14 | Keluarga Sultan

796 70 0
                                    

Suho dan Arin sedang sibuk memasak untuk sarapan pagi ini. Sesekali mereka bergurau. Sedangkan Dongpyo sibuk menata meja makan.

"Nah, ini dia",Suho menaruh nasi goreng buatannya di tengah-tengah meja makan. Arin dan Dongpyo bisa mencium bau yang sangat harum bahkan dari kejauhan.

"Nasi gorengnya papa emang gak berubah, masih mantap",ujar Dongpyo hendak menyantap nasi goreng itu.

Namun Arin segera mengambil sendok dari tangan Dongpyo. "Jangan makan dulu, tunggu Hyunjae",ucapnya tegas. Dongpyo mendengus kesal.

"Hmmm, bau apa ini?",baru saja di bicarakan. Hyunjae sudah ada di depan dapur.

"Oh, sini!",seru Arin menyuruh Hyunjae untuk menghampirinya.

Hyunjae langsung terbelalak dengan keberadaan Arin. Dia berlari menghampiri Arin dan langsung memeluknya.

"Ah, Hyunjae!",Arin memukul pelan tangan Hyunjae agar melepaskan pelukannya. Hyunjae pun menjauh.

"Teteh kapan kesini?",tanya Hyunjae dengan sangat gembira. Arin tertawa kecil melihat wajah Hyunjae yang seperti anak kecil..

"Tadi, malem. Kamu udah sehat? Udah baikan?",tanya Arin di akhir kata. Arin memegang leher dan pipi Hyunjae. Sudah terasa mendingan.

Hyunjae mengangguk-angguk lucu. "Tadi malem aku ngerasa ada yang tidur di sebelahku, lo ya bang?",ujar Hyunjae sambil menunjuk Dongpyo.

Dongpyo yang baru saja keluar untuk membuang sampah memandangi Hyunjae bingung. "Hah?"

"Lo yang tidur sama gue tadi malem kan? Hayolo ngaku lo",ujar Hyunjae lagi.

Dongpyo pun duduk di salah satu kursi. "Bukan gue, papa",jawabnya.

Hyunjae mengernyit heran. "Papa? Mana? Mana? Mana?",tanyanya antusias.

"Mangkanya duduk dulu",Arin mendorong Hyunjae untuk duduk di sebelah Dongpyo. Hyunjae pun terduduk. Sedangkan Arin duduk di hadapan Hyunjae

"Itu",ucap Dongpyo sambil menunjuk Suho yang duduk di depannya dengan dagunya.

Hyunjae terlonjak kaget. Dia sama sekali tak menyadari jika ada orang yang duduk di sana.

"Pagi, Hyunjae",ucap Suho. Hyunjae tersenyum canggung. "Ini.. papaku?",tanya Hyunjae ragu.

Suho mengangguk. "Iya, mau siapa lagi papamu, hm?"

Hyunjae menjadi canggung. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Hyunjae belum pernah melihat wajah papanya dari lahir.

Jika Hyunjae tanya pada lrene, lrene hanya akan menjawab, 'papamu kerja, sayang.' Dan jawaban itu tidak pernah berubah.

"Ayo makan",Suho pun membagikan nasi goreng buatannya ke masing-masing piring ketiga anaknya itu.

"Ini yang baunya harum sampe kecium ke kamar aku?", tanya Hyunjae.

"Oh ya? Sampe kecium ke kamar kamu?",tanya Arin heboh. Hyunjae mengangguk-angguk.

Hyunjae pun menyantap nasi goreng itu. Matanya langsung terbelalak saking enaknya. "Enak banget, siapa yang masak?"

"Papa dong",seru Suho. Hyunjae tersenyum bangga. "Papa hebat",ujarnya.

Mereka pun makan dengan tenang.

"Hmm, kenapa Dongpyo sama Hyunjae di rumah berdua doang?",tanya Suho tiba-tiba. "Emang mama kalian mana?"

Hyunjae dan Dongpyo saling tatap. Arin sudah tersedak mendengarnya.

"Ah, itu.."

"Kenapa?",tanya Suho lagi.

"Mama gak pulang beberapa hari, istirahat di kantornya",ujar Dongpyo.

Namun Suho masih tampak bingung. Arin pun menceritakan segalanya tentang hubungannya dengan dosennya itu. Lalu saat Irene mengusirnya dan berakhir dia berada di rumah Jisoo.

"Karena itu kamu di sana?",tanya Suho setelah Arin selesai bercerita. Arin mengangguk pelan.

"Tapi karena itu aku bisa bawa papa pulang kan?",tanya Arin yang terdengar seperti pembelaan diri pada dirinya sendiri.

Suho terkekeh. "Iya iya, mama pasti nyesel kok udah ngusir kamu",ujar Suho. Arin kembali mengangguk pelan.

"Kamu gak dendam kan sama mama?",tanya Suho lagi. Arin hendak mengangguk, namun segera menggeleng. "Gak..",cicit Arin.

Dendamnya sudah hilang setelah percaya penuh pada kesimpulan bahwa papanya di culik.

| S U R E N E , S I N G L E M O M |

Irene sedang perjalanan menuju rumahnya. Tak butuh waktu lama dia sudah sampai.

"Mama pulang!"

Irene berjalan dengan malas-malasan masuk ke rumahnya. Namun segera berhenti karena mendapati rumahnya yang kosong.

"Kemana semuanya?",gumam Irene.

"Dongpyo!? Hyunjae!?"

Irene berlari berkeliling rumahnya. Dia juga mengecek kamar Dongpyo dan Hyunjae. Namun mereka tidak ada.

"Kemana mereka.."

Irene membungkuk sambil memegangi lututnya dengan nafas yang memburu. Cukup lelah untuk mengitari rumahnya.

"Hey",Irene merasa ada yang menepuk punggungnya. Irene menegakkan badannya dan menoleh ke belakang.

Jiwanya seraya melayang ke langit-langit rumahnya. Kakinya melemas, namun masih ingin berdiri untuk menghadap orang itu.

"I-ini.."

Suho tersenyum hangat mendapati istrinya yang hendak menangis itu. Irene masih sangat menggemaskan.

Irene segera memeluk Suho erat. Seakan tak akan pernah membiarkan Suho pergi untuk kedua kalinya.

Irene menangis di dekapan Suho. Suho hanya bisa mengelus-elus punggung Irene.

"Udah, jangan nangis..",ucap Suho tepat di telinga Irene. Itu tidak membantu, Irene malah menangis semakin kencang.

"Aku gak kemana-mana, sayang.. jangan nangis, ya?"

Irene kembali menangis lebih kencang lagi.

| S U R E N E , S I N G L E M O M |



𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang