FIN

814 63 28
                                    

Suara musik mengalun lembut, ia tertawa saat suaminya bangkit berdiri dan menariknya kedalam pelukan hangat namja itu. Ia meletakkan kepalanya didada pria itu sambil ikut berdansa mengikuti lagu, mereka selalu menari seperti ini dengan tubuh yang saling menempel. Ia merasakan tangan namja itu memeluknya dengan erat dan menyandarkan dagu namja itu tepat diatas kepalanya. Mereka selalu seperti ini setiap hari setidaknya 1 jam sepanjang pernikahan mereka, namja itu setiap malamnya akan membawanya ke dalam dansa romantis dan memeluk tubuhnya erat.

"Selena." Minho membisikan namanya dengan mesra sambil memberikan kecupan-kecupan dipuncak kepalanya membuatnya tertawa dan namja itu melanjutkan aksinya dengan memberikan ciuman-ciuman kecil diwajah dan bibirnya. Ia mengaitkan tangannya dipundak namja itu dan memeluknya dengan erat.

"Sayang, aku mendengar pembicaraanmu dengan eommonim." Minho menegang beberapa saat kemudian merasakan tubuhnya kembali tenang walaupun ia tahu bahwa kini namja itu tidak tenang sama sekali. Minho memeluknya semakin erat seolah dia akan hilang jika namja itu melepaskannya.

"Kau tidak perlu memperdulikannya." ucap suaminya dengan suara yang sangat lembut dan membelai punggungnya dengan lembut. Namun, dia tidak akan membiarkan pembicaraan ini lolos kali ini karena mereka harus sama-sama  terbuka dan meninggalkan masa lalu dibelakang mereka.

"Ayo kita kembali ke Korea." bisiknya.

"Tidak." jawab namja itu dengan tegas. Ia tahu namja itu akan menolak untuk kembali, banyak hal yang terjadi beberapa tahun belakangan dan dari semua orang kini, Minho adalah satu-satunya orang yang dihantui kejadian itu dan tidak sedikitpun ia berpikir bahwa kejadian beberapa tahun yang lalu akan mempengaruhi suaminya sebesar ini. Mereka sudah bahagia, mereka memiliki anak-anak yang pintar,cantik dan juga tampan.

Namun, dibalik semua perhatian dan juga cinta yang namja itu berikan. Masih ada lobang ketakutan didada namja itu, dan dia masih membiarkan lobang ketakutan itu menghantui suaminya beberapa tahun belakangan ini.

"Ayahku, dia sekarat."

Tubuh namja itu tersentak, kemudian tidak lama bergetar dengan kepala yang bergerak menggeleng seolah-olah sesuatu yang buruk sedang menimpanya dan dia tidak bisa membiarkan suaminya hidup dalam penyesalan padahal cinta itu memaafkan dan kesalahannya yang menyebabkan hal ini berlangsung selama ini.

"Tidak, ayahmu baik-baik saja. Ayah mana yang kau maksud." namja itu mencoba menormalkan ucapannya namun suaranya sudah bergetar karena ketakutan. Ia membalas pelukan suaminya dan beberapa saat memutuskan untuk diam memikirkan kata-kata selanjutnya yang akan ia keluarkan.

"Aku, mengingat semuanya sejak 7 tahun yang lalu. Saat aku mengandung Mateo." Bisiknya perlahan dan kemudian ia merasakan tangisan namja itu pecah. Minho menahannya dalam posisi berdiri dengan namja itu yang menggeleng keras dan semakin memeluknya dengan kekuatan yang bisa menyakiti dirinya.

"Jangan tinggalkan aku, aku mohon. Aku... Aku mohon padamu, kau boleh benci aku, kau boleh memukulku atau kau boleh melakukan apapun yang kau mau asalkan jangan pernah meninggalkan aku." Minho berbisik dengan suara yang terputus karena tangisannya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu." Bisiknya mencoba melepaskan pelukan menyakitkan itu namun suaminya tidak bergerak sama sekali, ia merasakan bahunya basah dan tubuh Minho semakin bergetar sehingga membuat mereka hampir terjatuh beberapa kali.

"J... J...Jiyeon." Namja itu berbisik seolah nama itu menyimpan banyak rasa sakit. Ia merasakan rasa sakit yang sama saat nama itu disebutkan dihadapannya padahal nama itu miliknya. Mereka sudah meninggalkan masa lalu mereka dibelakang, namun tetap saja hal itu kadang menyakiti mereka.

"Kau akan meninggalkanku, kau akan pergi dariku dan demi Tuhan aku tidak bisa kehilanganmu. Aku bisa mati jika kau hilang dariku, aku bisa mati karena kehilangan dirimu." Minho terus mengulangi ucapannya, Jiyeon memeluk pria itu dengan erat sambil terus mencova mematahkan semua pikiran pria itu.

SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang