VII

852 75 4
                                    

Dengungan suara malam terdengar samar-samar ketika Zease berjalan seorang diri di sebuah jalan yang sempit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengungan suara malam terdengar samar-samar ketika Zease berjalan seorang diri di sebuah jalan yang sempit. Mobilnya tidak akan bisa masuk ke dalam jalan ini. Rumah di tempat yang ia pijak ini begitu kecil dan dikelilingi tanaman dan pohon besar serta semak-semak yang tidak terawat. Rintikan hujan kecil dengan semilir angin yang menyapa kulitnya hingga membangkitkan rangsangan hingga rasa dingin itu menemani setiap pijakan.

Jika saja waktu itu ia tidak berjanji maka dirinya ingin sekali menemani mulutnya dengan satu cerutu yang selalu menjadi sahabat di setiap cuaca. Kini cerutu kesukaannya telah berganti permen karet yang sudah terasa pahit dan tidak segera dibuang.

Namun tidak lama pria ini tidak lagi merasakan pahitnya permen karet yang ia kunyah. Rasa permen karet yang pahit tidak tidak ada apa-apanya dengan pahitnya kehidupan miliknya selama ini. Memiliki orang tua kaya raya itu bahagia, memiliki kemanjaan yang terpenuhi itu luar biasa, tapi nyatanya itu sialan!

Itu omong kosong bagi para orang tolol. Zeagse memainkan pematik untuk menghilangkan kejenuhan sambil berjalan. Issabella kesakitan, itulah yang membuat dirinya rela pergi ke tempat kumuh. Lebih baik berjalan di tempat kumuh tapi memiliki tujuan yang jernih dibanding berjalan di jalan besar tetapi memiliki tujuan yang menyiksa.

Seharusnya ia pergi bersama Paul. Tapi pria ini tidak ingin lagi bergantung pada pria itu, mungkin nanti ia akan bergantung lagi jika Issabella menerima lamarannya. Awalnya Zeagse pikir jika Issabella masih berada di apartemen milik Publo, tapi ternyata wanita itu telah kembali ke tempat tinggalnya. Membayangkan wanita itu pergi seorang diri dengan logam masih berada di dlam vagina membuat pria ini menahan naas, ia merasa begitu buruk mengingat kenyataan itu.

“Dia memiliki gaji yang cukup kenapa membeli rumah menjijikan.” Ujar Zeagse masih menyusuri jalan yang sepi. Tentu sepi karena ini lewat tengah malam. Entah apa yang terjadi saat tiba-tiba hujan bertambah besar hingga seakan mampu menyapu setiap debu yang hinggap di tubuh pria ini.

Zeagse tersenyum kecil. Dulu jika ia terkena hujan maka Paul akan berlari dan melindunginya. Dulu jika ia terkena panas maka Selly sahabatnya yang manis itu akan menyeretnya dan berlindung di tempat hujan bersama-sama, dan dulu juga jika dirinya terlihat lusuh maka ayahnya akan membawa dirinya pergi ke kamar mandi dan bermain sabun bersama.

Dulu! yah itu dulu ketika kematian ayahnya dan pernikahan Zavine belum terjadi. Kini tidak akan lagi. Paul akan sibuk dengan Bob, Selly tidak akan datang karena telah menempuh ke jenjang dewasanya, dan ayahnya hanya akan menjadi sebuah angin yang tidak akan pernah terlihat lagi. Meskipun Paul menjadi anak buah Bobley, tapi dulu pria itu setia pada ayah kandungnya.

Pria ini sampai di sebuah rumah yang memiliki lantai sedikit kotor karena pijakan tanah. Sialan! Publo pasti yang memindahkan Issabella ke rumah ini. Keadaan Issabel pasti lemah, tidak akan bisa bergerak cepat jika tanpa bantuan kakak iparnya. Ia kini memegang gagang pintu dan tidak perlu mengetuk karena dirinya tidak ingin menimbulkan suara berisik disaat wanita itu sedang sakit. Ia memang pria sialan yang membiarkan logam itu seharian penuh di dalam diri wanita sebaik Issabell, dan Zeagse akui itu.

Between YOU and SHE (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang