SW - 5

152 61 23
                                        

- Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. -
[Ali bin Abi Thalib]

* * *


Setelah rapat selesai. Kini seluruh siswa-siswi dipersilakan untuk segera pulang, menyambut ujian nasional tiba dan melakukan banyak membaca buku di rumah. Tapi beda dengan suasana kelas 12 IPA B, semuanya sedang menunggu hasil pengumuman rapat tadi.

"Oke, saya akan menyampaikan isi dari rapat hari ini. Tapi siapapun yang ingin pulang, saya bersedia membuka pintu."

Tidak ada yang bergerak. Semuanya diam. Memangnya siapa yang mau keluar, disaat ada pemberitahuan dari sang ketua setelah Jaya?

Ketegasan seorang Jaya tak sebanding dengan Eshan. Bila Jaya memiliki rasa peduli dan perhatian terhadap sesama. Bila temannya salah, Jaya mencoba memberikan maaf dan hanya akan memberi teguran.

Lain halnya dengan Eshan. Bicara dengan intonasi suara keras saja, maka akan langsung dapat hukuman. Tidak peduli siapapun, tak memandang apapun, cowok atau cewek, Ehsan menganggapnya sama. Bedanya hanya pada sang pelaku saja, bila pelakunya Raihana, maka dengan senang hati Ehsan siap menggantikan hukumannya. Bila orang lain, biarin aja. 'Ra peduli' kata Syahir mah.

Eshan cuek? Memang itu sifatnya.

Rasa pedulinya hanya untuk Raihana Haura.

"Oke, tidak ada yang mau keluar? Baik, saya hanya butuh 5 menit untuk bicara dan 10 menit untuk kita berunding."

Eshan duduk di bangku yang sudah tersedia. Duduk di pertengahan antara 4 meja didepan —dekat dengan papan tulis, menghadap teman-temannya. Ia mengambil sebuah kertas, dimana topik utama hasil rapat mengenai pembahasan ujian nasional.

"Tadi rapat langsung dihadiri pak kepsek. Kalian sudah tau bila soal dengan ritme yang panjang sedang menanti kehadiran kita. Sekolah mengadakan belajar bersama, baik sistem online ataupun langsung. Dan sudah pasti ada penambahan waktu belajar. Persetujuan ini diminta dari para siswa-siswi agar bersedia mengikuti, untuk biaya tidak dipungut apapun -gratis."

"Jadi, ada yang mau bersedia?"

Saat Eshan mengajukan pertanyaan. Satu tangan siswi dengan kacamata melekat diwajahnya, mengangkat tangan kanannya. Ia ingin bertanya.

Ehsan mengalihkan pandangannya, wajahnya datar. "Jawab pertanyaan saya, bukan mengajukan pertanyaan. Akan ada sesi dimana saya memberikan kalian kesempatan bertanya!"

Semuanya diam, mereka sudah tau watak WaKeLas ini. Namun, melihat diamnya siswi yang mengangkat tangan tadi, membuat mereka ibah. Siswi itu bernama Arsha, gadis yang kerap dikenal dengan karakter cupu dan sulitnya berinteraksi. "Maaf Shan." ucap Arsha dengan wajah menunduk, ia malu.

Ehsan melihatnya sekilas, lalu kembali kepada teman-temannya. "Iya atau tidak!"

Dengan serentak mereka mengatakan iya. Eshan mengangguk kepalanya, ia berdiri. Melangkah ke meja guru dan mengambil sebuah spidol. Berjalan mendekati papan tulis, dan membubuhkan beberapa kalimat mengenai tambahan belajar menyambut ujian nasional.

TAMBAHAN BELAJAR:
SETIAP HARI, KECUALI HARI LIBUR.
PUKUL JAM 15:00 SETELAH PULANG SEKOLAH.
BERSEDIA FOTOCOPY BUKU LATIHAN SOAL UN TAHUN 2013.
MEMBAWA DUA BEKAL SETIAP HARI.
MEMBUAT GRUP KHUSUS KELAS.

TAMBAHAN:
DILARANG MEMBAWA HAL YANG TIDAK BERGUNA.
TIDAK MENGENAKAN SERAGAM APAPUN, KECUALI SERAGAM SEKOLAH.
HANDPHONE HARUS AKTIF!

Mereka membaca pemberitahuan yang tertera dipapan tulis, dan menulis beberapa data yang harus diingat. Ada juga yang mencatat di gadgetnya masing-masing.

Siklus Wanita [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang