-하나 더࿐

811 58 12
                                    

"Kenapa kita kesini?",tanya Irene heran. Suho mengajaknya keluar untuk jalan-jalan, tapi Suho malah mengajaknya ke restoran Wendy.

"Kamu gak mau? Kalo gak mau kita ke tempat yang lain aja",ucap Suho. Tampaknya Irene merasa kurang nyaman dia ajak kesini.

Tapi ternyata Irene malah menggeleng heboh. "Enggak, enggak. Kita kemana aja aku ngikut kok, hehehe",balas Irene seraya tersenyum lebar.

Suho tersenyum senang mendengarnya. Suho meraih tangan Irene lalu menggenggamnya erat.

"Maaf, ibu bapak. Ingat usia, ingat tempat, ingat dunia",ucap Wendy tiba-tiba.

Irene segera menginjak kaki Wendy dengan kaki kirinya- karena Wendy tepat berada di sampingnya. Wendy yang merasa kakinya diinjak langsung menoleh ke arah Irene. "Heh!"

Irene memasang wajah tanpa dosa lalu menarik kakinya kembali. "Oh, ya maaf. Gue gatau."

Suho tertawa garing melihat tingkah kedua wanita di hadapannya itu. Sebenarnya Suho tidak paham sama sekali.

"Yaudah terserah lah, terserah. Gak usah pulang sekalian disini ae terus. Kalo mau mesen panggil aja gue",ujar Wendy sebelum akhirnya meninggalkan kedua pasangan itu.

"Ayo ke tempat yang lain",ajak Irene dengan semangat. Suho tersenyum kikuk mendengarnya.

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

Mobil mewah Suho-Mercedes E-Class , membawa dia dan istrinya menuju ke sebuah pantai. Pantainya sangat indah dan sangat sejuk, cocok sekali dengan cuaca yang sangat cerah hari ini.

Namun Irene mengernyit heran saat menyadari suasana pantai yang begitu sepi. Mungkin bisa di bilang hanya ada dia dan Suho di sana.

"Hmm.. ini gada orang apa ya? Kok sepi banget?",tanya Irene. Irene celingukan melihat keluar dari jendela mobil.

Suho menoleh sekilas ke arah Irene, lalu tekekeh gemas. Irene tidak tahu saja jika Suho sudah membeli pantai ini. Membeli, bukan menyewa ataupun meminjam.

"Pantainya berhantu!?",tanya Irene heboh. Suho hanya tersenyum tipis dan tetap fokus menyetir.

"Kok diem? Jangan-jangan ini pantainya emang beneran berhantu ya? Mangkanya orang-orang ga ada yang mau kesini? Udah ah pulang aja!",rengek Irene.

Tiba-tiba Suho memberhentikan mobilnya secara mendadak. Irene melihat ke sekeliling dan ternyata mereka sudah berada di area parkiran.

Suasananya masih sama. Masih benar-benar sepi.

Suho pun keluar dari mobil. Suho berjalan menghampiri Irene dan membukakan pintu untuknya. "Silahkan, ratuku.."

Irene tersenyum malu lalu keluar dari mobil. "Apa sih, inget umur kamu tuh",balas Irene.

Suho terkekeh mendengarnya. Suho meraih tangan Irene lalu menggenggamnya erat. Suho pun membawa Irene lebih dekat dengan pantai.

"Wahh, airnya biru banget!",seru Irene senang. Irene berlari ke pinggir pantai dan bermain-main disana.

Suho tertawa gemas melihat tingkah bak bocah Irene itu. Baru saja Irene mengingatkannya pada umur, apakah Suho harus mengingatkannya balik pada Irene?

"Suho!! Sini ikut aku main air!!",seru Irene di kejauhan. Suho yang masih berada di pasir- jauh dari air pantai, menggeleng sambil tersenyum hangat.

"Kamu aja!!",balas Suho. Irene cemberut kesal mendengarnya. Irene hendak menghampiri Suho dan menyeretnya ke air, tapi ternyata Suho sudah hilang duluan.

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

Suho bukan hilang ataupun kembali di culik oleh seseorang yang ingin mencelakakannya. Suho hanya berjalan-jalan ke sekitar, melihat keadaan pantai.

Suho pikir, pantai ini bisa di berikan pada ketiga anaknya kelak saat dia dan Irene sudah tidak berada di Seoul lagi.

Angin yang berhembus kencang membuat mata indah Suho menjadi sipit. Langkahnya pun sedikit terhambat oleh angin juga.

"Hiks.. mama.. MAMA!!!"

Suho tersentak kaget saat mendengar ada yang menangis. Tidak, itu tidak mungkin Irene yang menangis, pasti anak kecil. Anak kecil itu juga pasti laki-laki.

Suho berlari mencari sumber suara tangisan anak laki-laki itu. Setelah di temukan, anak laki-laki itu ternyata menangis di balik batu besar yang dekat dengan area parkiran.

Suho menghampiri anak laki-laki itu. Suho duduk di sebelahnya. Anak laki-laki itu otomatis ketakutan pada Suho.

"E-eh, om baik kok.. kamu kenapa nangis?",Suho berusaha mendekati anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu pun berani menoleh ke arah Suho masih dengan sesenggukan. "A-aku.. mama.. mama.."

Suho tersenyum kikuk. Tidak paham dengan apa yang di ucapkan anak laki-laki ini. "Mama? Mama kamu kenapa?"

"Mama... Hiks.. m-mama..",lalu anak laki-laki itu kembali menangis.

Suho pun gelagapan. Suho tidak tahu harus berbuat apa. Suho pikir, mungkin mamanya pergi dan anaknya ketinggalan disini.

"Kamu disini aja ya sama om, nanti mama kamu kesini lagi, ya?",ujar Suho menenangkan si anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu tersenyum. Sangat manis, bahkan sudah bisa di tebak dewasa nanti dia akan sangat tampan.

"Nama kamu siapa?",tanya Suho. Suho merasa anak laki-laki itu mirip seperti seseorang yang dikenalnya.

"Renjun, om!",seru anak laki-laki yang bernama Renjun itu dengan riang.

Suho terkekeh gemas melihat tingkah Renjun. Suho pun menemani Renjun yang sedang bermain kerikil di sebelahnya.

 Suho pun menemani Renjun yang sedang bermain kerikil di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Renjun! Renjun!? Kamu di mana nak!?"

Suho dan Renjun pun sama-sama menoleh mendengar suara wanita paruh baya yang mendekati mereka.

Renjun tersenyum lebar lalu berlari menghampiri wanita itu, sedangkan Suho diam di tempat menganga melihat wanita itu.

"Mama!!",seru Renjun sambil memeluk wanita itu- Wendy.

Wendy sendiri juga diam di tempat sambil tersenyum kikuk melihat kehadiran Suho.

Suho pun berdiri dan menghampiri ibu dan anak yang sedang berpelukan itu. "Lo mamanya Renjun?",tanya Suho ragu-ragu.

Wendy mengangguk-angguk. "Lo ngapain disini?",tanya balik Wendy.

"Pantesan gak asing itu wajah.. anaknya Wendy..",gumam Suho. "Apa!?",Wendy yang mendengar Suho mengatakan sesuatu pun penasaran.

Suho menggelengkan kepalanya. "Enggak, enggak. Udah urus tuh anak lo, anak kok dibiarin sendirian",cibir Suho.

Wendy berdecak kagum. "Wah, wah. Terus lo ngapain disini? Hah?"

"Gue disini- astaga Irene!",Suho segera berlari kembali ke pantai. Dia lupa telah meninggalkan Irene disana sendirian.

"BEGOK!"

하나 더
- satu lagi


𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang