'Mereka bilang,aku pantas untuk pergi. Pertanyaanku,kemana aku harus pergi?.'
ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω
Flashback On
Keadaan di rumah itu sudah tidak karuan. rumah serta seluruh isinya hancur di banting dan di lempar. Benar-benar hancur.
"Hentikan?!!!! Hentikan Taeso-yya?!!! Cukup?!!! Jangan seperti ini lagi?!!!!." Seorang wanita tampak berusaha menghentikan aksi dari pria yang notabene nya itu suaminya sendiri.
"Argh?!!!!!! Diam kau?!!!!!! Berikan uang padaku dulu baru aku berhenti?!!!!!!." Pria itu masih saja memporak porandakan isi rumahnya.
Sedangkan seorang anak kecil laki-laki yang merupakan anak mereka sendiri,tengah menangis ketakutan melihat perdebatan Ayah dan Ibunya. Hal ini sudah sering tejadi. Dan membuat anak kecil itu ketakutan dan mengalami depresi dini. Bahkan dia hampir mengalami trauma. Bagaimana tidak? Ibunya selalu dipukul dan di siksa oleh ayahnya sendiri dan itu tepat di depan mata kepalanya sendiri.
"Appa?!!! Jangan pukul ibu lagi. Ku mohon. Jangan pukul dia lagi." Ucap anak kecil itu sambil menangis histeris.
"Yak?!!!! Diam kau bocah?!!!."
Bugh
Pria itu memukul anak nya sendiri hingga anak itu jatuh tersungkur.
"Jangan sentuh Sehun?!!!! Pukul?!!!! Pukul saja aku?!!!!!." Wanita itu tidak terima melihat anak lelaki sematawayangnya di pukul secara kasar seperti itu. Dia tidak tau apa-apa.
"Argh?!!!!! Kalian berdua sangat membuatku muak?!!!!! Aku benci kalian berdua?!!!!." Pria itu pun pergi begitu saja. Meninggalkan anak beserta istrinya yang sudah babak belur itu.
Malamnya,Sehun kecil tidak bisa tidur. Entahlah,padahal dia sudah minum susu buatan ibunya tadi. Tapi,kenapa dia tidak tidur juga. Sehun bangun dari tidurnya. Dia tidak melihat sosok ibunya disampingnya. Kemana ibunya?. Sehun yang penasaran pun keluar dari kamar untuk mencari ibunya. Siapa tau ada di dapur atau di kamar mandi mungkin.
"Eomma?." Panggil Sehun.
Tidak ada sahutan.
"Eomma?." Panggil Sehun lagi.
Tetap tidak ada sahutan.
Sehun pun pergi ke dapur. Dia tak menemukan ibunya disana. Kamar mandi? Tidak juga. Sehun pun mencari ibunya di halaman belakang rumahnya.
"Eomma?." Sehun melihat ibunya sekarang. Wanita itu berdiri diatas kursi dibawah pohon yang berada di halaman belakang rumahnya. Sedang apa ibunya itu.
"Eomma?!!!! Jangan?!!!!." Sehun terkejut saat ibunya menggantungkan diri dengan tambang yang sudah dia ikatkan di pohon tersebut. Ibu Sehun bunuh diri. Bunuh diri di hadapannya sendiri. Sehun sangat tercekat. Dia yang masih kecil hanya bisa menangis sambil memandang ibunya yang sudah tidak bernyawa itu. Sehun kecil sungguh masih membutuhkan sosok seorang ibu.
Setelah kejadian malam itu,besoknya. Nasib malang menimpa Sehun kecil lagi. Ayahnya terancam di hukum mati karna membunuh dua orang pejalan kaki saat dia sedang mabuk malam tadi. Ini benar-benar mimpi buruk untuk Sehun. Dia masih kecil. Dan orang tuanya meninggalkannya sendiri. Alhasil,Sehun harus tinggal di panti asuhan dan menjalani hidup yang berat dan keras. Sehun kecil tidak memiliki teman sama sekali. Mereka tau jika ayah Sehun itu pembunuh. Maka,mereka semua menjauhi Sehun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Cloud
FanfictionGelap tidak selalu menyeramkan. Gelap mengajarkan kita untuk berani. Gelap mengajarkan kita untuk tidak pernah takut. Gelap atau terang sama saja. Tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. Semua di dunia ini akan baik-baik saja,jika kita tidak buang...