Masih ada yang harus diselesaikan, sebelum memulai sesuatu yang baru.
Kabar Johnny dan Adriana putus akhirnya terdengar hampir di seluruh kampus. Desas-desus mulai muncul setelah ada yang memergoki Johnny dan Adriana di lapangan futsal, ketika keduanya terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius. Sampai akhirnya Adriana pergi seolah menahan rasa kecewanya. Entah siapa yang menyebarkan kabar yang menjadi topik hangat tersebut, tetapi yang pasti bukan Ajeng karena perempuan itu memang tidak masuk kuliah saat hari itu.
Meskipun kabar yang sekarang sedang tersebar memang hal yang benar, karena Johnny dan Adriana sudah berakhir dalam waktu yang singkat. Ada yang percaya, ada yang tidak percaya. Namun, lebih banyak yang percaya karena Johnny dan Adriana memang jadi tidak terlihat bersama lagi di kampus. Bagi pihak yang tidak percaya, mereka menganggap hubungan Johnny dan Adriana hanya ingin berjalan normal tanpa menjadi pusat perhatian.
Adriana sendiri tidak peduli dengan kabar tentangnya dan Johnny. Intinya, semua sudah selesai di antara mereka. Hubungan Adriana dengan Ajeng sendiri sudah dapat ditebak. Keduanya tidak lagi dekat. Adriana dan Ajeng tidak lagi duduk berdampingan, karena mereka berdua sudah enggan untuk saling bicara.
Kurnia pun jadi bingung harus menemani Adriana yang notabene temannya, atau justru menemani Ajeng yang notabene sedang didekatinya. Karena bingung, Kurnia pun akhirnya tidak memilih untuk duduk di dekat mereka. Kurnia juga duduk di tempat yang berbeda karena ingin bersikap netral.
Kalau sedang berada di kelas yang sama, Johnny tidak akan duduk terlalu jauh dengan Adriana. Biasanya dia akan duduk di belakang Adriana, atau di depan Adriana bersama ketiga temannya. Meskipun belum ada lagi komunikasi, Johnny tidak ingin kalau kabar yang sedang menyebar sekarang harus mengusik Adriana. Jadi Johnny sengaja untuk tetap di dekat Adriana agar kabar itu mereda secepat mungkin.
Adriana menyadari apa yang dilakukan Johnny, tetapi dia lagi-lagi memilih untuk abai menyadarinya.
"Halo, Kak."
"Kok kamu bisik-bisik, Ri?"
"Aku lagi di perpus. Kenapa?"
"Mau ngajak jalan aja, sih. Kebetulan aku pulang cepet hari ini. Nanti aku traktir. Biar nggak patah hati lagi."
Mendengar akan ditraktir membuat semangat Adriana muncul setelah semangatnya hilang selama berada di kampus. Padahal sekarang hari pertama UAS, tetapi Adriana malah tidak fokus. Semoga saja hasil ujiannya hari ini bisa diselamatkan setelah belajar semalaman.
"Aku masih ada satu ujian lagi, Kak. Tunggu aku aja kalau emang pulang duluan."
"Oke, deh. Ke tempat biasa aja, ya. Biar nggak jauh dari rumah."
Adriana mengangguk paham mendengar tempat biasa yang disebut Arumi. Setelah tidak ada lagi yang akan mereka bicarakan, Adriana pun menutup teleponnya lebih dulu dan melanjutkan sesi belajarnya yang sempat tertunda. Adriana masih harus belajar sebelum memulai ujian keduanya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend
FanfictionIni kisahku dan Johnny, yang dicap sebagai pacar terbaik. Ini kisahku, dengan tingkah Johnny dan segala hal yang membuatnya menjadi orang terbaik. Tetapi bagi Johnny, aku hanya figuran. --- Gelar Best Boyfriend adalah sebuah gelar yang diberikan pa...