KETIKA PERNIKAHANMU TERASA RAPUH

8 0 0
                                    


IG @cahyaditakariawanofficial

Apa yang harus kamu lakukan saat kehidupan pernikahan kamu terasa rapuh? Saat kamu tidak lagi merasa kuat, saat kamu merasa berat, saat kamu bahkan tak mampu mendefinisikan suasana apa yang sedang terjadi pada kehidupan pernikahan kamu saat ini. Berikut empat langkah yang harus kamu lakukan, saat kamu merasa rapuh dan kehilangan pegangan.

Pertama, Berpeganglah Kepada Dzat Yang Maha Kuat

Di saat kamu merasa lemah, merasa rapuh, merasa tak bertenaga, itu saatnya kamu melakukan "charging" spiritual. Berpeganglah kepada Dzat Yang Maha Kuat. Mendekatlah kepada Dzat yang Maha memberi cinta. Bersandarlah kepada Dzat yang menguasai hati manusia. Dialah Allah, hanya Dia yang memiliki kekuatan. Hanya Dia yang tak pernah memiliki kelemahan. Manusia adalah hamba yang lemah, dengan Dia, kita menjadi kuat.

Kedua, Memperbanyak Dzikir untuk MencintaiNya

Jangan melarikan diri dengan hal-hal negatif. Jika kamu suka lagu, maka semua lagu kesukaan kamu tak cukup memberikan hiburan hati yang menyejukkanmu. Jika kamu suka pesta, semua pesta semeriah apa, tak bisa memberikan hiburan jiwa yang menguatkanmu. Yang perlu lakukan adalah memperbanyak nyambung kepada Allah dengan dzikir, mengingati Allah, mencinati Allah, menyayangi Allah pada setiap nafasmu. Ya Rahman. Ya Rahim. Ya Aziz. Ya Malik. Ya Muqallibal qulub. Lantunkan selalu dzikrullah, ingat selalu Dia dimanapun kamu berada. Ini akan menenteramkan hatimu.

Ketiga, Fokus Melihat Kebaikan Pasangan

Kamu rapuh, kamu lemah, kamu lelah, karena terbebani masalah. Terbebani harapan terhadap pasangan yang tak menjadi kenyataan. Terbebani obsesi akan kebahagiaan yang hanya ada di angan-angan. Lalu kamu mulai menyalahkan keadaan, menyalahkan pasangan yang tak sesuai harapan, atau menyalahkan "nasib" yang harus kamu jalani. Cobalah fokus melihat dan mengingat hal-hal bahagia yang telah kamu lalui bersama pasangan tercinta. Fokuslah mengingat semua kebaikan pasangan yang telah ia berikan sepanjang kehidupan pernikahan. Penuhi hati dan pikiranmu dengan semua hal positif terhadap dirinya. Kamu akan merasa berbahagia.

Keempat, Menata Ulang Semua Harapan

Setelah menikah, semua pihak ---suami dan istri--- harus bersedia menata ulang semua harapan yang pernah dibangunnya. Harus bersedia menata ulang keinginan, ke-semoga-an, bayangan keindahan yang kadang berlebihan, ekspektasi yang terlalu tinggi, dan berbagai daftar rencana masa depan yang sedemikian ideal. Realitas yang anda hadapi dalam pernikahan, tak perlu dibenturkan dengan idealitas yang saat sebelum menikah pernah anda harapkan. Hidup selalu penuh dinamika, itulah sebabnya menikah hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah dewasa.

(Cahyadi Takariawan)

My Note😉 My Learn 😊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang