*CARA BERPIKIR SEEKOR KAMBING*

6 0 0
                                    

*CARA BERPIKIR SEEKOR KAMBING*

Seorang *penggembala kambing sedang duduk beristirahat sambil mengamati kambing-kambingnya* yang sedang sibuk menikmati rerumputan di padang hijau yang luas.

*Penggembala itu memegang sebuah rotan* di sebelah tangannya yang tidak akan segan-segan *ia gunakan untuk memecut kambing* yang keluar dari kumpulannya. Bukan apa-apa, *kambing yang memisahkan diri, ia nanti bisa tersesat dan membahayakan dirinya sendiri.*

Para *kambing pun menunjukkan sikap yang berbeda-beda* berkaitan dengan hal ini. Ia *yang* berpikir lebih *cerdas, tidak akan berani pergi jauh-jauh* dari kerumunan. Karena ia sudah pernah merasakan sabetan rotan si penggembala, dan tak mungkin ia mau merasakan kedua kalinya.

*Beberapa lagi suka melupakan kenyataan* bahwa ia tak boleh menjauhi teman-temannya. Ketika ia melakukan hal tersebut, *si penggembala akan melihatnya dan memecut satu kali kambing itu.*

*Cukup satu kali, karena setelah itu ia ingat akan kesalahannya dan kembali kepada barisan yang benar.*

Namun *ada pula jenis kambing ketiga, yang tidak juga mengerti* apa yang harus ia lakukan. *Ia tetap saja tidak bisa diatur.* Setiap kali melanggar, *pecutan rotan akan melayang di tubuhnya.*

*Namun tetap saja ia melakukan kesalahan lagi dan lagi.* Berkali-kali ditegur dengan rotan yang menyakitkan pun ia belum sadar juga. *Barangkali kambing-kambing itu berpikir bahwa mereka adalah kambing,* dan memang seperti itulah seharusnya sikap seekor kambing. Entahlah.

*Dipikir-pikir ada benarnya juga kalau yang berbuat seperti itu adalah kambing.* Justru yang *menjadi pertanyaan, jika pelakunya adalah manusia.* Mereka tahu hidupnya *berkali-kali ditegur oleh Allah, namun belum sadar juga.*

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

_*"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih."*_

(Surat Asy-Syura: 42)

*Azab atau hukuman sedianya Allah berikan pada hamba-Nya sebagai teguran.* Mukmin *yang cerdas,* tidak akan berani melanggar aturan Allah. Kalaupun pernah *mengalami teguran tersebut karena lupa, maka cukup satu kali* setelah itu ia ingat akan kesalahannya dan kembali kepada jalan yang benar.

*Justru yang mengherankan adalah mereka yang tidak pernah bisa diatur meski sudah menerima teguran berulang-ulang.* Padahal hanya kambing yang berpikir demikian, dan memang seperti itulah seharusnya sikap seekor kambing. Entahlah.

📝 *Ust. Arafat*

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Untuk mendapatkan tulisan  inspiratif selanjutnya silahkan klik bit.ly/pencari-Hikmah

🤝 _*Saling mengingatkan, saling menguatkan, share ya*_

My Note😉 My Learn 😊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang