"Itu ... ayah aku."
Johnny mendelik tak percaya mendengar jawaban Adriana, dan menatap ayah Adriana dengan panik. Arya terlihat terus mengetuk kaca mobil Johnny, kemudian memberikan kode agar Adriana masuk ke dalam rumah. Tentu saja bukan hanya Adriana yang diminta masuk ke rumah, tetapi juga Johnny yang baru saja tertangkap basah datang ke rumah.
Arya pergi lebih dahulu untuk masuk ke dalam rumah, tetapi pria itu tetap menunggu Johnny dan Adriana agar ikut masuk. Adriana menoleh menatap Johnny yang kini merasa gugup karena dia sadar kalau harus berhadapan dengan Arya.
"Johnny, maaf karena harus ketahuan sama ayah aku."
Johnny yang nyawanya belum terkumpul setelah tertangkap basah, ia menoleh pada Adriana yang juga tampak gugup. Adriana merasa tidak enak karena sekarang Johnny harus berhadapan dengan Arya.
Johnny yang nyawanya sudah terkumpul, akhirnya memberikan reaksi. Ia mencoba untuk tenang jika memang harus berhadapan langsung dengan Arya. Johnny tersenyum dan melepaskan seatbelt yang sejak tadi belum dia lepas.
"Enggak apa-apa. Ayo, masuk. Sebelum ayah kamu nyamperin ke sini lagi karena kita nggak masuk."
Johnny yang lebih dulu keluar dari mobil, dan barulah Adriana menyusul di belakangnya. Setibanya di depan pintu, Adriana mendapat giliran untuk masuk lebih dulu ke dalam rumah. Johnny mengekor di belakang dengan debaran jantungnya yang tidak bisa dikendalikan. Ia sangat gugup sampai tidak bisa membayangkan apa yang sekiranya akan dikatakan oleh Arya saat bertemu dengannya.
"Duduk," titah Arya begitu melihat Johnny dan Adriana yang akhirnya masuk ke dalam rumah.
Johnny dan Adriana menurut. Mereka pun duduk di hadapan Arya yang memasang raut wajah datar dan dibuat sok tegas. Adriana tidak tahu apakah Arya benar-benar akan marah, atau hanya sedang akting untuk menakut-nakuti Johnny. Semoga saja hanya akting, karena Adriana tidak ingin Johnny menjadi korban amarah Arya. Meskipun sebenarnya Arya jarang sekali marah.
"Kamu siapanya Riana?" tanya Arya tegas.
Pertanyaan Arya sama seperti pertanyaan yang diberikan oleh orangtua pada umumnya ketika melihat seorang lelaki menyambangi putrinya. Padahal Arya sudah tahu kalau Johnny itu 'pacar' Adriana, dan seharusnya tidak perlu terlalu formal untuk bertanya.
"Saya pacarnya Kala, Om."
"Kala?" Arya tampak bingung karena Johnny memanggil Adriana dengan cara yang berbeda.
"Saya emang suka manggil Kala. Soalnya itu ... panggilan sayang."
Johnny terdengar begitu lancar menjawab pertanyaan Arya, meskipun perasaan gugup itu tetap dirasa olehnya. Arya mengangguk paham, kemudian kembali menanyakan hal lain pada Johnny.
"Udah berapa lama pacaran sama Riana?"
"Belum lama sih, Om. Sebulan lebihlah."
"Nama kamu siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend
FanfictionIni kisahku dan Johnny, yang dicap sebagai pacar terbaik. Ini kisahku, dengan tingkah Johnny dan segala hal yang membuatnya menjadi orang terbaik. Tetapi bagi Johnny, aku hanya figuran. --- Gelar Best Boyfriend adalah sebuah gelar yang diberikan pa...