Teman Ayah

1.5K 144 47
                                    

Red Velvet Irene sebagai Ileyana.
EXO Sehun sebagai Syailendra.
TVXQ Changmin sebagai Chandra.
Itzy Ryujin sebagai Renata.

*ya gengs, jadi, ceritanya Irene disini kelahiran 2001 wkwkwk...


🍋🍋🍋


Tawa dua gadis muda itu mengudara. Tengah membahas suatu hal konyol yang terjadi di sekolah tadi. Pasal teman satu angkatan yang ditolak pernyataan cintanya mentah-mentah oleh adik kelas. Si gadis surai sebahu paling heboh dengan gelaknya, bahkan atensi orang-orang dijalan sampai tersita penuh oleh keduanya.

“Ya lo kira-kira aja sih gimana begonya si Dimas itu, masa ada orang nembak pake bunga kumis kucing? Mana hasil ngutil di kebun belakang apotek hidup sekolah wkwkwk!”

Sedang gadis satunya masih sibuk tergelak. Menutup mulutnya sesekali bertepuk tangan karena temannya itu yang kelewat lucu menjabarkan semuanya.

Dua pasang tungkai berbeda ukuran itu terus mengayun menapaki trotoar. Terik masih memiliki eksistensinya. Sedang remaja itu tengah dalam perjalanan pulang setelah mengikuti beberapa acara class meeting di sekolah.

“Si Adel-Adel itu langsung ilfeel, lo liat nggak tadi gimana komuknya?” Renata melanjutkan, ya si gadis pemilik rambut dengan potongan pendek sebahu.

Ileyana, gadis mungil itu mengangguk-angguk cepat dengan masih sesekali tertawa. “Gue jadi bingung ini mau kasihan sama siapa? Sama Dimas yang ditolak cintanya apa sama Adel yang malu gara-gara ditembak pake kumis kucing?”

Renata terbahak dan hampir saja tersandung trotoar dan tawa kedua remaja itu kembali mengisi tengah hari yang sedang panas-panasnya ini.

Dduukk!

“EH ANJIR!”

Terlalu sibuk tertawa, Ileyana sampai tak sengaja menyenggol lengan seseorang dan mengakibatkan beberapa barang bawaan yang dibawa orang itu jatuh ke aspal. Halte menjadi lokasi insiden kecil tersebut.

“Aduh, ma-maaf... Maaf, Mas! Maaf, saya nggak sengaja!” tutur Ileyana lekas berjongkok untuk membantu orang itu membereskan barang bawaan yang jatuh beralaskan aspal jalanan.

Sedang Renata hanya sedikit meringis melihat keduanya tengah sibuk memunguti barang-barang milik pria asing itu yang didominasi oleh buku-buku tebal.

Tidak butuh waktu lama, Ileyana dan pria itu kembali dalam posisi berdiri. Ileyana masih menatap tidak enak karena kecerobohan yang beberapa menit lalu dia lakukan.
“Sekali lagi maaf ya, Mas,” ucapnya tersenyum seraya meremas tangannya sedikit gugup.

Pria itu mengangguk. Air mukanya yang kelewat tenang sepertinya mampu menghanyutkan Ileyana untuk beberapa detik.
“Nggak apa-apa. Lain kali hati-hati,” balasnya mengulas senyum tipis.

Ileyana memanas wajahnya, BANGSAT GANTENG BANGET!”

Bus telah datang dan dengan itu keduanya telah resmi dipisahkan. Pria asing dengan kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya masuk kedalam bus dan bergabung dengan kerumunan didalam. Sampai sosoknya dibawa pergi oleh bus, Ileyana masih berdiri mematung hingga butuh sebuah tepukan dari Renata baru dia kembali tersadar.

𝙇𝙚𝙢𝙤𝙣 𝙏𝙚𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang