Adriana baru saja selesai mandi ketika ada telepon masuk dari Johnny Senjakala. Diulangi. Dari Johnny Senjakala. Ini adalah kedua kalinya Johnny menghubungi Adriana via telepon setelah yang terakhir itu kejadian di halte.
"Halo. Kenapa, John?" sapa Adriana menjawab panggilan Johnny.
"Emang telepon pacar sendiri itu harus ada alasannya, ya?"
Adriana baru saja ingin melayangkan rasa keberatannya mengenai pacar, tepapi dia malah teringat bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Ya, pacar. Setelah kontrak ditanda tangan oleh Adriana, otomatis dia sudah resmi menjadi pacar Johnny Senjakala.
Adriana berdehem, lalu berbaring di atas kasurnya agar lebih santai. "Karena aku pacar kamu di depan kamera aja, jadi rasanya nggak perlu sampai ngaku-ngaku pacar juga kalau di belakang kamera."
Adriana sengaja mencari alasan agar bisa menyelamatkan debaran jantungnya yang sudah tidak keruan. Jujur, kata pacar rasanya sangat aneh mengingat mereka memang hanya bermain peran. Bukan pacar yang sesungguhnya.
"Tetep haruslah. Kamu harus terbiasa sama fakta kalau kita ini tetep resmi pacaran sampai empat bulan ke depan. Biar orang-orang tuh inget kalau kamu pacar aku."
"Oh, terus karena aku pacar kamu, nggak boleh deket sama cowok lain?"
"Tenang. Aku nggak akan larang kamu buat deket sama siapa aja. Asalkan tetep inget kalau kamu itu pacar aku."
Seandainya yang terjadi dan yang mereka lakukan bukanlah sekadar permainan peran menggunakan skenario yang sudah disiapkan, mungkin Adriana akan senang. Well, sekarang pun dia senang karena Johnny tanpa ragu mengakuinya sebagai pacar. Tetapi rasa senangnya itu hanya ilusi semata. Tidak nyata. Sama seperti hubungan mereka yang sebenarnya tidak nyata.
"Jadi, besok syutingnya ngapain aja?" tanya Adriana memecahkan keheningan yang tiba-tiba ada di antara mereka.
"Setiap satu bulan sekali, aku suka ngadain sesi tanya jawab. Jadi, besok ada sesi tanya jawab dan yang pasti kamu harus ada."
"Tapi kalau cuma kamu yang bakal tanya jawab, kayaknya aku nggak usah ada deh."
"Harus ada, Kala. 'Kan itu momen yang pas supaya orang tahu kalau kamu itu pacar aku sekarang. Kalau misalnya tiba-tiba kita langsung jalan aja dan aku ngenalin kamu sebagai pacar, itu bisa lebih aneh lagi."
Adriana manggut-manggut paham dan taktik yang diberikan Johnny langsung disetujui olehnya. Adriana sendiri kurang paham dunia Youtube seperti ini, jadi dia lebih memilih menyerankan semuanya pada Johnny, Jeno, dan juga Malik yang lebih paham hal seperti ini.
"Besok aku pake baju apa? Ada baju tertentu nggak? Kali aja 'kan harus diatur juga pake baju apa."
"Kayaknya semangat banget sampai nanyain baju segala."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend
Fiksi PenggemarIni kisahku dan Johnny, yang dicap sebagai pacar terbaik. Ini kisahku, dengan tingkah Johnny dan segala hal yang membuatnya menjadi orang terbaik. Tetapi bagi Johnny, aku hanya figuran. --- Gelar Best Boyfriend adalah sebuah gelar yang diberikan pa...