Part 15|

43.2K 2.4K 121
                                    

Let's play with psycho, Hana.
-ARGA
-
-
-
-
-
* * * * *

Hana pov's

Saat aku ingin masuk ke dalam rumah tiba tiba lelaki itu memukul ku dari belakang, hantaman nya sangat keras hingga aku tersungkur ke tanah.

Dan saat itu juga lelaki itu membekap ku hingga semua pandangan ku menggelap dan aku tak sadar kan diri.

Dan sekarang aku berada di sebuah pohon yang terletak sangat jauh di rumah ku, seluruh tubuh ku di ikat di batang pohon besar ini dan mulut ku di sumpal oleh kain, yang membuat ku kesusahan untuk berteriak.

Lelaki itu kini berada di hadapan ku, walau wajah nya tertutup masker tetapi aku tahu bahwa ia kini sedang menyeringai di balik masker tersebut.

Terlihat bahwa mata nya sedikit menyipit, dari kantung Hoodie nya lelaki itu mengeluarkan benda kecil yang mengkilap.

Dengan satu tangan ia membuka lipatan benda itu, yah itu pisau lipat. Pisau uang sangat instan untuk di bawa kemana mana.

Tubuh ku bergetar takut, keringat dingin membanjiri pelipis ku, lelaki itu semakin mendekat, bagai mana wajah nya sudah berada di mata ku bahkan hidung kami sudah bersentuhan.

"Let's play with psycho, Hana." Ucap nya dengan membisik, aku menelan seliva ku.

Srggghhhh

"Akhhh" pekik ku ketika benda kecil nan tajam itu menyayat lengan ku, ini perih. Aku memejam kan mata ku mencoba untuk bertahan akan perih nya sayatan ini.

Pisau kecil itu berada tepat di wajah ku, lelaki itu memperlihatkan kepada ku bagai mana tajam nya pisau itu, dan ada sedikit darah yang menoda di pinggiran pisau itu

Srttt...

Srttt...

Srttt...

Tiga sayatan yang lelaki itu berikan di daerah pipi hingga leher Ku, ayolah ini sangat perih aku memejam kan mata ku menahan sakit leher adalah pusat kelemahan ku.

Akhhh, lelaki itu memainkan pisau nya di daerah leher ku membuat ku ngilu sendiri.

"Aku sudah muak dengan mu, bicth. Kamu sudah mengganggu gadis ku, dan berani menyentuh ku" gumam nya tepat di telinga ku, aku semakin bergetar.

Apa yang ingin dia lakukan? Membunuh ku? Ah! Bahkan aku belum memiliki pacar untuk saat ini.

Aku menggeleng kan kepala ku agar lelaki itu tidak menyayat ku lagi.

Dann, Akhhh. Pisau kecil itu menyanyat leher bagian bawah telinga ku, ini sangat mengilukan.

Pisau itu berganti pada bagian bibir ku, lelaki itu menempel kan sudut mata pisau nya ke arah pertengahan bibir bawah ku.

Serghhhh.. Akhhh... Dia menusuk bibir ku dengan satu hentakan. Darah segar keluar dari setiap luka yang di sayat kan lelaki itu, ia benar benar gila.

Pisau itu di cabut, saat di cabut tubuh ku bergetar hebat karna rasa sakit. "Mungkin kali ini aku akan membunuh mu, karna hama seperti mu lebih baik punah, kikiki!" bisik nya dengan suara kikikan yang menakut kan.

PIMS {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang