Kalandra
Mungkin aku bisa bantu kamu
Asalkan kamu murni butuh bantuanJohnny masih ingat, dia mendapatkan pesan itu ketika sedang lusuh-lusuhnya setelah selesai mengerjakan tugas kuliah dan dalam keadaan mata yang sudah 5 watt. Setelah membaca pesan itu, Johnny merasa ada semangat yang muncul dan matanya langsung segar kembali.
Adriana mengirim pesan jam dua malam dan Johnny pun langsung memintanya untuk datang siang harinya ke rumah. Johnny tidak ingin basa-basi lagi dan harus melakukan casting secepat mungkin sebelum Adriana berubah pikiran. Setidaknya kalau Adriana berubah pikiran setelah casting, Johnny tidak terlalu khawatir karena yang terpenting perempuan itu mau berusaha untuk membantunya.
Sekarang, di sinilah Adriana Kalandra berada. Di rumah Johnny yang tidak pernah dia sangka akan didatangi seperti ini. Bahkan Adriana tidak pernah membayangkan bagaimana jadinya dia datang ke rumah Johnny Senjakala yang terbilang sederhana, tetapi nyaman. Rumah minimalis, khas seorang bujang yang ingin hidup mandiri.
Saat datang, Adriana disambut oleh lelaki asing yang mengaku jadi teman Johnny. Namanya Jeno dan dia sudah tahu kedatangan Adriana. Sekarang, Adriana sudah duduk di hadapan Johnny, Jeno, dan Malik yang paling membuatnya terkejut.
Adriana hanya sempat bercakap-cakap ria dengan Johnny tanpa sempat menyapa Malik.
"Kak, apa kabarnya?" tanya Malik yang berinisiatif untuk bertanya karena baru sadar kalau mereka memang belum saling menyapa.
"Baik. Kamu gimana? BEM gimana kabarnya?"
"Gitulah, Kak. Apa sih yang spesial dari keadaan BEM? Kayaknya Kak Riana juga tahu kesibukannya apa aja."
Adriana hanya mengangguk dan melempar senyumnya pada Malik karena paham apa yang dimaksud oleh lelaki itu. Johnny dan Jeno saling berpandangan dan sama-sama tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Adriana dan Malik.
"Maaf ganggu. Kamu tuh namanya Kalandra atau Riana? Kenapa identitasnya banyak banget? Aku sampai bingung harus manggil apa," ujar Jeno yang mengundang tawa Malik. Padahal tidak ada yang lucu sama sekali.
"Nama aku Adriana Kalandra. Biasa dipanggil Riana."
"Terus kenapa Kak Johnny manggilnya Kalandra? Kirain emang panggilannya gitu."
"Biar spesial manggil Kalandra. Kamu nggak usah banyak nanya, Jeno. Yang penting dia punya nama."
Jawaban Johnny hanya dibalas anggukan singkat oleh Jeno. "Terus aku manggilnya apa nih? Kak Riana? Kak Kalandra? Atau apa?"
"Senyamannya aja," jawab Adriana yang bingung juga. Padahal biasanya orang memanggil dia Riana.
"Yaudah, panggil sayang aja. Boleh, 'kan?"
Johnny dengan spontan mencubit lengan Jeno karena sudah bicara sembarangan. Bukannya merasa sakit, Jeno justru merasa geli karena reaksi yang diberikan oleh Johnny. Adriana hanya tertawa karena tahu Jeno bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend
Fiksi PenggemarIni kisahku dan Johnny, yang dicap sebagai pacar terbaik. Ini kisahku, dengan tingkah Johnny dan segala hal yang membuatnya menjadi orang terbaik. Tetapi bagi Johnny, aku hanya figuran. --- Gelar Best Boyfriend adalah sebuah gelar yang diberikan pa...