CHAPTER SIX

470 60 4
                                    

'Ku kira kamu akan benci. Tapi nyatanya kamu berbeda daripada yang lainnya. Kamu seperti nyata keberadaannya. Daripada mereka yang ada tapi nyatanya tiada.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Tidak ada perayaan kelulusan. Tidak ada suka cita kelulusan. Masa Remaja Krystal sepertinya ditakdirkan untuk suram seperti ini. Semuanya,berawa dari kejadian itu. Krystal tidak memiliki teman. Dia ditindas. Di intimidasi. Di bully. Dan di rendahkan. Wah,,,,manusia memang penilai yang sangat handal. Saking handalnya,mereka menilai tanpa memikirkan perasaan orang tersebut.

Malam ini,Krystal termangu di balkon kamarnya. Malam ini adalah malam Promnight. Malam kelulusan. Seharusny,Krystal hadir untuk ikut merayakan kelulusannya juga. Apalagi dia mendapatkan nilai tertinggi tahun ini. Tetapi,sesuai kesepakatan kemarin. Krystal tidak mendapatkan penghargaannya itu. Hasil kerja kerasnya selama ini di abaikan begitu saja.

"Masa remaja itu indah ya? Iya,indah. Karna kita bisa mengambil semua kesimpulan di setiap masalah yang datang bermunculan. Mungkin,tuhan sudah mempersiapkan hal terindah di kehidupanku nanti. Semoga saja,." Krystal bergumam sambil memandang bulan yang bersinar terang malam itu.

Drrrtttt,,,,Drrrttt,,,,Drrrttt

Tuan Hunnie

"Halo? Ada apa tuan hunnie?." Krystal menjawab telpon itu dengan wajah sumringahnya. Ah,,,Sehun datang di waktu yang tepat.

"Halo,Nona Krystal. Kau sedang apa? Ah,biar ku tebak. Kau sedang merayakan kelulusanmu kan?."

"Tidak. Aku tidak merayakannya." Nada bicara Krystal jadi berubah saat mendengar hal itu.

"Ada apa? Kenapa kau tidak merayakannya? Apa ada masalah?."

"Tidak. Hanya---hanya aku tidak suka pesta itu. Aku malas." Krystal berbohong kali ini.

"Kau belum ngantuk kan? Bisa keluar sebentar? Ada yang ingin ku katakan."

Ah,,,bagaimana ini. Krystal sedang tidak bisa keluar. Tapi,Krystal ingin bertemu dengan Sehun. Apa---dia harus kabur?. Hanya untuk sementara saja. Tidak masalah kan? Lagi pula,jam segini. Ibu nya belum pulang dari pekerjaannya.

"Hmm,,,,bisa. Kita akan bertemu dimana?." Tanya Krystal.

"Ada kedai ayam bumbu pedas di dekat pinggiran kota sini. Disana ada ayam bumbu pedas yang sangat enak. Aku akan menjemputmu di tempat aku biasa mengantarmu pulang. Sepuluh menit lagi aku sampai."

"Ha? Baiklah. Aku akan siap-siap. Aku akan menunggumu disana."

Tut

Sambungan telepon terputus.

Krystal beranjak dari tempatnya sambil membuka lemari pakaiannya. Apa yang harus ia kenakan?.

Jacket berwarna biru pastel dan celana training. Simple. Krystal memilih style itu. Karna,dia tidak akan kerepotan saat kabur dari rumahnya ini. Lagipula,di luar kan cuaca sedang dingin.

Krystal memulai aksinya. Gadis itu melihat keadaan di bawah sana. Para penjaga rumahnya tengah saling berbincang. Mereka sangat asyik mengobrol saat ini. Kesempatan?! Krystal tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Gadis itu pun berjalan pelan menuju pintu di samping rumahnya. Pelan-pelan agar mereka tidak menyadari keberadaan Krystal.

"Huft,,, berhasil. Tinggal gerbang. Aku harus bisa keluar dari sana." Krystal sudah berhasil keluar dari dalam rumahnya. Tinggal melewati gerbang. Untung saja,ada gerbang disamping rumahnya. Sehingga,dia bisa keluar begitu mudah. Segera saja Krystal pergi menuju gerbang dan keluar dari pelataran rumahnya.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang