Sehun sebagai Arkana
Irene sebagai Nathania
Chanyeol sebagai Abimana
“Ini tentang mencintai dalam diam. Perihal menyimpan rasa pada sepotong rupa yang dinamakan sahabat.”
🍋🍋🍋
Langit jingga kemerahan menjadi latar waktu saat ini. Satu figur pemuda nampak masih betah dalam kegiatan duduk-duduknya, tengah menunggu seseorang yang masih bergelung dengan kegiatan ekstrakurikuler rutin yang dilakoni seminggu sebanyak dua kali. Pemuda itu, Arkanaㅡyang biasa dipanggil Arkaㅡterlihat nyaman dengan duduknya seraya menatap beberapa siswi disana. Salah satu diantaranya yang sedang dia tunggu.
Nathaniaㅡyang akrab disapa Nathaㅡ, gadis dengan tubuh mungil yang sedang bersorak dan melompat-lompat disana. Arka setuju soal tidak ada persahabatan murni antara lelaki dan perempuan karena rasa yang tak seharusnya tumbuh itu kini kian mengembang bahkan dia tak ada kuasa untuk mengendalikannya. Tidak tahu persis kapan dia menaruh perasaan pada gadis mungil itu yang pasti dia merasa harus menjaga gadis itu semampunya. Gadis yang mampu membuat dirinya merasakan getaran aneh yang dinamakan cinta untuk pertama kali.
Latihan disana berhenti dan Arka melihat beberapa siswi berkerumun seperti baru saja terjadi sesuatu. Pemuda itu memutuskan untuk mendekat dan cukup terkejut ketika yang jadi objek kerumunan adalah Natha.
“Bawa ke UKS gih!”
“Jam segini UKS jelas udah dikunci bego! Ah gimana sih!”
Sedang gadis yang dibicarakan itu saat ini tengah meringis kesakitan memegangi pergelangan kakinya.
Arka menerobos kerumunan dan berjongkok mendekat pada Natha. “Kenapa?”
“Dia jatoh tadi, ya udah anterin pulang aja deh! Udah sore lagian, bentar lagi anak-anak juga udahan latihannya,” jawab salah satu anak yang juga berjongkok di dekat Natha.
Tanpa banyak bicara Arka langsung mengangkat tubuh mungil itu dengan mudah. Membawa pergi dari kerumunan. Menyisakan mereka yang bisik-bisik sambil mengamati keduanya.
“Mereka tuh pacaran nggak, sih?”
“Mana gue tau!”
“Lengket banget perasaan...”
“Tapi, Natha bilang mereka tuh cuma sahabatan!”
“Halah jaman sekarang cowok sama cewek sahabatan terus nggak ada apa-apa tuh nggak mungkin!”
“Bener tuh!”
“Ini lagi malah ngeghibah, balik woy pintu gerbang mau dikunci noh!”
Dan selanjutnya mereka mulai rusuh mengemasi barang masing-masing. Berlari meninggalkan lapangan basket sekolah.