As always, sorry for any typo 👉👈
Semoga kalian paham aja, karena me 'narasikan' kegiatan agak sulit bagiku wkwkw. Jadi mungkin bakal ada kata-kata yang gak masuk
akal 😩Btw udah beberapa part ku publish tapi latarnya masih satu hari itu dong...baru tersadar 😃
Happy reading :)
**
Setelah acara pertemuan tak terduga itu, mereka kembali disini, bukan lagi sebagai bocah yang bekerja.
Mereka duduk di salah satu meja yang bersebelahan dengan jendela yang mengarah keluar, menampakan jalanan yang diguyur hujan.
"aku tidak akan menanyakan kemana kau pergi selama ini, aku tau pasti kau punya alasannya sendiri, hyung."
Hyung, panggilan antimainstream kepada Jungkook yang diberikan oleh Yeri.
"lalu apa alasan untuk mu yang hujan hujanan di luar" ucap jungkook, menatap lekat mata Yeri.
Yeri mengalihkan pandangannya "sulit untuk dijelaskan, bahkan aku tidak percaya apa yang baru saja aku alami"
Jungkook menghembuskan nafasnya "bagaimana kabarmu?"
"tidak baik untuk saat ini" ucap Yeri masih mengedarkan pandanganya pada pengunjung cafe lainnya.
Jungkook menatap iba pada gadis itu, sangat terlihat jelas ada yang tidak sanggup ia pikul sendiri tapi sangat sulit untuk dimengerti.
"kau tau, bahkan sampai kau datang kembali dihadapanku, pertanyaanku masih sama hyung. Apa salahku selama ini?"
Jungkook paham arti dari pertanyan Yeri. Itu berarti tak ada yang berubah selama Jungkook menghilang dari hari hari yang Yeri lalui. Yeri yang selalu mengutuk takdir.
**
Jungkook menghantarkan Yeri pulang.
Sebenarnya gadis itu bersikeras menolak tawaran Jungkook tapi tentu ditolak mentah-mentah oleh Jungkook, mengingat keadaan Yeri yang terlihat tidak baik. Lihatlah mata sembabnya, Jungkook bahkan ragu apakah stok air mata perempuan itu masih ada atau tidak.
"Jaga dirimu Yeri, kau bisa menghubungiku kapanpun" ucap Jungkook. Ia memang sempat memberikan nomor teleponnya tadi.
Yeri hanya tersenyum simpul. Kemudian berjalan ke dalam rumahnya, ia mengerutkan kening karena lampu utama yang hidup.
Nafasnya kemudian tercekat, melihat siapa yang tengah berada di dapurnya.
"kenapa kau disini?" ucapnya masih menatap tajam ke arah Hanbin.
"tidak tau, aku hanya ingin kesini"
Yeri menutup matanya guna meredam emosinya "tolong tinggalkan aku Hanbin, maaf"
"Apa yang salah denganku hingga kau membenciku seperti ini Yeri?" ucap Hanbin dengan nada yang tenang, memastikan bahwa ucapannya tidak dapat menyinggung perasaan Yeri.
"bisa saja wajah ibuku hanya mirip, kita tidak mungkin memiliki hubungan darah Yeri, kalaupun iya, lalu apa alasan kau membenciku? Kita masih bisa menjadi saudara yang baik bukan?" lanjut Hanbin dengan nada yang pasrah, ia berharap ucapannya tadi tidak kenyataan.
Yeri mendudukan dirinya di sofa dengan kasar, tidak sekalipun ia menatap mata Hanbin.
Yeri menghembuskan nafasnya berat "Tidak bisakah kau tinggalkan aku Hanbin?" ucap Yeri. Bahkan satu tetes air berhasil lolos dari kelopok matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206510729-288-k577853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEAT
FanfictionSkandal yang mengubah segalanya, namun berusaha bangkit dengan dorongan seseorang. | Hanbin | Yeri | Start : 23 November 2019 End : Beautiful cover by @IU_GRAPHIC An original second story by diahtantrii ©2019 diahtantrii