rasuk²/rasuk/merasuki: menempati tubuh manusia (tentang roh jahat dan sebagainya)
🍋🍋🍋
Oh Sehun sebagai Baruna.
Bae Irene sebagai Tania.
Kim Sejeong sebagai Senja.*ini bakal panjang kayak riwayat hidupku wkwkwk jadi, bacanya yg telaten ya. Aku coba sedikit bermain diksi juga, kalo ngerasa nggak paham boleh ditanyain*
Setangkai gula-gula.
Sudut pigura tertarik membentuk ukiran simpul sempurna. Tangan mungil itu bersedia menerima kudapan manis dalam rangka memperbaiki suasana hati. Lantas yang memberi tampak tersenyum penuh arti.
"M-makasih, Suster hiks..."
Puan itu menganggukkan hulu pelan seraya menyahut, "Sama-sama, Xander. Cup nggak boleh nangis lagi, oke?"
"Aku takut disuntik hiks..."
Bening hujan yang membuat basah pipi gembul itu sukses terhapus oleh sapuan ibu jari milik puan yang merupakan suster di bangunan pesakitan itu. Senyum kian merekah, mencoba beri pengertian.
"Disuntik nggak sakit, kok. Seperti digigit nyamuk.""Ada jarumnya, aku takut, nanti disuntik bisa berdarah. Jadi sakit," balas bocah 6 tahun itu, Alexander.
Tania, sosok ayu itu sekali lagi menarik pigura. Inilah yang membuat dirinya begitu menyenangi anak kecil, mereka menggemaskan.
Gula-gula dengan banyak warna itu lolos masuk kedalam rongga mulut. Bocah itu nampak berbeda, rupanya sesuatu manis yang tengah digenggamnya itu telah melakukan pekerjaan dengan baik.
"Oke, habis ini nggak boleh takut disuntik ya? Xander kan jagoan!"
"Nggak sakit, Suster?"
Kekehan kecil kepunyaan Tania mengudara. "Nggak dong!"
Hingga hulu kecil terangguk beberapa kali, disitulah Tania merasa begitu berarti. Perkara bujuk-membujuk manusia muda jangan disepelehkan, tidak semua manusia dewasa bisa melakoninya.
"Xander pinter! Jagoannya Suster Tania!"
Barisan gigi putih kecil yang tampak bolong satu karena tanggal dibagian serinya itu terlihat. Alexander telah merasa baikan dengan gula-gula dan Tania disampingnya.
🍋🍋🍋
"KAK, JANGAN DIAMBIL!!"
Meski seruan yang mengudara mampu mengusik rungu namun, alih-alih berhenti tangan-tangan itu masih sibuk merampas hal yang tak semestinya. Mengeluarkan beberapa lembar merah yang menarik mata. Satu sudut ranum tertarik menyeringai mendapati banyaknya lembaran yang kini hitungannya ia gumamkan.