02 | Papa Tiri? Nou

1.3K 104 0
                                    

"Arrgghhh!!! Bener-bener nyebelin!",seru Irene sambil membanting mouse komputernya.

Dia berusaha mencari keberadaan suaminya itu. Namun sepertinya sinyal di ruangannya tidak mendukungnya.

"Emang pada dasarnya dia itu brengsek! Komputer aja gamau ama dia!",Irene memijat pelipisnya yang terasa sakit.

"Mama!"

Irene mendongakkan kepalanya. Kemudian Irene tersenyum saat melihat anak keduanya yang berlari riang ke arahnya bak bocah.

"Udah gede tapi masih kayak bocah kamu bang",ejek Irene sambil mencubit hidung Dongpyo gemas. Yang di cubit hanya mencebikkan bibirnya kesal.

"Aku udah gede kali ma",bela Dongpyo sembari duduk di sofa yang ada di ruangan Irene. Irene hanya mengangguk mengiyakan pernyataan Dongpyo.

"Oh ya,kamu kok pulang jam segini?",tanya Irene mengingat Dongpyo pulang 3 jam lebih awal dari biasanya.

Dongpyo merebahkan tubuhnya lalu mengambil ponselnya. "Gatau, katanya Pak Wonho ada nikahan dadakan",ujarnya acuh.

"Nikahan dadakan?"

Dongpyo mengangguk. "Katanya temennya yang lagi ada nikahan, tapi Pak Wonho malah ngaku ngaku yang lagi nikahan, dadakan lagi",Dongpyo terkekeh sendiri dengan ucapannya. Irene hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

Suasana ruangan Irene pun sunyi. Hanya ada suara keyboard dari komputer Irene dan suara notifikasi dari ponsel Dongpyo.

"Kim... Suho?"

Irene segera mendongakkan kepalanya cepat. Tiba-tiba ingatan tentang kebersamaannya bersama orang itu terputar kembali di kepalanya sejak beberapa tahun terakhir.

"Kim Suho siapa ma?",tanya Dongpyo seraya melirik Irene. Irene menggendikkan bahunya. "Mana mama tahu."

Dongpyo mendengus kesal. Dia pun kembali menscroll ignya.

"Bang, jemput adek dulu abis itu makan",ucap Irene tiba-tiba. Dongpyo berteriak semangat. "Yeay!! Makan!!"

| S U R E N E , S I N G L E M O M |

"HYUNJAE!!!???"

"IYA MA!"

"Bang, gue balik dulu ye, mama gue udah dateng",pamit Hyunjae sambil melepas apron yang ada di tubuhnya. Younghoon mengangguk. Hyunjae pun menghampiri mobil Irene yang sudah menunggu sedari tadi.

"Mama!",seru Hyunjae. Irene tersenyum seraya mengelus surai rambut Hyunjae. "Masuk dulu gih",ujar Irene. Hyunjae pun masuk ke dalam mobil.

"Eh ada abang",Dongpyo berdeham. "Napa gak suka lo?",tanya Dongpyo sinis tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di genggamannya.

Hyunjae menutup pintu mobil sebentar. "Apasi gak jelas banget lu, gak ngajak berantem ye",balas Hyunjae. Dongpyo mengangguk-anggukkan kepalanya tak peduli.

"Udah udah, berantem terus mama turunin disini loh!",ancam Irene. Hyunjae membulatkan matanya. "Ih mama!!",Irene terkekeh.

"Yaudah, kita berangkat~"

| S U R E N E , S I N G L E M O M |

Dongpyo dan Hyunjae turun dari mobil begitu juga dengan Irene. Mereka sampai di restoran milik Wendy.

"Selamat datang, ada perlu apa Tante?"

Baru saja duduk di salah satu kursi, Irene sudah di buat jengkel oleh sahabatnya itu. Dongpyo dan Hyunjae terkekeh mendengarnya.

"Lo gak usah cari gara gara weh",kesal Irene. Wendy langsung tertawa. "Iya iya."

"Gue pesen nasi goreng 2 ye, sama coklat panas 2 americano 1",Wendy mencatat pesanan Irene. Dia pun melenggang pergi.

Dongpyo pun sibuk dengan ponselnya begitu juga dengan Hyunjae. Sedangkan Irene melihat-lihat ke sekitar.

Tak lama pesanannya datang. "Nih",Wendy menaruh pesanan Irene di meja mereka. Wendy pun duduk di samping Irene.

"Gimana? Udah ketemu?",tanya Wendy. Irene yang tadinya hanya melamun, segera menoleh. "Apaan?",Wendy mendengus. "Ituloh suami lo!"

Mulut Irene membentuk huruf O. "Gak, tetep aja kaga ketemu. Udahlah, gue nikah aja lagi-"

"NGGAK!"

Dongpyo dan Hyunjae sama berteriak di tengah-tengah acara makannya. "Bwiswanywa pwapwah twiri itwu jwahawt",Irene dan Wendy mengernyit.

"Anak lu ngomong apaan?",tanya Wendy seraya menyikut lengan Irene. "Kamu ngomong apa bang?",tanya Irene pada Dongpyo yang akhirnya tersedak.

"Biasanya papa tiri itu jahat",ulang Dongpyo. Hyunjae mengangguk heboh. Irene pun menghela nafasnya berat.

"Terus gue harus gimana..?",Irene pasrah. Mencari keberadaan suaminya juga hal sia-sia. Irene bingung akan apa yang harus dia lakukan.

"Selamat datang!"

Wendy segera berdiri. Menghampiri pelanggan yang baru saja datang. Irene mendengus sebal melihatnya.

"Ma, nanti papa bakalan pulang kok",ucap Dongpyo tiba-tiba.

"Maksud kamu?"

"Abang yakin, papa pasti masih inget dan sayang sama kita, mama positif thinking aja ya",ujar Dongpyo seraya mengelus tangan Irene. Irene mengangguk dan tersenyum pada anaknya itu.

"Ren, coba liat deh sapa yang dateng",dengan malas Irene menoleh. Matanya segera membulat.

"Ngapain kamu di sini teh?",Irene tersenyum lebar sambil memeluk Arin erat.

"Lah aku gak boleh kesini emangnya?",tanya Arin cemberut sembari melepaskan pelukan mereka. Irene tertawa. "Kata siapa sih? Gak papa lah",ujarnya.

"Ayo ma pulang, aku udah selesai kelasnya dari tadi",ajak Arin. Irene pun mengangguk. Dongpyo dan Hyunjae juga sudah menyelesaikan makannya.

"Wen, gue cabut dulu",Wendy hanya membalas dengan jawaban oke dan fokus melayani pelanggan.

"Mama udah bayar?",tanya Arin. "Dia ngutang",jawab Irene enteng.

| S U R E N E , S I N G L E M O M |

"Eh ma, besok aku mau hangout sama temen temen",ucap Arin sembari duduk di sofa di sebelah Irene. Irene menjawab dengan deheman dan tetap fokus pada ponselnya.

"Adek di ajak."

Arin mendengus kesal. Dia bisa menduga pasti mamanya itu akan menyuruh Dongpyo ikut.

"Ah mama ih! Kan sama temen temen aku ma!",ucap Arin tak terima. Irene menoleh. "Kan Dongpyo suka tuh kaya begituan, biarin lah dia ikut",Arin tetap menggeleng.

"Kenapa sih kamu gak mau Dongpyo ikut? ",Irene heran. Arin sedikit bingung menjawabnya.

"Sama siapa? ",suara Irene menegas. "Sama..",Irene semakin menatap Arin lekat.

"Sama pacarku ma.."

| S U R E N E , S I N G L E  M O M|


𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang