'Segala sesuatunya,bisa direncanakan. Tetapi,kita tidak pernah tau apa kehendak tuhan. Terkadang apa yang kita inginkan,tidak selalu direstui oleh tuhan. Tetapi,mau tidak mau kita harus menerima semua kenyataan.'
ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω
Seperti biasa,Sehun mengantar Krystal ke sekolah tempat dia mengajar. Yang berbeda akhir-akhir ini,mereka semakin hangat dan romantis. Banyak yang memandang iri kepada mereka. Bagaimana tidak,Sehun ataupun Krystal saling menunjukan perhatian mereka satu sama lain."Wah,,,suami mu sangat perhatian ya? Aku jadi iri kepadamu bu guru Krystal." Ucap rekan se-profesi Krystal.
"Ah,,,dia bukan suami ku. Kita masih dalam tahap berpacaran." Jawab Krystal.
"Benarkah? Ku kira kalian itu sepasang suami istri. Melihat tingkah kalian,aku jadi mengira kalau hubungan kalian itu lebih dari sekedar pacaran. Kalau di lihat-lihat,kalian itu serasi." Tambah Guru Yoo itu.
"Ah,,,Ibu guru Yoo bisa saja. Kami belum memikirkan kearah sana." Ucap Krystal.
"Jangan terlalu lama menunda. Kalau sudah merasa cocok,kenapa harus di tunda-tunda." Tambah Guru Yoo lagi.
Krystal hanya diam sambil tersipu malu. Sehun dan dia baru saja meresmikan hubungan mereka beberapa bulan yang lalu. Krystal pun belum memikirkan hal yang sejauh itu. Dia masih nyaman dengan status mereka sekarang. Sepasang kekasih. Krystal selalu tersipu kala mengingat hal itu.
Selepas pulang dari sekolah,Sehun mengiriminya pesan bahwa pria itu tidak bisa menjemputnya. Karna ada pekerjaan mendadak dan tempat pekerjaannya cukup jauh dari Seoul. Krystal tidak marah ataupun kesal,dia sangat mengerti. Ini juga kali pertama Sehun tidak bisa menjemputnya. Jadi,tidak masalah baginya.
"Ada baiknya,aku belanja bahan makanan saja. Sehun pasti lelah saat pulang. Aku akan memasak spesial untuknya. Cuaca dingin seperti ini,enaknya makan sup panas." Gerutu Krystal.
Gadis itu pun memutuskan untuk pergi ke sebuah pasar dipinggiran kota. Disana mereka banyak menjual bahan-bahan makanan. Seperti seafood,daging,sayuran dan buah-buahan beserta yang lainnya. Krystal sangat suka bila berbelanja di pasar. Karna hargannya yang terjangkau dan murah serta bisa ditawar. Dulu,Krystal tidak pernah sama sekali menginjakkan kakinya di pasar. Ya,kalian tau sendiri kehidupan Krystal saat dulu. Dia anak rumahan. Setiap harinya,hanya ada buku dan alat tulis lainnya. Kini,hidupnya benar-benar sudah berubah.
Usai membeli semua kebutuhannya,Krystal kembali ke halte yang ada di dekat sana untuk segera pulang ke appartement Sehun. Dia sudah tidak sabar untuk meracik semua bahan makanan yang dia beli tadi. Semoga saja,Sehun akan suka dengan masakannya nanti.
ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω
Aroma sup sapi yang masih panas menguar di seluruh ruangan appartement. Hingga siapa saja yang menciumnya akan merasa lapar dan ingin segera mencicipinya. Krystal sudah memastikan rasa dan ke-empukkan daging sapinya. Dia rasa,semuanya sudah pas. Tinggal menunggu Sehun pulang saja. Selagi menunggu Sehun,Krystal memutuskan untuk mandi dan membersihkan badannya yang sudah lengket itu.
"Aku pulang?!." Sehun sudah tiba di appartementnya.
"Hmm,aroma apa ini? Sup sapi? Wah,,,apa Krystal memasak sup sapi? Aromanya saja sudah membuat air liurku hampir menetes,apalagi memakannya? Ah,,,aku jadi lapar." Sehun berjalan menuju dapur untuk melihat hasil dari masakan Krystal itu. Dia melihat sup daging yang masih panas itu di dalam sebuah panci di atas kompor. Sehun beberapa kali meneguk saliva nya karna saking ngilernya. Sup ini terlihat sangat lezat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Cloud
FanfictionGelap tidak selalu menyeramkan. Gelap mengajarkan kita untuk berani. Gelap mengajarkan kita untuk tidak pernah takut. Gelap atau terang sama saja. Tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. Semua di dunia ini akan baik-baik saja,jika kita tidak buang...