Red -Starker

625 39 2
                                    

"Kamu baik?" Tony menahan lengan Peter. Bocah itu tidak berbicara apapun sejak perjalanan pulang. Peter yang biasanya akan selalu mengoceh tentang betapa tampan dirinya, kini hanya menatap kaca mobil, menikmati pemandangan jalan basah akibat gerimis yang mengguyur New York.

"Aku baik, Mr. Stark," ujar Peter pelan. Lengan kurusnya berusaha menepis genggaman pria besar didepannya.

"Kau mengatakan itu sebanyak 12 kali, bisakah aku mendapat jawaban lain, baby?" Peter menghela nafas. Tatapannya sengit, sebelum tubuhnya melesat menuju ruang tidur. Peter lelah, baik tubuhnya atau hatinya. Semua orang jelas paham bagaimana playboy bahkan sudah menjadi nama tengah Tony. Peter tahu itu. Maka, ketika Tony berdansa mesra dengan Pepper ditengah acara, harusnya Peter dapat mengerti. Namun, sekuat apapun Peter berusaha tetap tersenyum, sekuat itu juga umpatannya ingin meneriaki telinga Tony. Oh, sial! Persetan Tony dengan seluruh wanitanya.

"Jangan pergi ketika aku berbicara padamu, Pete," sarkas Tony. Pria itu berdiri didepan pintu, menatap tajam Peter yang kini tengah melepas mantel abu-abunya. Cuaca hari ini memang sedang buruk. Sepertinya, New York akan diguyur hujan untuk dua hari kedepan.

Tidak membalas, bocah Spider-man itu kini terduduk pada ranjangnya. Ia menunduk, bola-bola matanya menatap kosong, "Aku lelah."

Tony ikut merebahkan bokongnya pada ranjang Peter, mengelus surai bocah itu lembut sebelum membawanya pada rengkuhan.

"Aku ingin percaya padamu, Mr. Stark. Rasanya sangat sulit. Sebagian diriku sangat sakit menyaksikannya, bahkan jika kau hanya berbagi tawa dengan orang lain."

Peter menghela nafasnya, kemudian melanjutkan, "Maaf."

Sebisa mungkin Tony menahan tawanya, bagaimanapun juga Peter sedang dalam suasana yang tidak baik.

"Hey, babe. Terkadang, basa-basi memang diperlukan, kau tahu. Para penjilat itu akan membuat heboh media jika aku tidak menghadiri pesta mereka."

Tony tersenyum, mendekap erat bocah mungil yang kini menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Tony.

"Aku milikmu, Pete. Sebrengsek apapun diriku, aku akan selalu menjaga perasaanmu. Well, walau ku berbohong jika mengatakan sama sekali tidak menyukainya."

"Maksudmu, Mr. Stark?" Peter mengernyit, nada ucapannya tak lagi menunjukkan kelembutan.

Tony terbahak keras, "Aku menyukaimu yang menjadi merah jika cemburu."

Dan dengan itu Peter menggigit keras leher sang Iron Man, bajingan sialan itu memang harus diberi hukuman malam ini.

FIN

Tony StarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang