah. Emma belum kembali juga" balas Feira murung.
"Ya, Maafkan Aku. Tadi, Aku memiliki sedikit urusan" ucap Mervin tersenyum sambil mengusap puncak kepala Feira.
"Ohya apa kau memiliki keahlian juga seperti Olivia?"
Tampaknya Feira begitu penasaran dengan keahlian para vampir setelah tadi Olivia memamerkan keahlianya pada Feira.
Mervin tertawa mendengar ucapan Feira yang begitu menggelitik perutnya.
"Apa kau mau lihat kekuatan super ku?" bisik Mervin tertawa.
Feira mengangguk bersemangat menanti sajian yang di suguhkan Mervin untuknya. Ia membayangkan hal yang lebih luar biasa di bandingkan Olivia tadi.
"Aku bisa membuat jantung mu berdebar" bisiknya.
Mervin menarik senyum di sudut bibirnya lalu mencium Feira dengan secara tiba-tiba. Tangan bekunya menarik tengkuk Feira agar lebih dekat padanya.
Mervin membuktikan keahliannya dalam membuat jantung Feira berdebar. Mata Feira masih terbuka lebar saat ciuman tiba-tiba itu mengejutkannya.
"Aku benar, kan?" ucap Mervin di sela ciumannya.
Wajah Feira memerah saat Mervin berhasil menggodanya. Mervin memeluk tubuh mungil Feira begitu lekat pada tubuh kerasnya.
Feira terlihat takjub saat Mervin menjentikkan jarinya dan membuat semuanya berubah. Feira merasa berada di atas pegunungan dengan pemandangan yang begitu luar biasa sempurna. Kicauan buruk seperti bernyanyi untuknya. Aksi itu membuat Feira berusaha menarik bibirnya agar ia dapat menikmati seluruh pemandangannya tapi, Mervin tidak memberikan akses untuk melepas ciumannya. Ia bahkan mendekap Feira begitu erat.
"Mervhhhhh"
Ciuman itu semakin liar saat Mervin menuntun tangan Feira mengalung pada lehernya. Hal itu membuat Mervin dengan bebas menjamah tubuh gadis polosnya. Postur tubuh yang jauh berbeda dari Feira membuat ia harus sedikit membungkuk untuk menyatukan bibirnya.
Feira terkejut saat tubuhnya di angkat oleh Mervin layaknya seorang Ayah yang tengah menggendong anaknya. Kini bibirnya sejajar dengan Feira. Perut rata Mervin menjadi pijakan untuk bokong Feira yang tengah berada di gendongannya.
Feira menyapu tengkuk kaku Mervin lalu perlahan melepas ciumannya yang di gantikan dengan pelukan yang begitu erat.
Mervin tertawa saat Feira terlihat seperti anak kecil baginya. Ia menurunkan Feira dari gendongannya dengan mengecup kembali bibirnya.
"Apa kau suka dengan keahlian ku, Feira?" goda Mervin.
"Hm.. Ya. Lebih hebat dari Olivia" balas Feira menggoda.
Mervin mengajak Feira masuk ke dalam rumahnya. Terlihat Olivia dan Guene sedang membuatkan cupcake untuk Feira.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Mervin bingung melihat dapurnya yang tampak berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]
Vampire(CERITA INI MENGANDUNG BEBERAPA PART SENSITIF🔞) ⚠BACALAH SESUAI UMUR KALIAN!!⚠ --- "Apa kalian percaya dengan makhluk mitologi atau yang lebih sering di sebut dengan VAMPIRE?" Dalam legenda Balkan, para vampir pria dipercaya memiliki hasrat besar t...