Part 2|

95.6K 4.9K 404
                                    

SELAMAT MEMBACA:)
-
-
-
*****

"A-arga!" Agatha terkejut ketika ia keluar dari toilet, kini sosok Arga sedang bersandar di dinding dekat pintu toilet.

"Ngapain Lo ngabisin waktu selama 30 menit di dalam toilet?" Ujar Arga to the point.

Agatha menggaruk tengkuk nya "Gue abis bersihin bibir gue, bibir nya berdarah pas gue lagi makan" jujur Agatha sambil menunduk.

"Di kira main sabun" ucap santai Arga membuat Agatha geli mendengar nya.

"Lo kira gue apaan!" Agatha mendengus lalu membenar kan posisi tas nya.

"Mau pulang bareng?" Tawar Arga, Agatha tidak menoleh maupun menjawab. Gadis itu hanya menampakkan kan wajah cemberut nya.

Walau pun tertutup kain masker tetapi Arga tahu bahwa gadis itu sedang cemberut.

"Kalo gak mau, gue paksa harus mau!" Arga menarik pergelangan tangan agatha, gadis itu tersentak mau tidak mau ia mengikuti langkah Arga.

Padahal Agatha selama seharian ini mencoba menghindari Arga tapi tetap saja akhir nya ia juga harus pulang bersama dengan Arga.

Agatha memang menyukai Arga bisa di bilang bukan suka lagi tetapi 'Sayang atau cinta' Arga terus membawa gadis nya itu ke parkiran.

Jam pulang sekolah sudah 40 menit yang lalu, namun ia menunggu agatha  yang bersemedi di toilet selama 30 menit lama nya.

"Tunggu di sini, gue ngambil motor bentar. Jangan ada niatan kabur kalo gak mau lebih parah lagi" ancam Arga, Agatha menelan seliva nya lalu mengangguk.

Arga segera mengambil motor di parkiran, Agatha memain kan ujung tali ransel nya.

"Ayok naik!" Agatha segera menaiki motor besar itu, ia memegang pundak Arga untuk pegangan nya.

Arga menurun kan tangan agatha dari  pundak nya turun menjadi di bagian perut nya.

Agatha hanya diam sambil bersemu, padahal Arga sering melakukan ini , namun kenapa Agatha selalu bersemu yang ke sekian kalinya.

"Udah gue bilang, pegangan nya meluk perut. Biar sama sama nyaman"

"Udah cepet jalan" titah Agatha, Arga hanya tersenyum kecil di balik kaca helm yang ia gunakan. Lelaki itu segera mengegas motor besar nya.

Roda dua nya membelah jalan kota yang ramai, apalagi sekarang sudah sore jika Agatha menghabis kan waktu selama satu jam di kamar mandi.

Mungkin mereka akan pulang malam, karna SMA Bantara kencana jadwal pulang nya pukul 5 sore.

Agatha mempererat pegangan nya di perut Arga karna lelaki itu sangat kencang membawa motor nya membuat Agatha sedikit takut jatuh.

Arga membelok kan motor nya menuju salah satu komplek elite di daerah ibu kota.

Selang beberapa menit Arga dan Agatha sudah sampai di perkarangan rumah besar Agatha.

Agatha melepas pegangan di perut Arga lalu turun dengan hati hati dari motor Kawasaki itu.

"Arga, bawa motor nya pelan pelan yah lain kali" ucap agatha sambil membenar kan rambut nya yang terkena angin.

PIMS {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang