CHAPTER SEVEN

510 62 5
                                    

'Yang paling menakutkan itu. Saat kamu menghilang dariku. Yang paling ku inginkan itu. Tetap berada disampingmu.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Sejak kejadian dimana Krystal bertemu dengan berandal itu lagi. Trauma akut yang di deritanya kambuh lagi. Krystal sering panik dan merasa ketakutan sendiri. Nyonya Jung sudah membawa anak sematawayangnya itu ke psikiater untuk di periksa ulang atau menjalani serangkaian terapi juga. Nyonya Jung ingin Krystal segera sembuh dan belajar kembali. Karna,Krystal tidak boleh membuang waktunya hanya karna hal ini.

"Minum obatnya. Lalu belajar. Lupakan trauma mu itu. Jika kau terus menerus seperti ini?! Mau jadi apa kau?! Jangan coba-coba untuk berhenti belajar. Dan jangan membuang-buang waktumu karna trauma mu itu?! Pokoknya,kau harus bisa kuliah di amerika tahun depan." Nyonya Jung menekan Krystal dengan menyuruhnya belajar dan belajar dengan keras. Apakah dia tidak tau,jika Krystal tertekan dengan perbuatannya itu? Apa dia tau,bagaimana rasanya menahan trauma itu? Ibu macam apa dia?.

Krystal meremas kertas tulisnya dengan keras. Dia sudah muak. Apa hidupnya akan sia-sia seperti ini? Apa tidak ada warna dikehidupannya? Selain abu-abu dan putih? Wah,,,,apa dia ditakdirkan untuk seperti ini?. Sehun? Bagaimana kabar pria itu saat ini. Krystal merindukannya. Sejak kejadian itu,Krystal dan Sehun belum pernah bertemu lagi.

"Hunnie,haruskah aku kabur saja? Tapi kemana?." Gumam Krystal.

Gadis itu membuka ponselnya selama ini tidak dia buka. Banyak pesan masuk untuk Krystal.

Tuan Hunnie (Send your massage)

Krystal,apa kau baik-baik saja.

Krystal,angkat telponku

Krystal?

Krystal. Apa kau mengira aku membencimu? Kau salah jika berpikiran begitu. Aku sama sekali tidak membencimu. Aku bukan mereka yang dengan mudahnya menilai seseorang. Tidak peduli apa yang sudah terjadi padamu. Aku tetap nyaman bersamamu. Jadi kumohon,hubungi aku.

Dan masih banyak pesan-pesan lainnya. Dan itu semua dari Sehun. Krystal cukup tersentuh karna masih ada orang yang peduli padanya saat ini.

"Aku akan kabur. Aku akan datang,Hunnie. Bawa aku pergi dari kekejaman ini. Aku benar-benar akan pergi. Mereka juga tidak akan peduli aku menghilang atau mati sekalipun." Krystal bertekad. Gadis itu benar-benar ingin kabur. Krystal mengambil tas backpacknya sambil memasukan beberapa baju dan perlengkapan lainnya. Setelah itu,dia menyusun strategi untuk kabur dari rumahnya ini.

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω

Krystal berada di depan sebuah gedung besar. Gadis itu melihat kartu nama yang pernah diberikan Sehun kepadanya. Alamatnya benar. Krystal pun masuk kedalam gedung besar itu.

"Permisi,apa tuan Oh Sehun benar bekerja disini?." Krystal memutuskan untuk bertanya kepada resepsionis disana.

"Benar. Tuan Oh Sehun bekerja disini. Ada yang bisa saya bantu?." Tanya Resepsionis itu dengan ramah.

"Iya. Bisakah saya bertemu dengannya?." Tanya Krystal.

"Maaf sekali,tuan Sehun sedang libur hari ini." Jawab Resepsionis itu.

"Kalau begitu,apa kau punya alamat rumahnya? Aku benar-benar ingin bertemu dengannya." Ucap Krystal.

"Maaf,tapi alamat pekerja disini di privasikan." Ucap Resepsionis itu.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang