Sejak awal bertemu dengan pria arogan dan bajingan itu, Issabella Loissef tidak mengerti apa yang terjadi. Wanita ini dengan mudah begitu saja jatuh dalam pelukan bajingan itu, lalu setelah beberapa waktu dinikahi tiba-tiba ia akan diceraikan?!
Dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lari!! terus berlari walau tulang belulang sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan pijakan bumi. Sekujur tubuh terkekang duka sudah menjadi ikatan dalam pelarian yang cepat. Membiarkan tubuhnya yang membungkuk menjadi basah dari keringat dan air hujan yang kejam. Pria berkacamata ini berlari secepat mungkin ketika anak kesayangannya dimasukkan kesebuah tempat untuk menjauh.
“Zage!! Genggam tangan Papa!” Pekik pria ini ketika putra kecil itu digenggam kuat oleh wanita berambut panjang. Pekikan sadis merenggut niat baik, membuat seorang anak yang tidak mengerti apa yang terjadi seakan ikutan gila.
“Papa!!” lelaki kecil ini menjerit, mainannya terjatuh keras ketika wanita itu menariknya masuk ke dalam mobil mewah. Hujan menjadi saksi bisu dengan perebutan kasih yang seharusnya tidak perlu dijadikan peristiwa kelam. Zavine bersama Carlos Jacker berderai, membiarkan kisah yang tercatat ini menjadi kelam, membiarkan juga kejadian ini menjadi garis awal mula kehidupan yang mencabik harapan.
“Kita sudah bercerai!! Dan harusnya kau sadar posisimu itu, Carlos!” Zavine mengeraskan nadanya, ia mencoba menyeimbangi gemuruh alam yang menggelegar saat itu. Suara yang keras itu membuat Carlos berhenti dengan telapak tangan yang tidak berarah. Sudut matanya telah mengecil tertutupi derasnya hujan.
“Tapi aku ayahnya! Aku yang pantas membesarkannya!” hujan bukan berarti apa pun bagi mereka berdua, awan yang gelap dan angin yang berhembus cepat tidak akan menghentikan tamparan kata. Carlos hanya dapat mengucapkan kalimat tanpa sanggup mengeras. Bukan karena hujan membunuh kerasnya suara, tapi melihat Annie kecil yang sedang memeluk adiknya dengan erat membuat matanya meluruh. Di telinga Zeagse terlihat sebuah headset, gendang telinga itu dipasangkan lagu keras agar telinga tidak merusak hati. Tapi ternyata percuma! Sialan sekali! Zeagse kecil tetap mendengar ayahnya yang mengemis kasih. Sialan!!
Perusahaan mewah yang sering dibanggakan Zavine hancur berkeping-keping ketika Carlos tidak lagi sanggup bersaing akibat kecurangan lawan mainnya. Wanita ini bukanlah perempuan yang menggilai harta tapi wanita ini menggilai tingkat sosial. Perusahaan jatuh begitu dalam ketika putra kedua mereka terlahir.
Zeagse Jacker, lahir di malam ketika seharusnya Carlos membahas saham di Inggris. Bayi laki-laki itu lahir ketika kontrak menguntungkan itu digagalkan oleh suaminya yang bodoh itu. Seorang bayi laki-laki merusak segalanya dalam sekejap. Bahkan ketika dirinya baru dilahirkan!! Genap usia lima tahun Zeagse melihat ayah dan ibunya mengeluarkan kata-kata kasar! Sebaris kalimat bajingan yang laknat terlepas. Perceraian belum terjadi saat itu, belum sah! Tapi seakan Zavine mengukuhkan jika perpisahan itu adalah kenyataannya sebenarnya.
“Aku akan mengirim Zeagse ke Seattle dan aku harap kau menyadari kecerobohan mu!” sekali lagi wanita ini memekik keras. Zeagse hanya diam, mencoba menjadi dewasa melebihi kakaknya yang menangis. Seattle, di mana itu? Anak kecil ini hanya tahu Brooklyn! Kota yang sering ia kunjungi bersama sang ayah di hari pekan. Memancing di Brooklyn menyenangkan sekali, ia tidak tahu nama lainnya di dunia ini selain Brooklyn dan Inggris.
