CHAPTER NINETEEN (END)

624 39 6
                                    

'Kehilangan adalah hal menyakitkan. Tetapi,ada baiknya jika kita mau mengikhlaskan. Perpisahan itu tidak selamanya harus dengan kesedihan. Ada kalanya,kita harus membuat perpisahan itu dengan keindahan.'

ω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ωω༼'͡•-͡•༽ω


Tempat ini. Udaranya sejuk sekali,angin berhembus tenang serta pancaran sinar matahari pun tidak terlalu terik disini. Belum lagi,banyak rumput-rumput liar berwarna hijau yang begitu memanjakan mata setiap orang. Tempat ini benar-benar nyaman.

Krystal membuka matanya perlahan. Silau matahari adalah yang dia rasakan saat pertama kali dia membuka matanya. Gadis itu kebingungan,sedang dimana dia kini? Mengapa dia bisa ada disini? Bukankah tadi dia ada di rumah sakit? Lalu,kenapa dia bisa sampai kesini? Siapa yang membawanya kemari?. Ah?! Krystal hampir lupa dengan tujuannya,Sehun. Pria itu adalah tujuannya saat ini.

"Krystal-ssi?." Panggil seseorang di belakang Krystal.

Krystal pun menoleh. Itu Sehun. Pria itu berdiri tepat di belakangnya. Mengenakan pakaian serba putih serta senyuman yang mampu memikatnya selama ini. Pria itu sangat tampan dan bercahaya. Krystal semakin mencintai pria yang notabene nya itu adalah suaminya sendiri. Tapi,kenapa Sehun juga ada disini? Apa dia sudah sembuh? Apa dia sudah sadar dari masa kritisnya?.

"Hunnie? K---Kau disini juga? Haa,,,terima kasih ya tuhan?! Kau ternyata masih ada di sisiku. Aku takut kehilanganmu,hun. Jangan seperti tadi lagi." Krystal memeluk Sehun erat. Sungguh sejak mengetahui bahwa suaminya ini kecelakaan,dia merasa sangat tidak karuan. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa pria yang sangat dicintainya ini.

"Krystal-ssi,boleh aku berbicara." Ucap Sehun sambil melepaskan pelukan mereka,namun tidak menjauhkan jarak mereka.

"Hmm,boleh. Bicara saja." Krystal menjawab sambil menatap wajah Sehun yang bercahaya itu.

"Tapi,berjanjilah. Jangan menangis atau bersedih. Kau musti kuat,aku sangat memohon dan meminta maaf kepadamu. Aku sangat berharap kau bisa memahami situasinya. Bisakah?." Tanya Sehun dengan perasaan yang sudah tidak dapat di jabarkan lagi. Tapi mau bagaimana lagi? Dia sudah tidak memilki banyak waktu.

"Hmm? Bisa. Aku akan mencoba untuk memahami mu. Katakan saja,aku berjanji tidak akan bersedih." Krystal benar-benar merasakan hal buruk akan menimpa dirinya. Hal yang akan meruntuhkan dunianya sendiri. Bahkan,tubuhnya terasa merinding dengan ucapan Sehun tadi.

"Aku sudah pernah bilang kan kepadamu, Bahwa Jika suatu hari nanti,aku yang pergi duluan. Ku mohon jangan ada tangisan. Itu hanya akan memberatkan. Kau musti tau,jika siklus manusia itu pertemuan,berhubungan,lalu perpisahan. Hal yang mutlak di dunia itu kematian. Untuk itu,kumohon. Jangan menangisi kepergianku,berdoa untukku saja kepada tuhan. Dan sekarang,aku memintamu untuk melakukan itu. Aku sangat memohon kepadamu. Aku sungguh berat juga untuk mengatakan hal ini. Tapi aku tidak memilki banyak waktu lagi. Ini sudah waktunya,Krystal-ssi. Kau mengerti maksudku,kan?." Sehun berucap dengan nada yang bergetar.

"Apa maksudmu? Pergi kemana? Kau tidak pergi,Hunnie. Lihat,kau ada di hadapanku sekarang. Dan aku tidak mengizinkan kau pergi. Ingatlah,kita akan memiliki dia. Kita akan menjadi orang tua. Kau jangan lari dari tanggung jawab?!." Krystal memeluk Sehun erat seolah benar-benar tidak ingin kehilangan pria yang dicintainya ini. Pertahanan Krystal serasa akan runtuh saat ini juga. Krystal sebenarnya tau arah pembicaraan Sehun ini kemana. Namun,dia berusaha untuk menepisnya.

"Krystal-ssi,aku tau kau sebenarnya tau kemana arah pembicaraanku ini. Hey,lihat aku. Krystal-ssi,aku sangat meminta maaf kepadamu. Aku juga sangat ingin merawat anak kita bersama-sama. Menjadi ayah yang baik untuknya serta suami yang akan selalu ada untukmu. Tapi aku tidak bisa. Tuhan berkata lain,dia tidak menghendaki rencanaku itu. Ternyata,dia memiliki kehendak lain. Yaitu,dengan memanggil aku kembali. Aku minta maaf,Krystal-ssi. Aku sangat mencintaimu. Aku juga sangat mencintai anak kita ini. Aku juga masih ingin ada di sampingmu. Menjagamu hingga kita tua renta dan mati bersama-sama. Tapi pada kenyataannya,semuanya kembali lagi kepada kehendak Tuhan. Dia tidak menghendakinya,aku tidak bisa berbuat apa-apa Krystal-ssi." Sehun menahan agar tidak sampai mengeluarkan air matanya. Karna sungguh sekuat-kuatnya kita menahan perihnya perpisahan itu sangat sulit.

Dark CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang