Sejak awal bertemu dengan pria arogan dan bajingan itu, Issabella Loissef tidak mengerti apa yang terjadi. Wanita ini dengan mudah begitu saja jatuh dalam pelukan bajingan itu, lalu setelah beberapa waktu dinikahi tiba-tiba ia akan diceraikan?!
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada akhirnya Issabella dan Hannah berkunjung ke Apartemen Publo karena hujan turun dengan deras. Di apartemen itu wanita ini terpaksa menjadi boneka pajangan yang cantik namun tidak banyak bergerak.
Atau lebih tepatnya ia seperti patung yang tidak bisa bergerak, sekadar berdiri dan tidak ada nada dalam suaranya.
Sekali lagi kecupan di bibir didaratkan Publo ketika Issabella ingin pergi dari apartemen. Dan sialannya pria ini selalu berkata tenang disaat kecupan itu terlepas.
"Bagi seorang pria kecupan di bibir tidak ada artinya, kecupan di dahi baru penuh makna, karena dapat menjawab hati setiap pria yang tulus." Kalimat yang ringkas menjawab seperti sengaja di sebarkan untuk memberikan arti kecupan di bibir yang telah diberikan. Ada banyak arti ciuman di dunia ini, bahkan jika di letakkan di dahi tanpa ada hati, sama saja tidak bermakna.
Kecupan yang tidak memiliki arti apapun itu justru memberikan suatu guncangan bagi wanita yang bahkan tidak menginginkannya. Issabella tidak ingin seperti ini, di mana entah kenapa ia mulai merasa canggung. Publo tidak pernah bertindak sejauh ini selama beberapa tahun mereka berpisah danbahagia bersama pasangan masing-masing.
Memang tidak ada yang salah dengan ciuman yang diberikan, tapi tetap saja rasanya itu bukanlah hal yang sopan. Tapi apa artinyabl sopan santun jika hati saja tidak memberikan penolakan keras.
Di apartemen sana tidak banyak yang dilakukan Issabella dan Hannah, mereka berdua hanya berteduh, lalu beberapa saat menikmati minuman hangat dan sekali lagi berbincang. Tidak ada yang spesial jika diingat, kebaikan hati Publo masih seperti dulu, pria itu tidak akan melewati batas jika pun hujan membuat keadaan beku.
Kini saat suasana mulai terasa tidak lagi nyaman, terpaksa Issabella harus izin pulang. Mereka berdua telah memiliki pasangan, bukan hal yang baik untuk melanjutkan waktu lebih lama lagi.
Biarlah ia pulang bersama hujan, lagi pula Issabella tidak ingin Zeagse berpikiran yang buruk jika dirinya pulang larut. Tapi tunggu dulu, itu tidak lagi penting. Karena sekali pun dirinya pulang tengah malam, pria itu mungkin akan lebih fokus pada kehamilan wanita lain. Hubungan wanita ini dan suaminya mulai renggang ketika dua hari yang lalu Bob dan Zavine datang ke rumahnya. Bob lebih memilih langsung bermain dengan Hannah begitu pula dengan Zavine, mereka berdua seakan tidak melihat dirinya seperti waktu lalu.
Zeagse seperti tidak lagi merasa memiliki orangtua, begitu pula dengan dirinya. Issabella bahkan tidak mendapatkan sapaan yang pernah dilayangkan ayah mertuanya itu. Bob dan Zavine tidak lagi peduli dengan kisah Selly, seakan pertentangan pernikahan yang pernah ada tidak lagi dipermasalahkan. Mereka berdua seperti sudah terbiasa dengan keberadaan wanita baru dalam rumah tangga pemuda itu, dan melupakan bagaimana dulu pernikahan ditahan agar tidak ada rasa membagi.
Keadaan rumah sedikit sepi hanya terdengar suara televisi menyala ketika wanita ini sampai di rumah. Issabella menggendong Hannah yang tertidur dan meletakkan di kamar, ia masih terus berjalan tanpa ada suara yang mengusik pendengaran.
