04 | Mereka Tahu

840 86 2
                                    

"Arin?"

Arin segera membuka pintunya. Matanya langsung terbelalak saat melihat siapa yang datang. Arin langsung menarik tangan orang itu masuk ke kamarnya dan segera mengunci kamarnya.

"Ngapain om Jaehwan dateng kesini?",tanya Arin. Dia takut ada seseorang yang melihat Jaehwan di sini.

"Saya udah bilang mama kamu kok, saya punya banyak cara buat kesini",ucap Jaehwan di sertai senyum miringnya.

Arin memandang Jaehwan bingung. "Gimana?"

"Saya kan bisa ngarang cerita, Arin. Saya bilang ke mama kamu, saya cuman mau ngambil tugas",ucap Jaehwan bangga pada dirinya sendiri.

Arin yang mendengarnya tertawa gemas. Dia langsung menubrukkan tubuhnya dengan Jaehwan. "Om Jaehwan hebat!",seru Arin.

Jaehwan menarik punggung Arin agar lebih dekat dengannya. "Iya dong, om Jaehwan gitu loh."

"Arin tambah sayang sama om!",Arin terlihat sangat gemas saat ini. Membuat sesuatu mengeras di bawah sana.

"Arin jangan gitu, om hukum kamu loh ya",Jaehwan mencubit pipi Arin gemas.

Keduanya sama-sama terkekeh.

Namun,

"Gilak..",Younghoon tidak percaya dengan apa yang di dengarnya ini. Dia menutup mulutnya yang menganga lebar dengan tangannya.

Dongpyo yang sudah berjalan jauh dari Younghoon, memilih tidak peduli dan langsung masuk ke kamar Hyunjae.

Hyunjae yang melihat Dongpyo datang tak bersama Younghoon pun mengerutkan keningnya bingung. "Bang, bang Younghoon mana?"

Dongpyo menghampiri Hyunjae yang duduk di kasur, lalu ikut duduk di sampingnya. "Mana gue tau, tadi dia berhenti di depan kamarnya teh Arin."

"Ha?",Hyunjae langsung memandang pintu kamarnya lekat-lekat. Berharap Younghoon segera masuk ke kamarnya.

"Hyunjae!!!!!",teriak Younghoon. Younghoon masuk ke kamar Hyunjae dengan nafas menggebu-gebu.

Dongpyo menatap Younghoon aneh. Sedangkan Hyunjae dapat menebak apa yang akan Younghoon katakan.

Perlahan Younghoon menghampiri Dongpyo dan Hyunjae. Dia masih berusaha mengatur nafasnya.

"Hah.. hah.. lo.. tau, Hyun? Gue tadi.. hah.."

Tangan Dongpyo terangkat lalu dengan segera memukul kepala Younghoon. "Ambigu goblok, ngomong yang bener!"

Younghoon terkekeh. Dia menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya pelan-pelan.

"Udah, buru ngomong cepetan",ucap Dongpyo. Younghoon mengangguk.

"Tadi lo kan jalan duluan kan bang, gue denger sesuatu dari kamarnya teh Arin. Lo mau tau gue denger apaan cobak?"

Hyunjae mendecih. "Dia pacaran sama Jaehwan kan? Tau gue."

Dongpyo dan Younghoon sama-sama terkejut. "Lo tau dari mana!?",tanya Dongpyo heboh.

Hyunjae hanya menghela nafas. Dongpyo dan Younghoon memandang bingung Hyunjae.

"Pokoknya mama gak boleh tau soal ini",ucap Hyunjae tegas.

"Apa yang mama gak boleh tau?"

Dongpyo, Younghoon, dan Hyunjae langsung menoleh ke arah Irene, di ambang pintu.

Irene menatap satu persatu mata mereka. Kemudian menghampiri mereka.

"Apa Hyunjae?",tanya Irene sekali lagi.

Younghoon pun berdiri. "Ahahahaa, itu loh tante, em, Hyunjae bilang, em, jangan beritahu tante kalo kita mau jalan-jalan! Haha, iya itu tante."

Dongpyo mengangguk mengiyakan. "Iya ma, kita mau jalan-jalan hehe, takut gak di bolehin mama jadinya diem-diem."

Irene masih diam. Berusaha mencerna perkataan kedua anak ini. Kemudian Irene menghela nafas. "Ngapain di sembunyiin sih, kayak ada rahasia besar aja."

Keempatnya tertawa.

"Yaudah mama mau keluar dulu, hati-hati ya",ujar Irene lalu melenggang pergi.

Setelah Irene sudah tak terlihat lagi, Hyunjae langsung menjitak kepala Younghoon dengan keras. "Bego lu bego! Pintunya tadi kaga lu tutup, bego lu bego!",seru Hyunjae.

Dongpyo menggeleng-gelengkan kepalanya. "Mak gue entar jantungan gimana nanti hah? Mau tanggung jawab lo?"

Younghoon menatap keduanya bingung. "Napa jadi gue sih anying?"

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |

Irene membuka pintu mobilnya, lalu keluar dari mobil. Dia merapikan pakaiannya, lalu tersenyum.

"Semoga lancar",gumamnya.

Irene pun berjalan menuju restoran di hadapannya.

Setelah masuk ke restoran itu, dia duduk di salah satu bangku. Dia menaruh tas kecilnya di atas meja.

"Irene?"

Irene langsung menoleh. Irene langsung berdiri dan menunjukkan senyumannya.

"Duduk aja",ucap wanita itu lalu duduk di hadapan Irene. Irene mengangguk lalu duduk kembali.

"Jadi, terakhir kali kamu ketemu dia kapan?",tanya Irene to the point.

Wanita tadi terkekeh. "Kamu pengen ketemu banget sama dia ya?",tanyanya gemas.

Irene mengangguk. "Aku butuh dia banget, Jisoo",ucap Irene memelas.

Wanita yang bernama Jisoo itu tersenyum, mengerti bagaimana perasaan Irene.

Jisoo adalah teman sekaligus karyawan dari dia, suami Irene. Kebetulan Jisoo juga dekat dengan dia.

Irene mendapat pesan dari Jisoo, jika Jisoo sempat melihat dia di restoran ini. Namun setelah dia sadar akan kehadiran Jisoo, dia langsung pergi.

"Kemaren aku lihat dia di sana, persis di sana",ucap Jisoo sambil menunjuk bangku yang ada di belakang Irene.

Irene menoleh ke bangku di belakangnya, lalu kembali menghadap Jisoo.

"Makasih, Jisoo. Aku gak tau lagi harus bilang apa lagi ke kamu",ucap Irene sambil menggenggam tangan Jisoo.

Jisoo tertawa canggung lalu menarik tangannya. "Gapapa Ren, santai aja, hahaha."

'Tapi itu gak akan pernah terjadi Ren, dia cuman punyaku.'

| S U R E N E , S I N G L E  M O M |


𝓢𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮 𝓜𝓸𝓶 - Surene✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang