SW - 3

258 99 40
                                        

الله سبحانه و تعالى berfirman :

"...Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
(QS. Al-Kahf (18): Ayat 110)

* * *

Seorang gadis sedang duduk di kursi kelas dengan wajah cemberut, sambil menggelamkan kepalanya pada kedua tangan di atas meja. Ia sengaja berangkat sekolah pagi, bahkan sebelum matahari menampakkan diri agar tidak berjumpa dengan sosok Pria bernama Eshan Rayyan Kesuma.

"Raihana,"

Gadis itu mengadahkan kepalanya karena menyadari ada seseorang yang memanggilnya dengan nada teriak. Gadis yang disapa Raihana itu menatap Angel dengan mimik tidak bersahabat. Tidak adakah yang tau, kondisi cuaca pada hatinya?

Raihana sedang badmood karena tidak ada pesan ataupun kabar dari pria yang sedang ditunggunya. Aish, pria itu sudah membuat hati dan pikirannya berkecamuk, tapi kenapa tidak ada penawarnya? Dasar pria tidak tanggungjawab!

Lagian, seharusnya Ehsan yang mencari dan menunggu dirinya. Bukannya Raihana yang harus menunggu pesan dan sapaan dari pria itu.

Ah, gengsi Raihana lebih tinggi, oke.

"Aku benar-benar marah padamu wahai Ehsan berkacamata!" ucap Raihana dalam hati dengan sedikit gerutuan pada Eshan, disambungkan dengan Ehsan dalam serial kartun duo kembar cilik yang tidak berambut.

Eshan yang salah, kenapa Ehsan yang disalahkan? Memang bila wanita sedang badmood, maka apa yang didepan matanya akan diserang, terutama yang menggangu teritori miliknya.

Sungguh bahaya, harus hati-hati.

Siaga satu, dimulai.

"Hush! Melamun aja neng."

Raihana bodo amat dengan kedatangan teman sekelasnya yang berhamburan masuk. Tapi bukannya duduk di bangku masing-masing, mereka malah membuat Raihana tambah badmood!

Suara langkah yang sengaja dihentakkan, kursi yang sengaja digeser dengan kuat hingga menimbulkan bunyi, dan temannya yang sedang membentuk lingkaran, dan dirinya sebagai titik pusatnya.

Tidak masalahkan, bila Raihana ngamuk? Seharusnya sesama wanita itu peka, tapi kenapa teman kita sendiri malah menyudutkan dirinya? Apa semua teman begini?

Ah, Raihana butuh Eshan!

"Tumben sendiri, Ra?"

"Udah jomblo melamun pulak."

"Akhirnya si jomblo merasa sendiri"

"Mikirin doi yang belum datang ya."

"Kesendirian itu memang menyakitkan."

"Semangat menunggu ya, Ra!"

"Eshan mana Raihana?" ujar Inem dengan nada polosnya. Bila semua temannya, Raihana yakin jika mereka hanya menggodanya. Tapi beda dengan Inem, gadis yang sedikit lebih wow ini, sering menjadi incaran sorakan. Jelas, Inem penghancur suasana karena sifat jujur, polos, dan keterbukaannya. Boleh sih, tapi yah lihat situasi gitu.

Masa' Inem gak lihat, bila dirinya sedang mode, Tidak mau diganggu!.

Raihana menggembungkan kedua pipinya, menandakan bila Raihana sedang dalam fase kesal ringan. Ia tipe yang mampu menjaga hati temannya, kan tidak mungkin ia berteriak, melempar bantal dan menggulingkan tubuhnya dilantai karena ke-tidakmoodyannya. Apalagi, tidak ada bantal dan kasur untuk ia berguling.

Siklus Wanita [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang