1.

10.1K 313 156
                                    



Lorong rumah sakit itu sepi, suara teriakan tiba-tiba terdengar dan suara hantaman dipintu besi itu menggambarkan rasa frustasi. Ia duduk didepan pintu itu sambil memeluk tas satu-satunya yang bisa ia bawa dari rumah, berharap uang yang ia bawa cukup untuk dirinya dan kakanya Park Hyomin untuk bertahan hidup setelah perusahaan ayah mereka bangkrut.

Setelah diusir dari rumah, dirinya tidak punya tujuan lain selain membawa kaka satu-satunya ke tempat ini. Hyomin memiliki gangguan kejiwaan yang membuatnya bergantung dengan obat-obatan terlarang dan juga alkohol. Mereka terlahir sebagai anak dari seorang pengusaha kaya raya yang memberikan segalanya dengan cuma-cuma kepada mereka, lebih tepatnya ayah mereka sama sekali tidak perduli pada Hyomin.

Dia menunjukan ketidakpeduliannya dengan memberikan segalanya pada Hyomin, yaitu uang yang banyak yang malah membuat Hyomin semakin terjerumus ke obat-obatan terlarang.

Jiyeon tidak merasa bangga diri menjadi anak kesayangan ayahnya, sejak kecil jika dirinya membuat kesalaham Hyomin yang akan menanggungnya. Jika Jiyeon sedikit saja melawan ayahnya, maka Hyomin akan dicambuk sesuai kesalahan yang diperbuat Jiyeon, jika kesalahan yang menurut ayahnya berat, Hyomin akan dicambuk sebanyak lebih dari 10 kali.

Namun Hyomin tidak pernah menyalahkan dirinya, sama sekali.

Jiyeon nakal, dan Hyomin selalu menanggung segalanya untuk Jiyeon.

Semua orang memandang mereka sebagai dua gadis kaya raya yang tidak punya otak dan perasaan. Hyomin menunjukkan sikap yang mengerikan, dia sering mengamuk dan berteriak marah jika keinginannya tidak dipenuhi dan dia akan merendahkan orang lain dengan berteriak bahwa ia bisa membeli harga diri orang tersebut dengan uang ayahnya.

Hyomin, dia gadis yang baik namun kondisi kejiwaannya membuatnya menjadi maniak, jika maniaknya kambuh dia akan pergi belanja seharian menghabiskan uang disaldonya yang tidak pernah kurang, dia membeli apapun yang ia inginkan.

Mungkin orang lain berpikir bahwa itu berlaku juga untuk Jiyeon, namun tidak. Ayahnya terlalu mengekangnya untuk bersikap buruk, ia dilatih menjadi gadis terhormat sejak kecil untuk urusan bisnis ayahnya di masa depan. Ayahnya selalu menganggap dirinya adalah senjata terakhir jika berurusan dengan bisnisnya. Jiyeon harus menjadi anak yang penurut dan apapun yang ayahnya mau ia harus menurutinya, jika tidak Hyomin akan menerima akibat dari keras kepalanya.

Ayahnya akan menarik semua akses rekening kakanya juga menghentikan pengobatan jalan Hyomin, dan Hyomin akan depresi kemudian berusaha membunuh dirinya sendiri. Ayahnya memang sekejam itu, ia tidak hanya mengancam namun dia benar-benar melakukannya.

Ayahnya menyayangi dirinya hanya karena Jiyeon mirip dengannya sedangkan Hyomin tidak, dia lebih mirip ibu mereka. Wanita yang ayahnya sebut sebagai pelacur jahanam yang meninggal karena kecelakaan saat kabur bersama selingkuhannya meninggalkan Hyomin dan Jiyeon bersama ayah mereka yang mengerikan.

Kini perusahaan ayahnya bangkrut, ayahnya memiliki hutang yang begitu banyak di bank dan rumah yang mereka tempati menjadi salah satu barang yang di ambil oleh bank, lalu ayahnya kabur begitu saja meninggalkan mereka tanpa penjelasan, kabar, maupun uang.

Sejak dulu, lelaki itu memang memperdulikan dirinya sendiri tidak pernah orang lain apalagi anaknya.

Saat ini usia Jiyeon menginjak usia 22 tahun dan Hyomin berusia 24 tahun. Di usia mereka yang sudah beranjak dewasa mereka benar-benar kacau, mereka tidak punya kenalan maupun orang yang bisa diandalkan, Jiyeon dan Hyomin hanya memiliki mereka berdua dan tidak ada siapapun.

Hyomin memiliki seorang kekasih yang langsung meninggalkannya begitu saja saat tahu kebangkrutan ayah mereka yang di siarkan di media masa, sedangkan Jiyeon. Dia tidak memiliki kekasih, ah...sebenarnya dia pernah memilikinya namun namja itu mungkin sudah menganggapnya jalang mengerikan karena apa yang ia lakukan pada namja itu dulu. Lelaki itu pria pekerja keras, dia penuh tekad dan sangat sopan serta baik hati, dia juga sangat tampan dan Jiyeon langsung jatuh hati padanya dimana hal itu harusnya tidak ia lakukan mengingat ayahnya ingin ia mendapatkan pengusaha kaya raya bukannya seorang Chef muda yang baru saja merintis karir yang bekerja dirumah mereka.

SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang