15. funeral

185 23 4
                                    

Double update spesial untuk readers ku yang selalu mendukungku dengan vote dan comment ❤

Ya walaupun ceritaku rada cringe dan gajelas, but you guys make me salting saat kalian comment dan vote *gaberani bales wakakkaka

Maaf kalo cringe :)

Happy reading:)

*

Sebuah mobil keluaran audi membelah jalanan kota seoul di sore hari. Mereka, Yeri dan Hanbin, akan mengunjungi pemakaman.

Setelah kemarin Hanbin menceritakan kisah Ibunya dulu, Yeri tampak semangat mengunjungi makam seorang wanita yang telah melahirkan pria yang tengah mengemudi ini.

Yeri menoleh ke kanan, melihat wajah yang terukir sempurna itu kemudian tersenyum.

Menyadari kalau ia tengah diperhatikan, ia tersenyum "kenapa kau melihat ku seperti itu?"

"tidak apa-apa, hanya saja ketika aku melihatmu dari samping, kau terlihat berbeda"

Hanbin tertawa "apa maksudnya itu? Aku tampan kalau dilihat dari samping saja begitu?. Kau lucu sekali Yeri" kemudian tanganya terulur mengacak pucuk kepala Yeri.

Yeri kembali memandang jalanan "kau tahu, terkadang aku sangat iri padamu" ucap Yeri masih memandang jalanan.

Hanbin tidak berkomentar, membiarkan Yeri melanjutkan kalimatnya.

"selama ini hidupmu dipenuhi dengan cinta dari orang-orang. Dari penggemarmu, ibumu, ayahmu, team dan pasti masih banyak lagi. Kau memang sangat layak untuk dicintai orang banyak Hanbin" Yeri menghela nafasnya.

"sedangkan aku, aku sudah terbiasa sendiri sejak kecil, bahkan terkadang aku membenci diriku sendiri, aku membenci dunia, takdir hidupku, keluargaku"

Kemudian Yeri menatap Hanbin.

"Tidak banyak cinta yang kudapat selama aku hidup begitu juga dengan cerita hidupku. Mungkin jika aku menceritakan kisah hidupku sendiri, hanya akan menghabiskan waktu tiga puluh menit untuk itu. Tak ada yang bisa diceritakan selain mencari uang, bisa makan, dan bisa bernafas, itu lebih dari cukup"

Tiba-tiba Hanbin membanting stirnya, membawa mobil silver itu ke pinggir jalan dan menghentikannya secara mendadak, sukses membuat Yeri membulatkan matanya sempurna.

"hanbin?! Apa yang k---" dan selanjutnya, Hanbin menarik tengkuk Yeri dan menempelkan bibirnya pada bibir merah Yeri. Yeri tidak menyelesaikan kalimatnya karena benda itu membungkam mulutnya.

Ia terkejut, tentu. Tak menyangka hal ini bisa terjadi secara mendadak, bahkan sepertinya otaknya telah berhenti bekerja, tidak sadar dengan apa yang terjadi saat ini.

Kemudian Hanbin menatap Yeri dengan intens, menjelajahi seluruh wajah Yeri dengan jarak sangat dekat.

"jangan mengatakan hal itu lagi, kau juga layak untuk dicintai. Jika kau memang iri padaku karena hal itu, maka semua cinta yang kau katakan akan menjadi milikmu juga"

Kemudian Hanbin kembali menarik tengkuk Yeri, melumat bibir rasa cherry itu dengan lembut.

Yeri menutup matanya, menikmati sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Membiarkan benda itu menjelajahi rongga mulutnya.

Kegiatan mereka tiba-tiba terhenti karena seseorang mengetuk-ngetuk jendela mobil dengan sangat brutal.

Dengan gelagapan Hanbin melepas tautan mereka dan membuka jendela itu setengahnya. Kaca mobil ini memang terlihat gelap jika dilihat dari luar, tapi entah pria yang kini memasang muka kesalnya itu melihat hal yang baru saja mereka lakukan atau tidak.

REPEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang