Special Chapter - The Future Plan

9.3K 823 83
                                    

18 +++
Please listen to "You to Me, Me to You by Mido and Falasol, OST nya Hospital Playlist. Udah pada nonton dramanya? Aku lg nontonin ulang film sama drama-drama Yoo Yeon Seok, lol.. He's such a brilliant actor. Coba kalian yg belum nonton drama dia yang Mr Sunshine. Dia keren banget di sana.

Ini aku ubah karena aku baru inget pernah ngetik hal yang sama di Midnight Sun wkwkwkwkw.. maapkan ya gaes. Udah aku ketik ulang semoga bisa menghibur.
Oya jangan lupa vote, komen dan share ya...
Happy reading 🤓

**
Sudah seminggu, ku rasa? Oh Sehun belum kembali dari Los Angeles sejak seminggu yang lalu.
Perjalanan bisnis sialan!
Aku malah mengumpat dalam hati. Sejatinya, aku memang mengumpat pada hal-hal yang membuatku berpisah darinya. Ada saat di mana aku menyesal karena sudah jadi wanita sok independen dengan tetap mau berkerja walaupun punya suami kaya raya. Prinsip hidupku mengatakan bahwa aku tetap harus bisa cari uang sekalipun suamiku bisa membeli Korea Selatan dan seisinya?

Kenapa?
Harga diri. Satu-satunya hal yang harusnya tak bisa dibeli. Tapi saat cinta betulan membakar di antara kami, yang aku sadari dengan amat telat, semua prinsip hidupku mendadak jadi batu sandungan menyebalkan.

Coba saja aku jadi Nyonya Kaya Raya yang diam di rumah dan tak perlu repot melakukan apa-apa. Aku tinggal menunjuk sesuatu yang ku inginkan dan Sehun akan memenuhinya dengan segera. Misal, aku ingin mikrodermabrasi mahal dengan ekstrak berlian, Sehun bisa memanggilkan dermatologis terbaik. Atau saat aku bilang bahwa aku suka ayam goreng sebuah restoran, tak tanggung dia membelikan ku satu franchise-nya. Yang paling terakhir aku bilang aku malas pergi ke salon dan dia membuatkan salon yang jauh lebih lengkap dari salon paling mahal di Seoul. Pria itu betulan tak tahu harus menghamburkan uangnya ke mana. Mengatakan aku terlalu hemat, padahal semua skin care ku bernilai jutaan dan koleksi sepatu, baju serta tasku lebih banyak dari milik Jamie Chua.

Nah sekarang, aku menyesal walaupun sedikit. Karena aku tetap bekerja di perusahaanku yang lama dan menjabat jadi direktur perencanaan, kesibukanku makin menggila. Aku tidak bisa sembarangan mengambil cuti untuk sekadar mengekor Sehun ke Los Angeles. Sekalipun aku bisa cuti, maksimal juga tiga hari itu saja emailku sudah diberondong dengan ratusan pesan masuk yang membuatku sakit kepala.

Hari ini, harusnya dia pulang. Aku tahu bahwa dia harusnya sampai pada pukul 2 siang di rumah baru kami. Saking bosannya di rumah lama Sehun yang bak mansion, dia malah membeli sebuah rumah minimalis untuk kami tinggali berdua. Dia bilang butuh privasi dan apartemen bukan pilihan tepat. Mengingat, aku pernah sesumbar kalau aku ingin berkebun. Padahal aku tau nama-nama tanaman saja tidak. Dan Sophia juga tak keberatan jika kami tinggal terpisah darinya. Dia sekarang lebih suka bersama Kim Je-Ha, membuatku curiga kalau Je-Ha sudah memberikan jampi-jampi agar Sophia menurut.

Siang yang mendung, aku keluar ke halaman rumah. Melihat tanaman bunga-bungaanku yang tak ku ketahui namanya sudah mulai berbunga. Aku mengenakan bikini two pieces berwarna putih, topi pantai lebar yang melindungi kepalaku. Untung saja rumah ini punya pagar super tinggi dan sistem keamanan mumpuni, kalau tidak para tetangga bisa sibuk menggunjing karena mereka menyangka bahwa aku sudah gila. Berlagak seperti sedang piknik padahal hanya menyiram tanaman di halaman rumah.

 Berlagak seperti sedang piknik padahal hanya menyiram tanaman di halaman rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Sugar Baby (Completed - Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang