8. past

249 28 0
                                    

Typo bertebaran~~

Dengan cepat Hanbin memeluk Yeri agar orang itu segera sadar dari lamunannya.

"Yeri?~" interupsi Hanbin dengan pelan sambil mengelus punggung gadis itu, berharap semua baik-baik saja.

"H-hanbin, aku t-takut"

"aku takutt" lirih Yeri bersamaan dengan tangannya yang mengerat memeluk tubuh Hanbin, tak lupa dengan tubuhnya yang bergetar hebat.

Hanbin memang tak mengerti apa yang terjadi pada gadis ini, yang bisa ia lakukan hanyalah membiarkan Yeri membasahi baju bagian dadanya serta berusaha menyalurkan kekuatan lewat pelukan mereka.

"aku disini, jangan takut" ujar hanbin tenang seraya memeluk Yeri erat

"tolong j-jauhkan aku dari t-tempat ini hikss" ucap Yeri.

Hanbin meletakkan tanganya pada pundak gadis itu agar ia bisa melihat wajah Yeri.

Tapi tunggu, mata Hanbin langsung membulat ketika gadis yang ada di depannya tampak pucat dan menampakan darah segar yang lolos dari hidungnya.

"Yeri?!"

Dugh!

Yeri runtuh dalam dekapan Hanbin.

.........................

Praangg!!


"jadi kau benar tidak mempercayaiku huh?!"

"kau ingin meninggalkan ku demi cinta pertamamu? Begitu?!" pria bertubuh tegap itu berteriak dengan mata yang merah serta dadanya yang naik turun

"b-bukan begitu kyung, aku-aku hanya tidak kuat~" ujar seorang wanita yang terlihat menunduk sembari menangis

Gadis remaja yang sedari tadi hanya bisa bersembunyi di balik sofa tak tahan melihat ibunya yang terlihat sangat menyedihkan, mengingat ayahnya yang sering bersikap kasar pada ibunya membuat dada Yeri semakin sesak.

"Lalu untuk apa kita berjanji di atas altar pernikahan bodoh!!" teriak ayahnya yang Yeri yakini ayahnya memang sudah tak tahan dengan kerumitan masalah ini.

"aku dituduh menggunakan narkoba, semua karya-karya ku juga sudah tak ada artinya lagi, dan kau tiba-tiba datang meminta cerai?! Wanita macam apa kau yang tega bermain dibelakang suaminya"

"lalu untuk apa aku bertahan jika suamiku sendiri tak menghargai perasaan istrinya?!!" kali ini soojin berteriak.

Perkataan ibunya sukses membuat ayahnya, kyungseok naik pitam hingga mencekik tengkuk ibunya.

"berani-beraninya kau soojin!"

"ka_u mon_ster, pec_andu n_ark_oba!!"

"SOOJIN!"

praang!!!

Botol berwarna hijau beling pecah ketika kyungseok melemparnya ke tembok tepat di belakang soojin.

REPEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang