EPILOG

722 39 12
                                    

'Hingga sampai saat ini,aku masih memikirkan. Bahwa,kisah kita itu sungguh mengesankan. Banyak hal yang sudah kita rangkaikan. Kamu pernah menjadi bagian dari kehidupan. Sekarang,besok,atau nanti pun,kamu tetap masih memegang peran. Bagiku,tiada peran pengganti lagi di hatiku,selain kamu.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω

Beberapa tahun kemudian~


"Jihoo-yya? Kau sudah siap-siap? Lebih cepatlah sedikit,Eomma tidak mau sampai kau telat datang ke sekolah nanti. Bergegaslah,eoh?." Ucap seorang wanita yang sudah berstatus menjadi seorang ibu itu.

"Iya,eomma. Sebentar lagi?!." Sahut sang anak yang bernama Oh Jihoo itu.

Ya. Dia Oh Jihoo. Anak dari pasangan Oh Sehun dan Krystal Jung. Kini,Jihoo sudah berusia hampir enam tahun. Dan tahun ini,anak lelaki itu akan menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak nya. Lalu,melanjutkan pendidikannya ke sekolah dasar. Tidak terasa memang,Krystal sudah bisa membesarkan anak sematawayangnya itu sampai saat ini. Dan itu pun hanya seorang diri. Walau awalnya terasa sulit,namun Krystal tetap menguatkan dirinya bila ingat kepada pesan Sehun sebelum pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Ah,dia juga cukup beruntung karna ada Chanyeol yang selama ini sudah membantunya. Chanyeol bilang,Sehun juga pernah datang kepadanya. Lalu,meminta dia agar bisa menjaga Krystal dan Jihoo.

"Eomma,aku sudah siap?!." Jihoo menghampiri eomma nya.

"Aigo,,,anak eomma sudah siap rupanya?! Baiklah,mari kita berangkat?!." Krystal menggenggam tangan Jihoo sambil keluar dari dalam appartement mereka.

Ibu dan anak itu terlihat sangat dekat. Krystal selalu mendukung apapun yang ingin dilakukan oleh Jihoo selagi itu positif dan baik untuk anaknya itu. Krystal tidak terlalu mau mengekang sang anak dan menekannya harus begini atau begitu. Dia tidak mau Jihoo bernasib seperti dirinya. Krystal mau yang terbaik untuk Jihoo. Beruntungnya,Jihoo adalah salah satu anak yang cerdas,aktif,dan pandai bergaul. Anak itu sangat di kenal di sekolahnya. Bukan karna dia anak seorang guru,tapi karna kesiap tanggapan Jihoo yang cepat dan cerdas itulah yang membuat para guru serta teman-teman dia yang lainnya dapat mengenalnya.

"Eomma?!! Itu appa?!! Selamat pagi,appa?! Jihoo akan berangkat sekolah hari ini. Doa kan Jihoo agar selalu menjadi yang terbaik untuk eomma dan appa?!." Jihoo menatap awan yang berarak pagi ini.

Awannya terlihat begitu indah dan menawan. Ya,selama ini Krystal selalu bilang kepada Jihoo jika anak itu bertanya kemana ayahnya? Kenapa ayahnya itu tidak pulang-pulang. Sakit memang ketika mendengar pertanyaan dari anaknya ini. Tapi,Krystal menguatkan diri dan memberi pengertian kepada Jihoo. Bahwa,anggaplah awan sebagai ayahnya. Karna awan adalah tempat ayahnya tinggal. Karna Jihoo yang notabene nya masih polos,anak itu percaya saja bahwa ayahnya memang tinggal di awan. Padahal,itu hanyalah karangan Krystal saja. Jujur saja,hingga saat ini Krystal belum mengajak Jihoo ke tempat peristirahatan terakhir Sehun. Dia belum siap. Dia takut jika hal ini akan menyakiti Jihoo. Dia masih kecil,dan sejak kelahirannya pun dia sudah tidak dapat melihat wajah sang ayah.

'Hunnie,lihatlah. Dia sudah mau masuk sekolah dasar. Tapi tingkahnya begitu dewasa. Dia pengertian sekali seperti dirimu. Aku sangat bersyukur karna Tuhan sudah menganugerahkan Jihoo kepada kita. Dia anak yang pintar,hunnie. Maaf belum bilang yang sebenarnya kepada Jihoo tentang dirimu. Aku takut dia terluka dan belum bisa menerimanya. Karna itu,aku mengarang cerita bahwa kau adalah awan. Dan saat ini awan adalah tempat tinggalmu. Ya,kau memang awan. Kau tampak sangat menawan. Aku selalu memandangmu di sepanjang perjalanan. Merindukanmu,menjadi hobi ku sampai saat ini. Kepergianmu,hal terberat dalam hidupku selama ini. Tapi,aku sudah berjanji. Tak ada sedih lagi. Bahkan,kita sudah membuat sebuah perpisahan yang indah,walau kau datang hanya melalui mimpi. Sampai bertemu suatu saat nanti. Di alam abadi.' Batin Krystal.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang