Beberapa hari sebelumnya ..
"KURANG AJAR ITU BOCAH!! GAK NYADAR DIRI BANGET!! GUE GAK BAKAL BIARIN DIA HIDUP TENANG!!"
Jisoo melempar segala barang yang di lihatnya. Hingga rumahnya benar-benar menjadi berantakan karena ulahnya.
"Tante, tenang dulu! Jangan gegabah kayak gini! Tante bisa nyesel sendiri!",seru Jinyoung berusaha menenangkan Jisoo.
Jisoo menoleh ke arah Jinyoung lalu menatapnya tajam. "Gimana lo bisa ngomong semudah itu!? Lo pikir gampang apa culik Suho lagi sedangkan dia ada dirumahnya Irene!?"
Jinyoung mendengus kesal. Dia salah lagi.
"Apapun yang terjadi, gue bakal dapetin Suho. SEGERA!! Gak bakal gue biarin dia bahagia sama Irene, dia cuman boleh bahagia sama gue! CUMAN SAMA GUE!!"
Jisoo kembali menghancurkan rumahnya dengan sempurna. Jinyoung hanya dapat menyaksikan apa yang di lakukan Jisoo.
Di sisi lain, Jennie mengawasi mereka dari cctv. Tidak ada yang tahu, Jennie diam-diam menaruh kamera kecil di seluruh rumah Jisoo. Dia melakukannya sebelum akhirnya dia dan Jisoo tidak berteman lagi.
"Coba lo liat, dia keliatan frustasi banget",ucap Jennie pada rekan kerjanya, Eunwoo.
Eunwoo yang duduk di sebelah Jennie pun menengok. Lalu tertawa. "Dia bener-bener gila, terobsesi banget sama suami orang",ujar Eunwoo seraya kembali menggeleng-gelengkan kepalanya.
Jennie terkekeh. "Iyakan? Gada hal lain apa yang bisa bikin dia bahagia, harus banget suami orang",balas Jennie.
Eunwoo mengendikkan bahunya dan kembali fokus dengan komputer di hadapannya. Jennie juga kembali fokus dengan Jisoo dan Jinyoung.
"Kita datengin rumahnya diem-diem, dan bunuh seluruh keluarga Irene",ucap Jisoo tiba-tiba.
Jennie maupun Jinyoung sama-sama terkejut.
"Maksud lo apaan? Termasuk bang Suho juga? Lo gila?",terlihat dari layar komputer Jennie, Jinyoung sangat terkejut. Dan kesal, mungkin.
"Gue peduli? Yang penting mereka semua gak bisa ngerasain udara dunia, gue gak bahagia mereka juga harus gak bahagia",balas Jisoo.
"Gue? Lo gak peduli sama gue? Gimana sama kehidupan gue? Siapa yang mau bayarin kebutuhan gue?",tanya Jinyoung bertubi-tubi.
Jisoo mendengus kesal. "Gue bakal urus semuanya! Lo gak usah khawatir! Dasar bocah tapi udah punya banyak pikiran",ucap Jisoo lalu pergi ke kamarnya.
"Jisoo mau bunuh semua keluarga Irene?",gumam Jennie.
Jennie pun memiringkan tubuhnya ke arah Eunwoo. "Kita ada misi, panggil semua anggota",perintah Jennie pada Eunwoo. Eunwoo pun mengangguk.
Jennie tersenyum puas lalu kembali menghadap ke komputernya. "Lo gak bakal bisa menang dari agen rahasia, Kim Jisoo."
| S U R E N E , S I N G L E M O M |
"Lemes banget lo, kenapa?",tanya Dongpyo. Hyunjae melirik Dongpyo sekilas. "Peduli amat lo."
Dongpyo menghentikan langkahnya. Hyunjae pun ikut berhenti. "Napa berhenti?",tanya Hyunjae.
Dongpyo menggeleng. Lalu lanjut berjalan. "Dih, aneh",gumam Hyunjae dan menyusul Dongpyo.
Saat ini mereka sedang berjalan-jalan disekitar rumah mereka. Disekitar rumah mereka ada taman khusus untuk olahraga, Dongpyo dan Hyunjae pun memutuskan untuk mencari angin segar dengan pergi kesana.
"Anjir",tiba-tiba Hyunjae bersembunyi di balik tubuh Dongpyo. Namun mau bagaimanapun juga Hyunjae tetap terlihat.
"Ngapain lo?"
"Diem."
Dongpyo pun melirik Hyunjae. Ternyata Hyunjae sedang memandangi seorang gadis dengan seorang pria. Dongpyo mendecih. "Di selingkuhin ternyata",ucapnya.
Hyunjae yang mendengarnya segera mendorong Dongpyo menjauh. Lalu berjalan lebih cepat dan mendahului Dongpyo.
"Heh bocah, lo itu gak pantes galau-galau kayak gini",ucap Dongpyo setelah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Hyunjae.
"Kenapa emangnya?",tanya Hyunjae.
"Karena lo masih bocah",balas Dongpyo.
Hyunjae mendengus kesal. "Diem lo, kesel gue."
"Emang siapa sih tuh cewe? Pacar?",tanya Dongpyo. Hyunjae menggeleng. "Terus siapa dong?"
"Gue suka sama dia, tapi waktu gue ngajak dia jadian, dia bilang suka sama temen gue",lirih Hyunjae. Dongpyo langsung tertawa melihat tampang menyedihkan Hyunjae.
"Gitu aja sedih, biarin lah",ucap Dongpyo. "Anggep aja lo terlalu baik buat dia, dia aja yang gak tau malu udah nolak lo",ucapnya lagi.
"Hmm, gue terlalu sempurna buat dia",gumam Hyunjae.
"MAMA!! HYUNJAE NAKSIR CEWE!!",tiba-tiba Dongpyo lari begitu saja dengan berteriak-teriak.
"Jangan dibilangin mama, baaaggg!!!!"
| S U R E N E , S I N G L E M O M |
"Kamu habis darimana?",tanya Suho setelah melihat Irene datang dari luar.
Irene menoleh. Lalu menghampiri Suho yang sedang duduk santai di sofa.
"Habis jalan-jalan doang, kamu udah makan?",tanya Irene mengalihkan pembicaraan.
Suho mengangguk. "Udah, Arin buat sarapan tadi",ujarnya. Irene pun tersenyum.
"MAMA!! HYUNJAE MAA!!!"
Irene tersentak kaget saat mendengar Dongpyo berteriak-teriak. Begitu juga dengan Suho yang langsung bangkit dari duduknya.
"K-kamu kenapa Dongpyo? Hyunjae kenapa?",tanya Irene khawatir. Dongpyo pun sampai di hadapan Irene dan Suho dengan nafas yang memburu.
"Hyunjae naksir-"
"ABAANGGGG!!!!"
Dan Hyunjae datang dengan keadaan yang sama dengan Dongpyo.
"Ini kenapa sih?",tanya Suho bingung.
"Hyunjae naksir cewe, pa",ucap Dongpyo. Hyunjae mendengus kesal untuk yang kesekian kalinya. Percuma saja dia berlari-lari mengejar Dongpyo tadi.
Suho pun tertawa. "Beneran Hyunjae?",Hyunjae menggeleng cepat.
Irene terkekeh melihat kelakuan kakak beradik itu. Ponsel Irene yang bergetar berhasil membuatnya mengalihkan pandangan.
Jennie Kim
|Semua aman, jangan takut
|Jangan khawatir'Hah?'
| S U R E N E , S I N G L E M O M |
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓
Fanfic[ END / SELESAI ] Irene sendiri dengan ketiga anaknya. Suaminya yang tidak kembali selama bertahun-tahun adalah penyebabnya. Dan nyatanya ada orang ketiga dan keempat yang berusaha mencelakakannya. ®Atalina, istri NCT ot21