Merapikan keadaan dapur yang sudah rapi seperti seorang yang idiot tanpa pekerjaan yang lebih berarti. Dan itulah kegiatan Issabella setiap paginya di kota ini. Ia mencoba merapikan sesuatu yang tidak buruk, memasak apa yang tidak terdapat bahan-bahannya. Kehamilannya yang besar terkadang membatasi tingkah lakunya. Tidak ada seorangpun di rumah besar ini kecuali dirinya. Jangan mengharapkan seorang pembantu, bagi suaminya itu tidak ada yang lebih menyenangkan daripada Paul yang jauh lebih berarti dibanding mereka semua.
“Akan seperti inikah selamanya?” Keluhnya seperti kehabisan pikiran. Ia hampir gila tidak bisa kemana pun. Bukan karena ekonomi atau harta yang membatasi pergerakan, melainkan karena Zeagse terlalu takut menerima kenyataan buruk jika istrinya tersesat di Seattle. Jam dinding sudah berdetak setiap saat, tapi telinganya tidak terusik untuk mendengar dan melirik sejenak. Zeagse selalu seperti itu. Pergi pagi dan pulang larut malam hingga wanita ini terlalu sering merasa kesepian
Setidaknya pria itu sibuk dengan dokumen, benar-benar layaknya seorang yang bekerja bukan menjadi berengsek yang di tutupi. Untuk menghilangkan kejenuhan wanita ini mencoba menghidupkan musik klasik Spanyol milik Bob. Suara wanita dengan ritme rendah gitar listrik mulai menyebar. Jauh lebih baik dari pada siaran televisi yang kuno, pantas saja Bob sangat suka sastra.
Oh sial! Zeagse benar-benar seperti orang tolol meninggalkan lemari es tanpa bahan apa pun selain air mineral dan beberapa buah terkupas. Issabella berdesis saat melihat bagaimana sepi nya isi dalam lemari es, seakan mengikuti rasa sepi seperti dirinya. Tapi di sana ada sebotol selai kacang tanpa roti, dan hal itu rasanya bodoh sekali. Sekali lagi Issabella berdesis dan bertolak pinggang. Ia harus makan sesuatu. Tapi hanya selai dan buah serta telur yang tinggal sebutir? Dirinya bukan wanita jenius yang menggabungkan bahan makanan itu, bagaimana dirinya harus masak!
“I mad for it!” pekik wanita ini tertahan dan menutup pintu lemari es dengan keras. Bahkan untuk besarnya rumah ini Zeagse tidak menyediakan beras sedikit pun.
“Akal mu rusak, bung?” Sebuah suara mengejutkan Issabella yang sedang memutar keran air untuk mencuci satu apel yang masih segar. Buah yang lupa terkupas atau sengaja, entahlah yang terpenting buah ini segar. Persetan dengan memberikan jawaban, karena dirinya sudah kesal dengan rasa lapar. Issabella mengerutkan dahinya ketika melihat pria dengan mantel tebal dan rambutnya dipangkas tipis berdiri di belakangnya.
“Oh! Publo!” Pekik Issabel memegang dada. Seagse tidak pernah membahas orang terdekatnya yang berada di Miami. Dan pagi ini Publo merentangkan kedua tangannya seperti ingin memberi pelukan hangat. Matanya kembali melebar ketika melihat bukan hanya pria ini yang datang, tapi Annie yang berada di urutan terbelakang tersenyum lebar. Wanita itu terlihat cantik dengan memakai setelan mantel sama seperti suaminya dan anak kecil di gendongannya. Sial, itu sangat manis!
“Sup, Bell!! You are so sexy, Girl.” Sapaan konyol keluar dari bibir cantik Annie membuat Issabella mengerutkan dahinya. Ia pikir mereka akan datang ragu-ragu dan meninggalkan kesan sungkan. Tapi sepertinya mereka berdua sangat santai, dan bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between YOU and SHE (COMPLETE) √
RomanceSejak awal bertemu dengan pria arogan dan bajingan itu, Issabella Loissef tidak mengerti apa yang terjadi. Wanita ini dengan mudah begitu saja jatuh dalam pelukan bajingan itu, lalu setelah beberapa waktu dinikahi tiba-tiba ia akan diceraikan?! Dia...