CHAPTER FOUR

571 66 5
                                    

'Jika mereka bilang kau gelap. Maka jawab saja,gelap tidak selalu menyeramkan. Dan terang tidak selalu menyenangkan. Semuanya tergantung pada diri kita.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Mall itu cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat Seoul. Apalagi,musim liburan akan segera datang. Semua pelajar disana sudah melakukan ujian akhir semester satu mereka bulan ini. Tinggal menunggu ujian nasional dan ujian akhir untuk para siswa dan siswi yang berada di tingkat akhir.

Krystal terlihat berada di keramaian itu. Gadis itu berniat untuk membeli ponsel hari ini. Tentunya,dia sembunyi-sembunyi saat membelinya. Agar aman,Krystal tidak menarik tunai dari tabungan atm nya. Karna kalau itu sampai terjadi,ibunya akan tau. Jadi,dia mengumpulkan uang jajannya selama ini. Ya,,,Krystal memang bukan tipikal remaja wanita yang sering berbelanja atau nongrong dengan teman-temannya. Teman? Maaf Krystal tidak memilikinya. Dulu ada,tapi sekarang tidak. Teman bagi Krystal hanya dirinya sendiri.

"Permisi. Ah,aku ingin membeli ponsel. Bisakah kau menunjukan ponsel terbaik di outletmu ini?." Krystal bertanya kepada pelayan di toko ponsel itu.

"Ah,yang ini nona. Ponsel ini keluaran terbaru bulan ini. Kau bisa memilih warnanya sendiri." Jawab si pelayan dengan ramah.

"Hmm,,,,aku tidak mempermasalahkan warna. Pilih saja yang menurutmu cocok untukku." Ucap Krystal.

"Ah,,,yang ini saja. Remaja sepertimu pasti suka yang lucu seperti ini. Apa kau ingin memberi case nya sekalian? Kami menyediakan banyak case ponsel juga." Pelayan itu menawarkan.

"Benarkah? Kalau begitu aku ingin case pelangi saja. Ada tidak?." Tanya Krystal antusias. Gadis itu suka pelangi. Baginya,pelangi adalah harapan sang mendung. Mendung memang tidak akan pernah bertemu dengan pelangi. Namun,Krystal berharap sekarang. Semoga saja ada harapan untuk mendung agar bertemu dengan pelanginya. Walau Krystal tau harapannya itu sudah mustahil.

"Sebentar,aku akan melihantnya dulu." Ucap pelayan itu.

Krystal pun menunggu dengan gelisah. Semoga saja ada. Krystal sangat menginginkannya.

"Nona,kau beruntung. Case pelangimu ada. Ini,barangkali kau ingin mengeceknya. Siapa tau ada kerusakan kami akan langsung ganti." Ucap Pelayan itu.

Krystal pun mengecek ponsel barunya itu. Matanya berbinar dan rasa bahagia membuncah di dadanya. Akhirnya,dia memiliki ponsel.

"Sudah bagus. Dimana aku harus membayarnya?." Tanya Krystal.

"Ah,kau bisa langsung ke kasir saja. Tempatnya di sebelah sana." Pelayan itu menunjukan kasir di outlet tersebut.

Krystal pun pergi menuju kasir untuk membayar tagihan ponselnya. Setelah membayar,Krystal bergegas untuk ke toko buku untuk membeli beberapa buku. Sebenarnya,Krystal tidak ingin membeli buku. Tapi,ini jadi bukti saja. Kalau tujuannya ke mall ini untuk membeli buku. Kalian tau sendiri,ibunya Krystal itu ketat.

"Haa,,,beres. Ibu tidak akan tau kalau aku membeli ponsel." Krystal pun bergegas keluar dari mall untuk segera pulang ke rumahnya.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang