03 | Pacar Arin

1K 89 6
                                    

"Mana emangnya pacarmu?"

"Siapa emangnya pacarmu?"

"Mana rumahnya?"

Untung saja Arin dapat menghindar dari semua pertanyaan Irene. Dia berusaha mati-matian agar mamanya itu berhenti bertanya-tanya lagi padanya.

"Huh, mama bacot",ujar Arin kesal sembari mendudukkan dirinya di meja belajarnya. Arin mengambil buku diarynya,lalu membacanya satu demi satu lembaran di bukunya tersebut.

Dear diary ; this is me

Ini Arin

Aku gak tau, kenapa aku berani ngelakuin ini. But why not? Aku suka sama dia, aku mau jadi pacar dia

Aku tembak dia gak papa dong :) ?

Aku udah naksir dia lama,aku capek nyembunyiin perasaan ini muluuu

Tapi akhirnya dia juga naksir aku kok.. aku seneng,banget!

Om Jaehwan itu ganteng,kaya,baik lagi,berasa ketemu malaikat aku tuh. Kalo aku naksir dia kan salah dia sendiri ngajar di kampus aku :) Aku kan jadi sukaaakk

Aku pacaran ama om Jaehwan sejak kapan sih? Lupa ndiri -_

Untung aja om Jaehwan jomblo,lampu ijo nihh

Bodo amat ah kalo mama marah,kan aku suka om Jaehwan :"((

Kalo mama marah,eum.. yaudah ih tinggal marah doang kan :/

Tapi aku kasian tau sama mama,mama ditinggalin papa lamaa banget,udah gitu papa gak balik lagi. Masa aku harus nambah nambah in kesedihannya mama :( ?

Tapi aku kan cinta sama om Jaehwan!! Aku gabisaaa

Kalo mama tahu aku pacaran sama om om gimana...

Bodo! :)

Maap mama...

Arin menutup buku diarynya dengan keras. Dia menghela nafasnya kesal. Bertepatan dengan itu ponselnya bergetar, menandakan ada yang menelponnya.

Om Jaehwan <3 is calling ..

Dengan malas-malasan Arin menggeser tombol hijau di layar ponselnya. Menjawab telepon dari Jaehwan.

"Hm? Kenapa?"

" ... "

"Aku ga bisa, kasian mama,"

" ... "

"Beneran!! Kasian mama, sayang,"

" ... "

"Ye ngambek,"

" ... "

"Makasih om! Hehehe, sayang deh",Arin pun menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Namun dia tidak menyadari, ada seseorang yang menguping pembicaraannya di luar kamarnya.

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

"Assalamualaikum!! Hyunjae!! Ayo maen!!"

Younghoon mirip seperti bocah TK sekarang. Dia memanggil Hyunjae dengan nada anak kecil yang sedang memanggil temannya untuk di ajak bermain.

"Iya, eh Younghoon? Nyari Hyunjae ya?",tanya Irene sembari membukakan pintu rumahnya.

Younghoon tersenyum canggung. "Iya tante, hehehe."

"Yaudah, masuk dulu",Younghoon pun masuk di ikuti Irene.

"Hyunjae!! Dicari Younghoon ini, cepet bangun!!",teriak Irene. Namun Hyunjae belum juga turun.

"Biar saya aja tante yang bangunin",ucap Younghoon tiba-tiba. Irene menoleh lalu mengangguk.

Younghoon pun naik ke lantai atas dan berjalan menuju kamar Hyunjae. Tanpa mengetuk atau apapun Younghoon langsung masuk ke kamar Hyunjae.

"HYUNJAE!! BANGUN BANGSAT LO NYURUH GUE KESINI TAPI LO MASIH NGEBO DASAR BABI!!"

Dengan perlahan namun pasti, Hyunjae mengambil bantalnya lalu dengan sekuat tenaga dia melemparnya ke arah Younghoon.

"Berisik bangsat!"

Younghoon mengelus kepalanya yang terkena lemparan bantal dari Hyunjae tadi.

"Setan."

Younghoon pun berjalan menghampiri Hyunjae. Younghoon langsung mengguncang badan Hyunjae tanpa ampun.

"BANGUN HYUNJAE! BANGUN!!"

"IYA INI GUE BANGUN ASU!"

Hyunjae pun bangun dari tidurnya. Dia menatap malas dan penuh amarah ke arah Younghoon.

Younghoon yang di tatap seperti itu malah tertawa. "Duh merah ni muka gue di liatin mulu, aw",Hyunjae langsung memalingkan wajahnya. Takut sesosok manusia di sampingnya itu semakin halu.

"Lo gatau apa gue ga bisa tidur semalem",ucap Hyunjae dengan kesal.

Younghoon mengendikkan bahunya. "Mana gue tau, emangnya gue ngintilin lu sampe sini?"

Hyunjae menghela nafasnya kasar. "Dasar anjing",umpat Hyunjae.

Younghoon mengendikkan bahunya acuh. Lalu berjalan ke arah meja belajar Hyunjae dan duduk di sana.

"Katanya mau maen, jalan-jalan, malah ngebo. Kalo gini mending jalan-jalan sama teh Arin tau ga?",ucap Younghoon penuh penyesalan.

Hyunjae yang hampir tertidur langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Lo, lo jangan deket-deket sama teteh gue itu, plis jangan!",Younghoon mengernyit tidak mengerti.

"Kenapa emangnya?",tanya Younghoon.

Hyunjae hendak menceritakan apa yang dia dengar saat melewati kamar Arin tadi malam. Namun tiba-tiba, dia menjadi ragu.

"Gak deh, gak jadi",ucap Hyunjae lalu tertawa garing tanpa dosa.

Younghoon ikut tertawa garing. "Hahaha, bangsat."

Hyunjae pun bangkit dari kasurnya. "Yaudah gue mandi dulu, lo samperin dulu deh si bang Dongpyo, dia mau ikut katanya",ucap Hyunjae sebelum masuk ke kamar mandi.

Younghoon hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Dia terlalu fokus dengan ponselnya.

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

"Permisi.."

Irene menoleh cepat di kala dia mendengar ada suara seseorang di belakangnya.

Irene segera berdiri dari sofa dan menghampiri laki-laki yang memanggilnya tadi.

"Ada apa ya?",tanya Irene dengan senyuman cantik khasnya.

Laki-laki tadi dapat masuk karena pintu rumah Irene memang sudah terbuka.

"Saya nyari Arin, ada?",tanya balik laki-laki tadi.

Irene mengangguk, tetap menunjukkan senyumannya. "Ada, tapi ada urusan apa ya sama anak saya?"

Laki-laki tadi sempat terkejut. "Loh ini mamanya?"

Irene tersenyum kikuk. "Iya.. saya mamanya. Ada apa ya?"

"Saya Kim Jaehwan, saya dosen Arin di kampus. Kebetulan tugas saya ada di Arin, jadi saya mau ngambil tugasnya",jelas laki-laki yang bernama Jaehwan itu.

Irene mengangguk-angguk. "Ohh saya panggilin dulu",ucap Irene. Jaehwan mengangguk.

Irene sudah membalikkan badannya ingin memanggil Arin,namun dia berbalik lagi.

"Atau Pak Jaehwan saja yang manggil?",tawar Irene.

Jaehwan mengangguk. Dia pun naik ke atas dan mencari kamar Arin.

Di hati Jaehwan berpikir, 'mamanya Arin cantik, bahkan lebih cantik daripada Arin. Incer gak ya incer gak ya?'

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang