Tubuh nya bergetar saat melihat ku, bahkan dia mengatai Ku seorang iblis, wah, apa hanya aku yang menyukai ini.
-ARGA.
-
-
-
-
-
*****Agatha mengerat kan genggaman nya pada tangan besar Arga. Arga menoleh dan sedikit memberi senyuman nya.
Arga membawa Agatha menuju ruang bawah tanah, yang bertempatan sangat jauh dari kota dan hanya beberapa rumah yang berada di lingkungan sini.
"Kenapa di sini sepi banget?"
"Gak usah bertanya hal hal yang bodoh, sekarang kita liat Lucas di bawah" Agatha mengerucut kan bibir nya lantas mengangguk.
Agatha perlahan turun menuju tangga yang mengarah kan ruag bawah tanah yang sedalam 7 meter.
Pemandangan yang pertama ia lihat adalah seorang lelaki yang kini tergeletak begitu saja di tanah dengan pakaian seragam yang banyak sekali darah.
Lelaki itu mendongak perlahan, mata nya tertuju pada gadis yang kini berada di hadapan nya.
Tubuh Lucas kembali bergetar wajah ketakutan yang saat melihat lelaki yang kini mengandeng gadis itu.
Agatha hanya menatap datar Lucas, wajah ketakutan nya ketika melihat Arga merasa ingin sekali membuat Lucas menangis meraung Raung.
Entah lah, katakan agatha sedang jahat pada saat ini.
"PE-PERGI! LEPASINN! LE-LEPASIN GUE! AYAHH! TO-TOLONG!" Lucas berteriak sembari memundur kan tubuh nya.
Arga melepas kan gandengan nya lalu menoleh dan memberi isyarat pada Agatha.
Agatha yang merasa seperti di persilah kan berbicara pada Lucas, kini menatap Lucas dalam dalam.
Agatha mendekat ke arah Lucas lalu berjongkok, Agatha perlahan tersenyum ke arah Lucas.
Tangan nya mengusap lembut rambut Lucas. "Lo mau bebas dari sini?" Tanya lembut Agatha dengan senyum nya.
Lucas perlahan mengangguk, tubuh lelaki itu masih bergetar ke takutan.
"Gue bakal buat Lo pergi dari tempat ini, asal kan dengan satu syarat" tangan Agatha turun menuju dagu Lucas.Agatha mengapit dagu Lucas dan memberi kan senyum kecil nya.
"Lo bilang sama bokap Lo, kalo Lo gak mau di tunangin sama cewe jahat kayak gue. Kalo Lo gak nurut Lo bisa mati kapan aja" ucapan Agatha begitu lembut namun menusuk membuat Lucas semakin ketakutan.
Seperti nya Lucas sebentar lagi akan gila, Agatha melepas kan kapitan tangan nya "Dan, jangan pernah bilang kalo Lo kayak gini karna ulah Arga. Kalo Lo gak mau Arga ngepotong lidah Lo" Agatha kembali mengegak kan tubuh nya.
Sebelum benar benar meninggal kan Lucas, Agatha sedikit memberi senyum nya.
"Buat Lucas amnesia dan gila lebih seru dari pada harus ngebunuh lelaki ini" ujar Arga saat Agatha sudah berada di samping nya
Jujur bukan Lucas saja yang merasa takut sekarang, bahkan Agatha pun merasa sedikit takut saat melihat kondisi Lucas membuat nya sangat merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIMS {SUDAH TERBIT}
Fanfiction"Lo telat selama 40 detik!" ucap tegas dari lelaki berwajah dingin itu sembari menyandarkan punggung nya di sandaran kursi. Agatha menghela nafas nya, lalu sedikit mendekat ke arah lelaki itu "Maaf" Gumam nya lirih. "Setiap yang punya kesalahan, ha...