5.

2.1K 297 274
                                    

WARNING! 16+ PLEASE YG DIBAWAH UMUR JANGAN COBA2 BACA YA!
.
.
.
"Kau sudah tidak mengunjungiku beberapa hari ini, aku mencarimu. Kau juga tidak membalas pesanku maupun teleponku." ucap Jiyeon merajuk saat pria itu muncul lagi dikamarnya dengan makan siang, beberapa pelayan disamping pria itu terlihat melirik kearahnya dengan penasaran.

Jiyeon memiliki sedikit sekali teman dan hampir seluruh waktunya ia habiskan untuk belajar menjadi gadis kalangan atas yang sepatutnya menjadi seorang nyonya besar. Dia belajar menjahit, bernyanyi, bermain piano dan cara makan yang sopan.

Ayahnya benar benar sangat menyiapkan dirinya untuk menjerat pria pria muda dari kalangan atas. Dirinya adalah harta terpendam ayahnya, lebih tepatnya suatu hari ini ia akan dijual demi kepentingan bisnis.

Tapi ayahnya tidak bisa melarangnya jatuh hati pada Chef muda ini.

"Maaf agasshi, tetapi belakangan ini dapur sedang sibuk menyiapkan pesta dari nona muda."

"kakakku?"

"Benar agasshi."

"Apakah ayahku mengetahuinya?" tanya Jiyeon penasaran.

"Ya agasshi, awalnya pesta akan diselenggarakan dirumah utama namun sajangnim meminta dipindahkan ke rumah taman karena ia tidak ingin agasshi terganggu."

ayahnya bukannya tidak ingin ia terganggu, ayahnya tidak ingin ia jadi gadis tolol dan idiot dalam kamus ayahnya.

dia dipenjara. bahkan sebelum ia belum dilahirkan.

"apakah kau lelah? kau pasti lelah, bagaimana kalau kau duduk disini dan menemaniku meminum teh."ucap Jiyeon menunjuk tempat duduk di sudut ruangan dikamarnya yang berhadapan dengan taman.

"Maaf agasshi itu diluar aturan yang berlaku." lelaki ini sangat ketat dengan dirinya sendiri dan itu membuat Jiyeon semakin menyukainya.

"kau pernah memiliki kekasih?"

"maaf?"

"perempuan ditempat tidurmu atau kekasih."

"Maaf agasshi itu terlalu bersifat privasi."

"kita teman kan?"

Lelaki itu jelas ingin mengatakan bahwa ia tidak ingin berteman dengan dirinya, namun sama saja membunuh diri jika ia mengatakan hal sekasar itu kepada anak dari atasannya.

***

Setelah seharian mencari pekerjaan dan ia mulai putus asa, akhirnya dengan seluruh keberanian dan juga harga diri yang ia buang jauh jauh, akhirnya ia menghubungi orang yang paling tidak ingin ia hubungi.

Panggilan nya di angkat setelah 1 nada tutt... seolah-olah lelaki itu memang menunggu telepon darinya.

"aku menerima."

"sopirku ada didepan apartemen mu. Kau bisa membawa semua barangmu untuk ikut bersamamu karena kau tidak akan tinggal lagi disana."

"kita belum membuat kesepakatan." ucap Jiyeon bersikeras. Hanya apartemen ini yang bisa dirinya dapatkan dengan harga murah, jika ia pindah dari tempat ini dan kembali jadi gelandangan tanpa arah lagi ia tidak akan punya rumah.

"Kita bisa membuatnya nanti. kau akan pergi dari tempat itu lingkungan nya sangat tidak aman."

"kau tidak bisa memerintahku sesukamu."ucap Jiyeon tidak mau mengalah.

SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang