Sejak awal bertemu dengan pria arogan dan bajingan itu, Issabella Loissef tidak mengerti apa yang terjadi. Wanita ini dengan mudah begitu saja jatuh dalam pelukan bajingan itu, lalu setelah beberapa waktu dinikahi tiba-tiba ia akan diceraikan?!
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah saksi di mana kehidupan Zeagse mengalami sebuah kutukan yang tidak akan pernah diduga. Meja kerjanya begitu berantakan dan terlihat. Di sana jelas ada gambar-gambar wanita yang semalam sudah ia hancurkan dengan lontaran lisan bertebaran, namun seakan keadaan seperti itu tidak akan pernah dipedulikan.
“Kau menikmatinya?” Ujar sinis Paul dengan diimbangi tertawa menyimpan cemoohan. Di saat hati itu hancur lebur, sepasang mata lelah itu menyaksikannya! Paul sebenarnya tidak ingin memfoto semua kegiatan Issabella, tapi tuan muda nya yang sialan ini memaksa dirinya.
Bahkan ia masih tidak menyangka seperti inilah yang akan terjadi setelah yang dirinya lakukan. Zeagse bukan hanya melanggar janji setia, tapi pria itu juga melontarkan tudingan yang keji. Semua orang di rumah tahu jika Issabella bukanlah wanita yang suka menebarkan pesona pada pria lain, apalagi selingkuh. Tapi sepertinya pemuda sialan ini telah dibutakan oleh rasa cemburu.
Mendengar ada nada cemoohan terselip dalam kisah anak buahnya membuat Zeagse segera berdiri, ia mengangkat tinggi-tinggi beberapa lembar gambar Issabella dan Publo lalu dengan sekenanya melempar tepat ke wajah Paul dengan keras.
“Lihat!! Aku yang dulu berkuasa dalam wanita, kini wanita itu yang menjatuhkanku! Dan kau pikir ia lebih baik dari pelacur yang memiliki suami?! Bahkan wanita itu lebih rendah! AKU DISELINGKUHI!!” seakan pria ini tidak pernah selingkuh saja! Dasar berengsek! Rasanya Paul ingin sekali terbahak-bahak. Tapi nyatanya ia hanya menggeram sambil tersenyum sinis. Nada itu menggeka dengan kasar, kertas-kertas berisi gambar yang ada di lantai semakin membuat keadaan terlihat buruk, marmer yang dipijak bahkan sampai tertutup. Tebalnya suara kertas yang menghantam lantai bukan satu-satunya suara mencekam, karena saat pria ini memekik ternyata keadaan jauh lebih brutal.
Hantaman nada yang diberikan Zeagse seperti kerasnya karang yang tidak bisa dihancurkan ombak. Paul memandang marah pada tuan mudanya itu. Dirinya memandang seorang pria yang telah dibesarkan oleh Bob, pria yang tidak ingin menikahi Zavine tapi karena adanya pemuda ini hingga membuat Bob rela menikahi wanita seperti Zavine.
Dulu Carlos dan Bob adalah teman semasa kecil, hadirnya Zeagse yang dibenci Zavine membuat Bob merasa kesal. Hingga pada ajal menjemput Carlos, pria ini harus bisa membuat Zeagse berada di tangannya, kaena Bob mengasihani pemuda keras kepala itu! Tapi apa sekarang! Justru saat ini pemuda yang ia kasihi memberikan rasa kecewa yang dalam sehingga membuat Bobley merasakan perasaaan sedemikian hancur. Paul menarik kerah baju Zeagse dengan kesal, ia tidak peduli jika setelah ini dirinya akan kembali ke Seattle dan di pecat.
Jika bukan karena Bob mungkin pria ini tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Walaupun Zeagse adalah pria yang cerdas dan mampu membangun bisnis, tapi siapa yang akan memberikan kepercayaan pada pemuda muda jika tidak ada di orang yang menjadi penjamin.
Jika Carlos masih hidup pria itu juga pasti akan merasakan apa dirasakan Bob. Pemuda ini telah melewati batas, bukan sekadar bajingan yang melekat pada diri, tapi juga bejat.
