Ep 9. Asisten Khusus

3K 240 10
                                        

Terima kasih bagi yang sudah vote dan kasih komen😘

Selamat membaca😎

Selamat membaca😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

Sudah dua minggu Chesa tinggal di rumah si penyiar berita yang dikaguminya itu. Sudah satu bulan pula ia minggat dari rumahnya. Semua kontak ia ganti dengan yang baru lantaran tidak ingin sang ayah ataupun kakaknya menghubunginya. Ia tak peduli dianggap anak durhaka. Ia ingin bebas. Ia bertekad tidak akan pulang ke kampung halamannya sebelum ia sukses dengan caranya sendiri. Dan ia akan tunjukkan pada bapaknya jikalau mimpi dan cita-citanya yang dianggap tabu itu bisa membuat Bapaknya bangga. Ia bertekad walaupun ia tidak berhasil menjadi PNS tapi ia bisa sukses dan memiliki penghasilannya yang besar dengan bekerja sebagai programmer.

Meski kenyataan sekarang ia ditugaskan sebagai asisten khusus, namun lebih condong pada tugas sekretaris. Lantaran tugas yang Chesa lakukan tidak jauh dari urusan administrasi dan dokumen-dokumen. Bedanya, ia kadang menyiapkan sarapan, mengantar makan siang atau malam dan memijit si bos jika sedang kecapekan dan pegal-pegal. Dan satu lagi, apapun yang berkaitan dengan komputer maka Chesa yang handle itu semua. Maklumlah, Diar tidak begitu mengerti cara pengoperasian komputer. Jadi jika tiba-tiba laptopnya error atau mendadak lemot, maka Chesalah yang bertugas untuk memperbaikinya.

Terlihat aneh bukan? Biasanya pemandangan seperti ini lumrah terjadi pada perempuan. Ketika mereka bingung dan mengalami error di laptopnya, maka pihak laki-lakilah yang sigap membantu memperbaiki. Tapi ini malah kebalikannya. Anti-mainstream, di mana cewek lebih jago komputer daripada cowoknya.

Chesa tetap bersyukur, setidaknya ia masih bisa tidur enak di Jakarta dan mendapat pekerjaan. Setiap gaji yang didapat pekerjaannya itu, ia akan tabung sampai cukup untuk biaya mengontrak kostan dan sampai ia benar-benar mendapat pekerjaan baru sebagai web developer.

"Rani, nanti bikinin brownis kukus kek kemarin lagi dong. Saya suka, rasanya gak terlalu manis dan gak berminyak. Cocok untuk saya," ujar Diar di sela-sela makan malamnya. Karena setiap weekend dan jika tidak ada jadwal MC off-air, atau tidak travelling, maka ia akan lebih menghabiskan waktu luangnya di rumah. Entah itu berolah raga, membaca buku hingga membuat konten-konten seru dan mengedukasi di kanal YouTube.

"Eung... itu bukan saya Mas yang bikin," jawab Rani menggeleng sopan.

"Oh Mbok Asih?"

Rani menggeleng lagi.

"Eungg... itu Mbak Chesa yang bikin Mas. Rani mana bisa bikin kue-kuean hehe. Masakan sehat yang sesuai selera Mas juga itu bukan beli, tapi Mbak Chesa juga yang masak." Aku Rani takut-takut.

Pasalnya Rani diberi amanat untuk membeli masakan sehat khusus orang diet di restoran langganan majikannya itu. Namun, lantaran dirinya sempat mengobrol tidak sengaja dengan Chesa. Jadilah Chesa mengajaknya untuk memasak saja di rumah, tidak perlu beli ke restoran. Selain mahal dan sedikit porsinya, juga terlalu boros. Lebih hemat memasak sendiri di rumah. Dengan satu set menu yang disantap majikannya, bisa untuk porsi orang serumah. Jadilah uang untuk membeli pesanan Diar dibelanjakan untuk membeli sayuran, buah-buahan dan bahan masakan lainnya.

Programmer Cantik (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang