SW - 1

505 153 168
                                        

الله سبحانه و تعالى berfirman :

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan,..."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 14)

* * *

"Raihana Haura!"

"Ya Allah. Bangun nak."

Wanita paruh baya sedang menggedor pintu berwarna pink itu dengan keras. Pintu yang sedari tadi diketuk tidak membuat gadis yang sedang bergelung dalam mimpi itu terbangun. Bahkan seiring waktu, ketukan itu menjadi gedoran.

"Hana! Jika kamu belum bangun juga. Jangan salahkan bunda memanggil Ayah ya!"

Gadis itu terbangun. Matanya terbuka sempurna. Ia berlari dengan sempoyongan, berusaha menyeimbangkan tubuhnya dan menghampiri sang Ibunda dengan cengengesan.

Ayah, Abdul Hassan. Tegas dalam mendidik anaknya, tidak peduli bila umurnya masih kecil atau sudah besar. Jika terdapat kesalahan pada anaknya maka Ayahnya itu tidak mentolerir apapun, bahkan alasan dari kesalahan tersebut.

Pernah ia makan malam dengan lauk banyak tapi karena perut yang tidak memadai untuk menampung makanan itu, yah meskipun hanya tersisa beberapa butir nasi dan lauk yang sedikit. Tapi, ayahnya itu menolak keras makanan yang dibuang. Padahal hanya beberapa butir nasi. Ayolah, gak sebanyak satu genggaman. Tapi karena perintah dari Pimpinan, maka mau tak mau ia harus melakukannya.

"Assalamu'alaykum Ibunda. Hana sudah bangun kok."

"Wa'alaykumussalam. Dengar kata Ayah langsung bangun kamu ya!"

Wanita paruh baya yang masih tampak cantik di wajahnya sedang menjewer kuping gadis kecil itu. Wanita paruh baya itu melampiaskan kekesalannya pada kuping putrinya. Bagaimana tidak kesal, di umur 42 tahun Ibunda harus lari dari dapur ke kamar anaknya, agar putrinya itu tidak terlambat ke sekolah.

Raihana Haura, gadis yang berusia 17 tahun itu merintih kesakitan karena kupingnya yang ditarik sangat kuat oleh Sang Ibunda. Ini sakit, serius. Kupingnya serasa mau copot sekarang.

"Sayang, Apa yang kamu lakukan terhadap putriku!"

Wanita paruh baya itu langsung melepaskan tangannya dari kuping putrinya. Ia menghadap suaminya dengan tatapan kesal. Suaminya telah menggangu dirinya untuk memberikan hukuman pada putrinya.

"Apa? Kenapa kesal padaku?"

"Bodok ahk! Bunda benci Ayah!"

Wanita paruh baya itu langsung pergi meninggalkan suami dan putrinya. Sang suami yang biasa akan sikap manja istrinya tersenyum, beda hal dengan Raihana. Ia melongo melihat Ibunda yang seperti itu. Oh ayolah, dirinya yang harusnya manja!

"Ayah tidak tau kesalahan kamu apa. Tapi cepatlah mandi dan berpakaian sekolah. Ayah tunggu dibawah."

Raihana langsung menganggukkan kepalanya. Ia yakin Ibunda pasti mengadu pada ayahnya. Dan pasti bila uang jajannya yang akan digunakan sebagai alat untuk menghukumnya. Aish, ia lagi butuh uang.

Bagaimana jika paketnya habis?

Jika paketnya habis, Bagaimana caranya mengStalk akun Pria Tampan?

Bagaimana mengintip akun Ketosnya?

Raihana butuh kuota dan kuota itu butuh Uang. Raihana harus berbaikan dengan ayahnya. Harus!

Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah ﷺ bersabda: "Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang salehah, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri."

Siklus Wanita [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang