CHAPTER FOURTEEN

397 40 0
                                        

'Tidak semua mimpi itu bisa terlaksana. Manusia boleh berencana. Tetapi untuk keputusannya,kembali kepada sang pencipta. Kita tidak bisa memaksa. Karna segala sesuatu yang terjadi di dunia,sudah menjadi kehendaknya.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Hari ini. Setelah menunggu beberapa bulan,hasilnya akan keluar hari ini. Hasil yang menentukan nasib Krystal untuk kedepannya. Gadis itu memandang monitor laptopnya dengan perasaan gelisah dan gugup. Entahlah,dia takut untuk melihat hasilnya. Tapi,rasa penasarannya terus hadir mendorongnya untuk melihat hasil ujian masuk universitasnya.

"Krystal-ssi,minumlah dulu. Kau gugup,ya?." Sehun menghampiri Krystal sambil membawa segelas air ditangannya.

"Aku tidak tau. Aku sangat takut untuk melihat hasilnya. Aku takut." Krystal semakin gelisah dan ketakutan saat ini.

"Krystal-ssi,apapun hasilnya atau apapun yang akan terjadi. Itu sudah kehendaknya bukan. Kau hanya harus mencoba untuk menerimanya. Karna mau tidak mau,kau harus merima hasilnya. Yang terpenting kau sudah mau mencoba dan berusaha." Sehun memberi Krystal sebuah nasihat lagi.

"Kau benar. Baiklah,aku akan membukanya." Krystal mengetikkan nama serta nomor pendaftarannya. Jari-jarinya sedikit bergetar saat menekan tombol keyboard laptopnya. Gadis itu menghela nafasnya sejenak. Baiklah,apapun hasilnya yang penting Krystal sudah mau mencoba dan berusaha. Seperti yang dikatakan oleh Sehun tadi.

Gagal.



Raut wajah Krystal berubah menjadi muram seketika. Disana tertera nama,nomor pendaftaran serta jurusan yang dia ambil. Dan yang membuat wajahnya muram itu,tulisan Gagal itu. Dunia Krystal seolah runtuh. Mimpi yang sudah dia bangun,hancur seketika. Sakit sekali. Krystal menangis saat itu juga. Sehun merangkul gadis itu untuk mencoba menenangkannya.

"Tidak apa-apa. Tidak semua mimpi itu bisa terlaksana. Manusia boleh berencana. Tetapi untuk keputusannya,kembali kepada sang pencipta. Kita tidak bisa memaksa. Karna segala sesuatu yang terjadi di dunia,sudah menjadi kehendaknya. Mau tidak mau,kita harus bisa menerimanya." Ucap Sehun.

"Setelah ini,aku akan menjadi apa? Bagaimana dengan hidupku kedepannya? Apa aku memang ditakdirkan untuk menanggung nasib yang malang seperti ini? Kenapa?." Krystal menangis di bahu Sehun. Gadis itu meratapi nasibnya selama ini. Trauma,Bullying,serta broken home. Dia mengalami hal itu selama ini. Kejadian kelam itu,masa remaja yang akan dia kenang sebagai kenangan korban bullying,serta keluarganya yang terpecah belah sehingga membuat dia menjadi seorang anak yang broken home ditambah lagi kekangan serta tekanan dari sang ibu. Wah,,,begitu banyak hal ujian hidup Krystal selama ini.

"Jangan bilang seperti itu. Masih banyak jalan untukmu. Ingatlah,kau masih muda. Jangan hanya karna mimpimu kali ini tidak dapat terlaksana,maka kau berpikir bahwa kau sudah ditakdirkan untuk tidak bisa meraih apa yang kau inginkan. Tidak,kau jangan berpikiran seperti itu. Banyak yang lebih malang daripada dirimu. Semua manusia memiliki perjalanan hidup mereka masing-masing. Tinggal bagaimana kita menjalaninya saja seperti apa?." Sehun tidak suka melihat Krystal yang terlihat seperti orang yang putus asa saat ini. Kalau semua manusia selalu putus asa,mau jadi apa mereka?.

"Lalu,aku harus apa? Aku saja bingung dengan jalan hidupku ini? Aku tidak tau harus bagaimana lagi?!." Krystal menatap Sehun dengan frustasi kali ini.

"Kau pasti memiliki jawabannya sendiri. Tuhan akan senantiasa memberikan petunjuknya kepadamu. Kau bisa meminta pentujuk kepadanya. Yang terpenting untuk sekarang,jangan merasa putus asa lagi seperti tadi. Ingatlah,bahwa tuhan sudah memberikan ujian kepada setiap umatnya dengan ujian yang berbeda-beda tentunya." Ucap Sehun.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang