3. Unstoppable Lust

29.1K 1.5K 101
                                    

Aku put link Can't Help Falling in Love With You sebagai ost.
Lagi dan lagi aku ingatkan ini NC17 apa malah NC21 yak 🤣

Pokoknya adegan panas di mana-mana. Anak kecil jangan baca! 🐥🐥

**

Shall I stay?
Would it be a sin?
If I can't help falling in love with you

Haley Reinhart - Can't Help Falling in Love With You

**

Aku bukan morning person. Biasanya aku bangun pukul setengah 7 pagi di hari kerja dan pukul 3 sore saat weekend. Untungnya Sehun tak jadi menghajarku semalam, sebab dia tak melakukan apa-apa saja aku bangun pukul 7 yang artinya aku kesiangan.

Hah? Apa? Pukul 7! Mati aku!
Gila! Aku harus mandi, keramas, memakai kondisioner, mengeringkan rambut, mencatoknya, memakai skin care, make up. Sialan! Kenapa ritualku di pagi hari sebanyak ini?

Aku bergegas ke kamar mandi, melakukan semua tahapan ritualku dengan terburu-buru. Aku bahkan masih memakai handuk di kepala saat dengan cepat mengaplikasikan deretan skin care rutinku. Sehun membelikan semua sesuai yang biasa aku pakai. Aku juga tidak ambil pusing dari mana dia tahu merek yang biasa aku gunakan.

Omong-omong di mana pria itu? Sudah pasti berangkat kerja. Kalau menjadi kaya raya berarti harus bekerja sekeras Sehun mungkin lebih baik aku jadi sugar baby saja selamanya. Walaupun jika sudah tua aku akan menjadi sugar grandma. Pokoknya aku sugar, manis.

Aku baru mengaplikasikan sunscreen saat handuk di kepalaku diambil oleh Sehun. Pria itu belum berangkat ternyata. Tapi dia sudah rapi dengan setelan kerjanya. Hari ini kemeja putih dengan motif kotak-kotak samar dan beberapa warna biru sebagai pemanis. Sepertinya apapun yang melekat di tubuhnya memang selalu pas. Sehun bahkan tetap tampan dengan kaus oblong dan celana training semalam.

Sempat-sempatnya aku mengagumi ketampanan Sehun padahal sudah nyaris terlambat begini? Pesona pria itu tumpah ruah, hingga sangat sayang jika aku melewatkannya begitu saja.

Dalam diam, Sehun menyemprotkan hair tonic ke kulit kepalaku, memijatnya dengan pelan sebelum mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutku. Saat sudah setengah kering, dia mengoleskan serum rambut dengan teliti. Dan menyisirnya dengan pelan, memastikan tak menyakitiku.

"Tidak keberatan jika kau mencatok rambutmu di kantor? Atau kau butuh penata rambut khusus? Aku bisa mendatangkannya setiap hari." Dia membuka suara setelah menyelesaikan semuanya dalam diam sedari tadi.

"Tidak Sehun." Aku menyergah cepat. Dia kelewat baik, persis seperti pangeran dalam hayalan babuku.
"Aku bisa menata rambutku sendiri. Terima kasih sudah membantu."
Aku mengecup pipinya singkat. Kalau sudah begini, aku jadi berharap ke mana-mana. Oh Sehun jadi suamiku, misalnya?

"Sama-sama. Aku akan mengantarmu." Ujarnya lagi. Aku yang sedang memoleskan lip tint nyaris mencoreng mukaku sendiri.
"Aku juga sudah menyiapkan sarapan untukmu. Kau bisa makan di mobil nanti. Ah ya... juga sebotol kopi susu dingin supaya kau lebih bersemangat."

Kali ini aku betulan mencoreng mukaku dengan lip tint yang ku pegang.

**

Porchetta COEX Mall, 524, Bongeunsa-ro, Gangnam-gu i-103, B1, COEX Mall

Aku mengiris kecil-kecil daging sapi dengan kualitas premium di depanku. Ada meeting dengan klien di sebuah coffee shop di COEX Mall jadi sekalian saja aku mengundang Baekhyun dan Mirae untuk makan siang bersama.

The Sugar Baby (Completed - Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang