#6 Ada Apa?

111K 12.5K 622
                                    

"Kamu seolah datang memberi bahagia, namun nyatanya kamu tega menjatuhkanku ke ruang asa."

Aiza Humairah

Karya storyhusni_

###

Senyum Aiza mengembang tatkala menatap dapur yang begitu luas. Di sana sudah ada meja makan bundar dengan setiap kursinya terdapat enam kursi. Di sisi kiri terlihat ada taman dengan sebuah kaca besar yang dijadikan sebagai pembatas. Aiza berdecak kagum. Susunan rumah ini begitu rapi, apa Fakhri yang merancang semua?

Mendapati kulkas dua pintu membuat ia sadar harus segera menyusun barang belanjaannya dan membuat minum untuk Fakhri. Setelah meletakkan minuman di ruang keluarga, Aiza tersenyum mendapati Fakhri yang baru saja mengempaskan tubuh di kasur. Dulunya Aiza hanya bisa melirik Fakhri dari jauh, namun sekarang bisa menatap sepuasnya dari dekat. Jika dulu berdosa, namun sekarang sebaliknya.

Aiza melangkahkan kakinya mendekat seiring jantung yang selalu saja maraton jika di dekat Fakhri. "Mas." Fakhri yang menyadari kehadirannya menoleh. "Aiza udah buatin minum buat Mas. Ada di bawah, mending Mas minum dulu."

Fakhri mengangguk, bangkit dari posisinya dan membawa tubuhnya beranjak ke luar kamar. Sedang Aiza masih di sana berniat menyusun baju ke lemari, namun begitu melirik kopernya Aiza tidak mendapatinya sama sekali. Keningnya berkerut, kenapa hanya ada koper Fakhri?

"Mas, koper Aiza di mana?" Aiza menyusul Fakhri yang hendak turun. "Apa masih di bawah?"

Fakhri menghentikan langkahnya, menoleh sesaat lalu menggeleng. "Sudah di kamar."

"Kamar?" Aiza semakin bingung, padahal jelas tidak melihat kopernya di sana.

"Di kamar satu lagi," jawab Fakhri melengkapi kebingungannya. Detik itu juga mata Aiza membulat tidak percaya.

"Loh, kenapa di sana, Mas?"

"Kamu akan tidur di sana Aiza, saya di sini."

Aiza tersentak, mendadak rasa ngilu mulai menjalar di hatinya. Kenapa harus berbeda?

 "Kenapa?"

"Turuti saja ucapan saya, Aiza. Jangan banyak tanya, saya belum siap," tukas Fakhri, lalu berlalu meninggalkan Aiza yang mengembuskan napas sesak.

Allah... ada apa ini?

***

makan malam pertama di rumah baru sangat bertolak belakang dengan bayangannya. Hening, suasananya sangat hening sekarang, hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu. Fakhri sibuk dengan makanannya, sementara Aiza sibuk dengan pikirannya. Ucapan Fakhri masih terngiang jelas di kepalanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ranjang mereka pisah, padahal mereka sudah sah sebagai suami-istri?

Aiza mengangkat kepalanya, melirik Fakhri yang makan dengan wajah datar. Sejak di tangga tadi Fakhri tidak lagi mengajaknya bicara. Bahkan selesai salat Asar, Fakhri lebih

memilih banyak di kamar dan keluar saat azan berkumandang serta untuk makan malam. Aiza merasa didiamkan.

"Mas?"

Aiza mencoba membuka suara, tidak kuat dengan suasana hening ini. Kamar yang terpisah dan didiamkan Fakhri sangat mengganggu pikirannya.

"Apa?" Fakhri menjawab tanpa ekspresi, membuat Aiza terdiam akan respons itu. Sebenarnya kenapa? Apa ia melakukan kesalahan?

Bukan Aku yang Dia Inginkan [ Publish lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang