Jangan jadi silent readers, nanti kualat 😒
Selamat membaca 😘**
Tidak ada orang yang sepenuhnya jahat, pun tidak ada yang sepenuhnya baik. Kita selalu punya dua sisi dalam diri kita. Lalu kau bisa memilih sisi mana yang akan kau pelihara dan biarkan menang.**
Aku masih menatap ke arah Sehun selama beberapa waktu, sebelum pria itu menghampiriku dan memberikan ritual penyambutannya yang biasa. Sekilas aku melihat Baekhyun memutar bola mata, lalu tersenyum ramah -kelewat ramah- pada Sehun."LDE, Sir." Ujar Baekhyun sambil menjabat tangan Sehun erat.
"Kenapa kau tiba-tiba kemari tanpa memberitahuku?" Aku sok merajuk, padahal otakku bekerja sangat keras untuk mendistraksi pertanyaan Sehun.
"Lee Na Ra, darling. Kau belum menjawab pertanyaanku."
Sontak aku dan Baekhyun saling bertatapan, mencoba bertelepati. Tapi kami bukanlah Edward Cullen yang bisa membaca pikiran, sampai mulut Baekhyun mengatakan hal seenak perutnya."Na Ra ingin memberitahumu bahwa dia sudah memantapkan diri untuk menerima lamaranmu, Oh Sehun."
"Hah?"
Berbeda dengan respon terkejutku, Sehun malah tersenyum lebar. Dia menatapku seperti aku adalah pusat dunia. Seperti aku adalah wanita paling cantik di dunia sekalipun hari itu aku hanya mengenakan kaus dan celana jin lamaku. Wajahku sudah kucel karena aktifitas seharian. Tapi dia masih menatapku dengan memuja.
"Tidak perlu terburu-buru." Ujar Sehun kalem. "Baekhyun terima kasih karena sudah menyampaikan apa yang ingin aku dengar selama ini. Tapi bagiku, Lee Na Ra sendiri lah yang harusnya menyampaikan kesediannya. Aku akan menunggunya dengan sabar."
Kali ini Baekhyun juga dibuat menganga. Aku masih disorientasi dengan sekitar. Kehadiran Oh Sehun tak banyak membantu.
"Aku betulan iri pada kalian berdua. Menikah saja lah. Ini kan sudah di gereja. Kalian tinggal minta seorang pastor untuk memberkati kalian."
"Sinting! Kau pikir menikah semudah itu?" Aku mendengus, distraksiku nampaknya berhasil. Aku akan mentraktir Baekhyun makanan mahal nanti karena sudah menyelamatkanku dari introgasi Sehun.
"Baekhyun-ssi... aku pinjam Lee Na Ra dulu, ya? Kalian bisa berjumpa lagi besok." Sehun menggenggam tanganku. "Sampaikan salamku pada Jongdae dan Mirae. Kami pasti akan datang di acara pernikahan mereka."
Begitu saja Sehun berpamitan lalu menggamit lenganku. Dia tak bertanya lebih jauh, tak juga menyimpan rasa curiga pada Baekhyun yang notabene adalah lawan jenis. Ini yang aku suka dari Sehun, dia betulan tahu bagaimana harus bersikap. Dia sangat mencintaiku tapi tidak mengekang. Setelah ku pikir ulang, memang apa yang aku tidak suka darinya?
1 hal.
Aku mulai mencintainya lebih banyak dari yang aku rencanakan. Dan dia tak boleh tahu.
**
A Sehun CarOh Sehun tak biasanya sediam ini saat kami berkendara. Pria itu biasanya membicarakan banyak hal, mulai dari pekerjaan, menu makan siangnya atau sesederhana mengatakan betapa dia merindukanku pada jam-jam di mana kami tak bersama. Tapi malam ini dia nampak lebih pendiam dari biasanya. Aku bahkan bisa merasakan hawa dingin saat ada di sisinya. Seolah dia memberi jarak.
"How's your day?" Tanyaku mengawali, sambil menyetel satu lagu berjudul Let Me milik Zayn Malik.
"Just so so." Sehun menjawab singkat. Pandangannya terfokus pada jalanan. Dua tangannya memegang kemudi. Salah satu pose yang membuatku lemah adalah Sehun saat menyetir mobil. Dia betulan terlalu indah untuk dikatakan jadi manusia biasa. Bahwa dewa-dewa mitologi Yunani mungkin tak setampan pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sugar Baby (Completed - Sequel)
FanfictionOh Sehun mencari sugar baby! Pria berusia 30 tahun itu mengadakan kontes untuk mencari sugar baby yang akan dia limpahi dengan harta kekayaan. Lee Na Ra mendaftar! Mencoba peruntungan dengan menjadi sugar baby Oh Sehun sekalipun usianya hanya terp...