9. here we go

197 26 1
                                    

Siapkan kresek karena cerita ini alay banget huehue😭

Maapkan jika ada typo.
Happy reading!!

Yeri hanya pasrah,  keadaanya saat ini tidak memungkinkanya untuk berdebat dengan Hanbin. Maka ia memilih untuk membiarkan Hanbin menyelimutinya.

Hanbin juga sempat berbisik "jangan seperti ini lagi, kau kuat Yeri" hingga menimbulkan semburat senyuman lemah pada bibir Yeri.

Hanbin mematikan lampu kamar dan melangkahkan kakinya keluar.

"unik" gumam Hanbin bersamaan bola matanya bergerak menelisik setiap sudut rumah yeri.

Melihat sebuah sofa membuat tubuh Hanbin memberontak. Akhirnya ia memilih tidur di sofa.

***

Entah apa yang membuat Yeri merasa tak nyaman hingga ia berniat meminum segelas air.

Yeri melangkahkan kakinya menuju dapur, tentu melewati Hanbin yang tengah tertidur di sofa.

Yeri menatap wajah itu yang menurutnya mungkin sedang tak nyaman juga (?) "mungkin kedinginan" pikir yeri.

Yeri mendekat ke arah hanbin berniat untuk menyelimuti pria itu.

"bukan, bukan aku~" guman Hanbin masih menutup matanya.

"Hanbin?~" bisik Yeri berniat menyadarkan pria itu.

"tolong, kumohon" gumam hanbin sekali lagi.

Tangan Yeri bergerak memeriksa suhu tubuh Hanbin. "astaga"

"Hanbin" ucap yeri seraya menepuk-nepuk pelan pipi Hanbin.

Sskk!

Hanbin tersentak dan langsung terduduk, kemudian ia menatap Yeri.

"suhu tubuhmu panas sekali, aku akan mengompresnya ya?"

"ani, aku tidak apa-apa" tolak Hanbin. "sebaiknnya kau kembali tidur Yeri" lanjut Hanbin.

"ya sudah, selimutnya dipakai ya?"

"hmm"

Yeri hanya pasrah saja, tak mungkin ia tiba-tiba bertanya dalam keadaan seperti ini, ia masih sadar dengan etika.

"Yeri"

Yeri menoleh ke sumber suara "ya?"

"tidak jadi"

.......................

Hanbin terbangun sembari memegang punggungnya yang sedikit sakit, memang perlu penyesuaian kalau harus tidur di sofa seperti ini.

Penciumannya kemudian mendeteksi harum masakan daging. Siapa lagi kalau bukan yeri yang memasak.

"sudah membaik?" tanya Hanbin tiba-tiba hingga membuat Yeri sedikit terkejut.

"Ya! Kau mengagetkanku"
"baik apanya?"

"kondisimu?"

"memangnya aku kenapa?" tanya Yeri dengan wajah polos yg dibuat-buatnya.

Hanbin tertawa mendengar ucapan gadis pendek ini. sungguh, baru kemarin ia hampir gila melihat Yeri sangat Pucat seperti mumi.

"paboo" ujar Hanbin sedikit menoyor kepala Yeri.

"kau sendiri bagaimana?" tanya yeri lalu berjalan membuka lemari pendingin.

REPEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang