CHAPTER ELEVEN

427 41 0
                                    

'Maaf jika membuatmu kecewa. Tapi aku berkata yang sebenarnya. Bahwa aku,sama sekali tidak tau apa itu Cinta?. Aku belum pernah merasakan ataupun menjamahnya. Aku minta maaf.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Musim hujan masih berlanjut. Ditambah Badan meteorologi geofisika atau BMKG yang mengatakan bahwa musim hujan kali ini berpotensi badai. Dan untuk waktunya,mereka belum bisa mengetahui nya dengan pasti. Untuk itu,semua masyakat setempat di himbau untuk selalu berhati-hati dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Sore ini jadwalmu untuk les kan?." Tanya Nyonya Jung.

"Iya. Tapi bu,aku mendengar berita tadi pagi. Kalau musim hujan kali ini berpotensi badai? Apa aku harus tetap berangkat les? Bagimana kalau badai tiba-tiba datang?." Ucap Krystal.

"Itu hanya perkiraan kan? Tidak alasan. Kau harus tetap berangkat les." Nyonya Jung memang keras kepala. Sangat teguh pada pendiriannya.

"Baiklah." Jawab Krystal.

"Ah iya,ibu sudah mendaftarkanmu di universitas yang ada di Amerika. Kau akan mengambil fakulitas manajemen bisnis. Agar suatu saat nanti,kau bisa meneruskan pekerjaan ibu ini. Rencanya juga,ibu akan membangun perusahaan yang baru untukmu." Ucap Nyonya Jung.

Krystal hanya mengangguk. Membantah pun tidak akan pernah berhasil. Krystal selalu berharap,jika suatu saat nanti. Ibunya itu bertanya kepadanya,'Kau ingin jadi apa nak?' setelah dia tau apa yang diingkan oleh anakmya itu dia akan menjawab 'Ibu akan selalu mendukung keputusanmu'. Wah,,,akan sangat baik jika harapan itu terwujud. Namun,angan akan tetap jadi angan. Itu mustahil. Jika terjadi pun,ada kemungkinannya hanya 20% saja.

"Aku sudah selesai. Aku ke kamar dulu,bu." Krystal pamit untuk pergi ke kamarnya. Dia sudah selesai sarapan.

"Hmm,,,bacalah materi yang akan dibahas hari ini di les mu. Setidaknya,kau akan mengerti sedikit tentang materi yang akan di jelaskan hari ini." Ucap Nyonya Jung.

"Baik,bu." Ucap Krystal.

Kalimat 'Baik,bu' adalah ucapan keseharian Krystal. Dia selalu mengucapkan kalimat itu. Krystal hanya tidak ingin berdebat dengan ibunya itu. Karna pada akhirnya,dia juga akan menyerah dan menyetujui keinginan ibunya tersebut.

Krystal masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu duduk di meja belajar tempat dia membaca buku dan mempelajari setiap materi pelajaran yang dia kerjakan. Banyak catatan serta note-note kecil yang tertempel disana.

Krystal membuka laci yang ada di bawah meja belajarnya. Dia mengambil sebuah buku catatan hariannya atau sering disebut dengan buku diary. Krystal membuka diary berwarna pink pastel itu. Disana,tertulis Krystal's Diary. Banyak tulisan-tulisan yang disana. Termasuk,impian Krystal. Disana tertulis,bahwa mimpi Krystal adalah menjadi seorang relawan. Dia ingin berguna untuk semua orang.


"Jika ibu tau,apa dia akan mendukungku? Apakah ibu pernah memiliki niat untuk bertanya kepadaku? Soal masalah ini tentunya. Kenapa orang dewasa itu semaunya saja? Kenapa orang dewasa selalu memganggap apa yang mereka katakan itu benar? Dan kenapa kita harus menuruti mereka? Apa nasib kita akan sama dengan mereka? Apa takdir kita sama? Mereka juga pernah ada di posisi kita,tapi kenapa mereka ingin kita seperti mereka? Padahal mereka tau,tidak mudah untuk bisa menjadi seperti mereka saat ini. Memang benar,dunia ini selalu memiliki banyak tanda tanya.



Drrtt,,,Drrrttt,,,Drrrttt,,,



Ponsel Krystal berdering. Tertera nama Hunnie disana. Krystal segera saja mengangkat panggilan itu.


Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang