Hukum aku semau kamu, tapi tolong jangan diami aku.
-ARGA.
-
-
-
-
-
* * * * *Arga terus mundar mandir di depan pintu masuk apartemen nya. Agatha belum pulang juga, seperti nya gadis itu sangat marah.
Bahkan beberapa pesan yang di kirim kan pun di abai kan oleh agatha. Arga menghela nafas nya ia mengetuk ngetuk kan jari telunjuk nya ke dahi nya.
"Cara luluhin hati cewek kayak gimana, bahkan Agatha cinta pertama gue!" Arga berdecak lalu berpikir keras sembari menunggu gadis nya pulang.
Klek..
Pintu utama terbuka, Arga senang tentu nya Arga segera menghampiri Agatha yang hanya menampilkan wajah flat nya.
"Gak usah ganggu aku, aku lagi capek" baru saja Arga ingin berbicara, tetapi Agatha seperti tidak ingin di ganggu.
Agatha pergi ke masuk ke dalam kamar nya dengan membanting pintu sangat keras.
Arga menghela nafas nya yang kesekian kali, lelaki itu mendekati pintu kamar lelaki itu memegang knop pintu bercat putih itu.
Tok.. tok..
Arga mengetuk pintu kamar Agatha namun tidak ada respon dari gadis itu, yang di pikir kan Arga adalah bagaimana ia bisa menjelas kan kepada Agatha jika Agatha terus mendiami nya.
Bahkan saat ia menjemput Agatha di kelas nya gadis itu malah mengabai kan nya dan memilih pulang dengan angkutan umum.
"Agatha, biarin aku jelasin yah?" Ucap Arga di balik pintu dengan suara Arga selembut mungkin, namun gadis itu tetap tidak merespon nya.
"Agatha, please lah, buka pintu nya sayang" mohon Arga sembari mengetuk ngetuk pintu kamar Agatha lagi.
Klekkk
Pintu terbuka menampil kan Agatha dengan kaus kebesaran dan celana se atas lutut yang membuat Arga tersihir dengan penampilan menggemas kan gadis nya.
Agatha menatap datar Arga sebentar lalu melenggang begitu saja menuju dapur, Arga berdecak lagi karna Agatha mengabai kan nya lagi dan lagi.
Arga mengikuti Agatha yang pergi menuju dapur, Arga terus mengekor di belakang Agatha membuat gadis itu risih.
"Bisa diem gak sih! Ganggu aja deh" ketus nya dengan delikan mata nya sinis. Bukan nya takut Arga malah terkekeh karna saat sedang marah Agatha terlihat menggemas kan.
"Gak Lucu!" Agatha segera mengambil susu nya lalu kembali lagi ke kamar. Saat Arga ingin masuk ke dalam kamar juga Agatha malah terlebih dahulu menutup pintu depan wajah Arga.
Arga membuka pintu kamar nya, dan ternyata Agatha tidak mengunci nya lelaki itu langsung masuk ke dalam kamar.
Arga bisa melihat Agatha yang sedang berad di jendela kaca yang memamerkan gedung dan jalanan kota dengan lampu malam yang indah.
Arga menghampiri gadis nya, lelaki itu langsung memeluk tubuh gadis itu dari belakang, ia menyembunyikan wajah nya di Curuk leher gadis itu.
Menghirup aroma khas Agatha yang mampu membuat nya seakan akan ialah pria paling bahagia, karna mampu memiliki Agatha.
"Ga, jelasin yang kamu lakuin di UKS! Maksud nya itu apa!" Ujar Agatha dingin dengan tatapan mata yang masih menatap ke jalanan kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIMS {SUDAH TERBIT}
Fanfiction"Lo telat selama 40 detik!" ucap tegas dari lelaki berwajah dingin itu sembari menyandarkan punggung nya di sandaran kursi. Agatha menghela nafas nya, lalu sedikit mendekat ke arah lelaki itu "Maaf" Gumam nya lirih. "Setiap yang punya kesalahan, ha...